(S2) 5. Pelukan Segalanya

446 78 15
                                    

Praktikum pun dimulai, raut wajah Seohyun terlihat sangat pucat dan tidak bersemangat. Ia harus menguatkan dirinya untuk terus bertemu dengan Kyuhyun.

Pembina yang harus bersama dengan Seohyun hingga paraktikum ini selesai.

Sudah beberapa kali Seohyun melakukan kesalahan hingga membuatnya menjadi sasaran empuk atasan untuk memarahinya, dada Seohyun semakin terasa sakit saat Kyuhyun hanya bungkam dan menatapnya seakan orang asing.

Terpaan angin mengenai wajah dan rambutnya, Seohyun menatap pemandangan dari balkon perusahaan tempat ia melakukan praktikum.

hingga suara pintu terdengar dari arah belakang Seohyun, tubuh kecil itupun bergerak ingin mengetahui siapa yang datang.

Terlihat seorang pria paruh baya berumur 50 tahunan lebih, penampilannya seperti memberitahukan jika ia bukanlah sekelas Seohyun.

Wajahnya terlihat kaku dan dingin dan mirip seseorang yang ia kenal.

"Aku tidak ingin berlama lama disini dengan manusia miskin seperti mu. Jauhi Kyuhyun. Ia sudah menuruti apa yang ku inginkan untuk membuatmu dalam keadaan aman. Tetapi semakin lama kau terlihat ingin mendekatinya lagi. Apakah kau tidak bercermin? Kau yatim piatu, tidak memiliki kekayaan apapun. Sangat menjijikan."

Hati Seohyun mencelos saat mendengar dirinya di rendahkan dengan begitu kejamnya. Tangannya mengepal kuat menahan marah dan sesak di hatinya yang semakin lama semakin bertambah perih.

"Kau tau kan aku bisa melakukan apapun, bahkan aku bisa saja membuatmu tidak dapat pekerjaan di perusahaan besar dimanapun. Kini terserah dirimu, kau yang memilih pilihan itu. Aku selalu mengawasimu." ucap Ayah Kyuhyun pada Seohyun dan pergi meninggalkannya.

Bodyguard di belakang pria itu seakan mengetahui dan menatapi Seohyun secara mengintimidasi.

Buliran air mata sukses keluar dari mata indah Seohyun, ia menangis dengan diam dan sesekali terlihat kesulitan untuk mengambil nafas.

"Sudah cukup tuhan." ucapnya sembari terjatuh . Tubuh kecilnya terduduk di atas alas kotor di balkon itu.

***

Kyuhyun baru saja memasuki perusahaannya dan berpapasan dengan Ayahnya. Manik mata Kyuhyun pun menatap ayahnya dengan sinis. Saat ia enggan untuk sekedar menyapa, perkataan ayah Kyuhyun membuatnya terhenti.

"Aku sudah memperingatkan wanita itu. Kau tidak usah khawatir. Kerja bagus." ucapnya dan berlalu begitu saja seakan ia sudah melakukan hal yang benar.

Kyuhyun mengepalkan tangannya dan berlari menuju lift, ia sangat tau jika saat ini Seohyun berada di balkon. Beberapa kali ia melihatnya, meskipun ia terlihat sangat dingin kepada Seohyun. Namun ia selalu memperhatikan Seohyun bagaimanapun.

Nafas Kyuhyun terenggah - enggah saat melihat Seohyun berdiri membelakanginya. setelah ia mengetahui keadaan Seohyun pun, secara diam diam Kyuhyun mundur untuk meninggalkan Seohyun.

Hanya dengan mengetahui keadaannya saja Kyuhyun sudah sangat bersyukur. Kali ini ia tidak akan menganggu Seohyun. Demi kebaikan Seohyun ia harus melakukan itu.

"Apakah kita tidak bisa berjuang bersama Kyuhyun-ah?" ucap Seohyun sedikit keras. Kini Seohyun terlihat begitu tenang dan dewasa.

Tidak ada lagi panggilan Ahjussi, yang selalu ia gunakan saat memanggil Kyuhyun.

Seohyun pun membalikkan tubuhnya, menatap punggung Kyuhyun yang sudah siap untuk menghindarinya.

"Apakah kau harus bersifat pengecut seperti ini? Apakah aku harus terlihat menyedihkan seperti ini hingga kau memilih untuk melindungi ku saja?" Seohyun terisak, tangisannya semakin menjadi setiap melihat Kyuhyun yang berada didepannya namun sangat susah untuk ia gapai.

"Apakah kita tidak bisa egois untuk memikirkan kebahagiaan kita saja?" ucap Seohyun lagi.

Masih belum ada jawaban dari Kyuhyun, ia masih saja betah untuk menutup bibirnya.

"Apakah aku mati saja? Supaya tidak memberatkan dirimu?" ucap Seohyun yang terlihat begitu frustasi.

Kali ini Kyuhyun membalikkan tubuhnya dan mendekati Seohyun, mata Kyuhyun sudah memerah dan tidak tahan lagi dengan semua ini.

Tarikan Kyuhyun membuat Seohyun jatuh pada pelukannya, Kyuhyun mendekap tubuh Seohyun dengan sangat erat. Sudah beberapa kali ia harus merasakan bagaimana hidul tanpa Seohyun. Kini biarkan ia memeluknya tanpa harus mengkhawatirkan apapun.

"Aku lelah Kyuhyun-ah, Aku sudah menuruti semua perkataanmu. Tetapi kenapa aku masih merasa hidup sendiri? Kenapa ini begitu sakit? Aku lelah." isak Seohyun didalam dekapan Kyuhyun.

"Maafkan aku." ucap Kyuhyun didalam leher Seohyun.

"Tunggulah sebentar saja hingga aku dapat kembali di dekapan mu. Sebentar saja." tambah Kyuhyun.

"Untuk apa? Apa yang kau rencanakan?" tanya Seohyun pada Kyuhyun dan melepaskan pelukan itu.

Wajah Kyuhyun terlihat merah setelah menangis, cengkraman tangan Seohyun semakin mengerat pada lengan baju Kyuhyun.

"Aku harus berhasil melepaskan perusahaan ku dari perusahaan Ayahku. Setelah itu aku akan menikahimu." ucap Kyuhyun begitu yakin.

To Be Continue

Ref:rain [Complete] ✅Where stories live. Discover now