Part 26

200 13 1
                                    

Pagi pun datang dan berharap semua kejadian kemarin agar hilang. Semua luka, tangis, terjadi disini. Menatap kosong ke arah jendela kamar dan memikirkan betapa banyak hal yang terjadi belakangan ini itu membuat dirinya semakin sakit. Mata cantik nan indah itu lagi lagi meneteskan air mata lagi, sembari mengelus perutnya yang sudah mulai membuncit dan ia merasakan sakit yang teramat sangat.

Menatap perutnya dan seraya mengelusnya ara tersenyum kecil dan berkata "good morning baby hebatnya bundaa, maafin bunda ya udah sedih belakangan ini, bunda janji sama baby untuk terus bahagia disaat ini dan selamanya. bunda sayang baby" ucap ara dan diselingi senyuman yang tampak menyimpan banyak luka.

Melihat kondisi Ara pagi ini membaik, Rafa langsung saja ingin mengecup dan memeluk Ara untuk minta maaf atas apa yang terjadi kemarin. Rafa tertegun melihat pemandangan didalam ruang rawat yang sangat hangat, ara sedang berbicara kepada bayinya dan tersenyum hangat meski terlihat bekas air mata di pipi indahnya. Batinnya merasa sakit karna ia sudah membuat perempuan yang ada di depannya terluka dan menanggung banyak masalah yang seharusnya tidak terjadi pada anak seusianya.

Pintu Ruang rawat terbuka menandakan Rafa memasuki ruang itu, mata ara langsung tertuju pada bawaan buah dan susu yang ada di genggaman Rafa. Ia tersenyum lebar dan memancarkan aura cantik yang dimilikinya, Rafa langsung berjalan ke arah Ara dan langsung memeluk tubuh mungil istrinya itu dan berkata "ara mau makan ini?" seraya menunjukan buah apel.

"aku mauu mas, tapi kayaknya si baby ga mau apel deh" ucap ara

"terus araa mau apa hm? biar mas beliin buat araa apapun itu" ucap Rafa seraya mengelus rambut coklat istrinya

"sebentar araa tanyain baby mau apa"

mengelus dan berkata kepada perut buncitnya "baby mau apa?" lalu ada diam dan dia langsung tersenyum lebar yang menampakkan deretan gigi yang tersusun rapi "ih katanya baby mau dicium daddynya nih" ucap ara sambil tersenyum

Rafa tertawa kecil dan langsung menunduk sejajarkan tubuhnya dengan perut ara sambil berkata "baby mau dad cium ya? siap baby bos" ucap Rafa seraya mengelus dan mencium perut buncit istrinya.

Ara yang menyaksikan kejadian ini hatinya terasa hangat, lalu ia meminta kepada Tuhan agar ia terus merasakan kehangatan ini tanpa adanya luka dan tangis yang menyakitkan.

"loh bundanya kenapa nangis hm?" tanya Rafa seraya mengelap air mata yg menetes

"ah engga mas, cuma aku ngerasa hangat aja saat kita gini" ucap ara

Tiba tiba ara memegang tangan rafa dan menatap lekat mata coklat elang yang dimiliki suaminya itu, seraya menatap suaminya ia tersenyum tulus yang takkan Rafa dapatkan ketulusan seindah itu pada perempuan lain.

"mas"

"iya sayang kenapa?"

"aku boleh egois ga si mas? aku mau minta sama Tuhan supaya kita selalu seperti ini"

"boleh.."

"mas.."

"ya sayang ada apa hmn?"

"aku punya beberapa permintaan ke kamu boleh ya?"

"ya sayang, kamu mau apa? ucapnya seraya mengelus rambut coklat istrinya

"kalau suatu hari nanti kamu harus berurusan sama Flo kamu bisa kabari aku mas? apapun hal itu, aku minta tolong yang amat sangat ya mas ini demi kebaikan kita mas"

Rafa tertegun mendengar permintaan istrinya itu, permintaan sederhana tapi juga menyulitkan untuk Rafa. Menyulitkan karna ia tahu apapun halnya jika bersangkutan dengan Flo pasti Ara merasakan sakit, secara mereka sekarang sudah menikah dan bahkan Ara sedang mengandung anak mereka, anak yang jika diingat kejadian itu pasti akan membuat hati Rafa tergores.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Cold HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang