SANDIWARA

45 1 0
                                    

DUUK ! Tanpa disadari kepala Rasti seperti menabrak sesuatu. Dengan perlahan ia melihat apa yang tak sengaja ia tabrak itu.

"Bangun jam berapa. Sampai harus berlarian seperti ini ?!" tegas suara itu. Ternyata yang ditabrak Rasti ada sosok Manager Rumah sakit yaitu Prof. Hadar, yang tidak lain adalah omnya sendiri.

"Maaf Prof, tadi malam saya tidur kemaleman, jadi tadi .... "

"Jangan banyak alasan, ini bukan kejadian sekali atau dua kali, apalagi sekarang unit kerja kamu itu di IGD, taukan sekarang itu bulannya IGD lagi ramai"

"Maaf Prof ..."

"Jangan dimarahi Prof" terdengar suara dari belakang Rasti, membela. Yap ! Itu adalah Agung.

"Tadi malam dia ketiduran karena menyelesaikan status verifikasinya Prof. IGD juga sudah ada bantuan dokter magang jadi sekarang sudah banyak yang menangani disana" jelasnya lagi

"Kali ini kamu saya maafkan karena penjelasan dr. Agung. Besok-besok jangan ada kejadian begini lagi" tegas Prof. Hadar dan kemudian berlalu

"Baik Prof" jawab Rasti

Dengan cepat Rasti melangkahkan kakinya menuju ruang ganti IGD tanpa menoleh kearah Agung.

"Sampai kapan mau ikutin gue ?" tanya Rasti pada Agung yang mengikutinya, sambil berbalik. Agung yang memiliki tubuh tinggi, menundukkan badannya hingga sejajar dengan wajah Rasti. DEG ! Kini jarak mereka hanya tinggal hitungan jari. Dan detak jantung Rasti berdegup tidak karuan.

"Semalaman ngga ada tidur ya ? Keliatan banget tuh matanya bengkak" goda Agung

"Apaan sih !" jawab Rasti sambil mendorong tubuh Agung menjauh

"Mikirin apa sih emang ? Oh ya, traktir gue makan siang ya"

"Kenapa gue harus traktir ?"

"Anggap saja sebagai ucapan terimakasih karena gue udah nyelametin lo dari kemurkaan Prof. Hadar"

"Gue traktir kopi aja deh! Gue masuk ya"

"Eh tunggu dulu"

"Apa lagi ?"

"Orangtua lo mau datang sebentar siang"

"Iya iya gue tau kok"

Sejenak suasana hening. Seperti ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh Agung, Rasti kemudian memutar badannya melihat kearah Agung

"Lo tau kan mesti gimana ?" tanya Agung kemudian.

Oh iya ! Ini adalah hari pertama mereka bersandiwara menjadi sepasang kekasih yang sebentar lagi bakalan menikah.

"Iya gue ngerti kok mesti gimana"

"Usahakan jangan ada perdebatan ya. Gue balik dulu" jelas Agung kemudian meninggalkan Rasti.

Rasti kemudian masuk keruang ganti dan mengganti pakaiannya dengan pakaian jaga. Sepintas Rasti memikirkan apa rencana mereka akan berhasil, mengambil hati orangtua mereka dengan mencoba untuk menuruti keinginan orangtua mereka.

"Dok ini data pasien baru yang ada di bed 6" ucap salah seorang dokter magang menyerahkan lembar triase pada Rasti yang hanya terdiam melamun

"Dok ... dr. Rasti" panggil dokter magang itu lagi

"Eh iya! Oke, makasih dok" ucap Rasti yang akhirnya sadar.

"Kamu coba EKG aja dulu ya" pintanya lagi pada dokter magang itu

"Baik dok"

Huuufftt ... Rasti hanya dapat menghela napas. Hari ini adalah hari pertama menjadi sepasang dan sandiwarapun dimulai

Emergency Mateحيث تعيش القصص. اكتشف الآن