15. sorry. gw udah ga minat sama loe

13K 2K 44
                                    

"Datang lagi si hama"dirga bergumam pelan yang membuat angga, dani, marchel, dan Jeffrey menengok mengikuti arah pandang dirga.

Senyum yang tadi mengembang ceria di wajah Jeffrey berubah menjadi datar. Angga, dani, dan marchel juga mendadak tak senang dengan keberadaan natalia lagi.

"Dia ngapain lagi dah ? Punya utang apa gimana ? Kek jalangkung muncul tiba tiba"marchel berujar dan ditanggapin anggukan setuju dari dani dan angga.

"Jeff loe disini aja. Gw sama yang lain aja yang samperin."dirga memberi arahan kepada sahabatnya yang malah duduk terpaku dengan tatapan yang menatap natalia didepan pintu kelasnya.

Tatapan mereka bertemu. Natalia melambai sambil tersenyum lebar.

"Jeff !"dirga berteriak cukup keras karena kesal tidak direspon. Jeffrey yang tadi melamun terdiam mendadak tersadar. Ia melihat dirga yang sedang menatapnya serius. "Biar gw sama yang lain kesana. Ingat. Loe disini aja."

Jeffrey mengangguk patuh. Dirga, angga, dani, dan marchel berdiri lalu berjalan kearah natalia.

Natalia mengerutkan dahi. Kebingungan. Yang ia panggil Jeffrey tapi kenapa yang datang malah teman temannya ?. Ia mengangkat alisnya sebelah. "Gw manggil Jeffrey deh. Bukan kalian."

"Ada urusan apa loe sama Jeffrey ?"dirga bertanya to the point tanpa basa basi tidak lupa dengan nada dingin yang selalu ia berikan untuk gadis didepannya.

"Kalau ada sesuatu yang mau dititip kasih ke kita aja"angga menambahkan dengan posisi santai bersandar di pintu.

"Atau kalau mau ngomong. Sama kita aja sih jangan ke Jeffrey langsung." sambung dani ga kalah dingin.

"Soalnya kita ga mau Jeffrey deket sama hama kek loe lagi."timpa marchel tak mau kalah. Kata - kata yang cukup menohok ditambah dengan wajah datar yang ia pasang.

Natalia terdiam. ia tadi berniat untuk mendatangi Jeffrey mengajak nya makan bersama diatap tapi malah di jegat dengan pawang pawang nya. Natalia memutar matanya malas. "Apasih kalian ? Gw mau ketemu Jeffrey malah di cegat sama pawang - pawang nya. Loe pada homo ya ? Sensi amat."

Mereka tertawa renyah. "Loe pikir kita bodoh ? Biarin Jeffrey loe deketin lagi ?" sarkas dani di selang - selang tawanya.

"Gini nat. Kita itu teman Jeffrey. Kita ga mau temen kita tuh deket sama hal buruk contohnya kayak loe."sindir marchel yang membuat wajah natalia memerah karena marah. "Maksud kalian apa ?"

"Tapi nat. Pawangnya Jeffrey sekarang bukan cuman kita loe. Ada cewe juga. Tuh dibelakang. Hai zahraaa"dirga melambaikan tangannya ke zahra yang berdiri diam tepat dibelakang natalia. Senyumnya mengembang sangat beda dengan tadi. Meskipun natalia cukup menutupi tubuh zahra karena zahra yang pendek. Tapi laki - laki dengan tinggi 170 lebih itu bisa melihatnya jelas.

"Eh..halo kak ?"balas canggung zahra. Ia masih belum terbiasa dengan dirga meskipun ia tau dirga orangnya ramah. Tak suka. Natalia berbalik melihat ke arah zahra memandangnya tajam.

10 menit yang lalu..

Zahra dan ratna sudah selesai dengan drama lebay mereka memutuskan untuk ke kantin karena cancing diperut mereka sudah bersuara meminta makan. "Ra.. Ayo ke kantin, lapar gw.. Kebanyakan nangis." ajak ratna dengan hidung yang masih memerah. Zahra hanya merespon biasa.

"Iya iya.. Eh" zahra berhenti karena teringat sesuatu. Ia melirik laci yang terdapat tempat bekal berwarna pink muda tersebut. Untuk siapa lagi ? Kalau bukan untuk kaka Jeffrey tersayang nya.

Meskipun tadi malam dia tidur jam 3 subuh tapi ia memaksa kan diri untuk masak di jam 5 untuk Jeffrey. Tadi malam sebelum tidur ia mencari di google. 'Tipe - tipe cewe idaman para cowo' dan cewe pintar memasak masuk dalam salah satu kategori.

BISU || Jung jaehyun (Complited √)Where stories live. Discover now