Three - Monster

259 41 7
                                    

Setiap malam akan selalu menjadi mimpi buruk bagi Se-Yeon, teriakan dan tangisannya akan selalu terdengar ditelinga Taehyung tanpa bisa dicegah oleh Taehyung. Pasalnya, setiap kali Taehyung membela kakaknya, ayahnya akan selalu mencambuk dan memukul Taehyung hingga berbelur, kalau tidak, Taehyung akan dikurung di kamar mandi semalaman agar ia tidak bisa kemana-mana.

Se-Yeon tidak bisa berbuat apa-apa karena ayahnya terus mengancam akan membunuh Taehyung kalau Se-Yeon menolak perintah dan suruhan ayahnya. Kalaupun ayahnya berhasil membunuh Taehyung sekalipun, apakah siksaan pada Se-Yeon akan berhenti juga? atau akan tambah menjadi malam yang semakin menakutkan karena Se-Yeon menjadi sendirian?

Mereka tak punya kuasa apa-apa untuk membebaskan diri dari ayahnya. Iya, Joe Seok adalah ayah kandungnya, dan mereka adalah hasil dari Joe Seok dan ibu mereka, mereka adalah darah daging dari Joe Seok sendiri. Tetapi Joe Seok saat ini telah berubah menjadi iblis. Dan menjadi monster.

Hasil dari 12 tahun perbuatan ayahnya membuat Se-Yeon terlihat menjadi seorang budak yang hanya bisa meng–iya–kan semua permintaan tuannya, bahkan anjing saja masih bisa menggonggong dan menggigit untuk melawan musuhnya, tetapi semua usaha pemberontakan yang dilakukan Se-Yeon malah berujung dengan pukulan-pukulan yang nyaris merenggut nyawa Se-Yeon. Mental Se-Yeon sudah menjadi sangat rusak. Ia kadang suka melamun, tiba-tiba menangis, sangat depresi, terkadang ia berbicara sendiri pada imajinasinya yang sedang menampilkan ibunya. Disini peran Taehyung hanya bisa memeluk Se-Yeon dan menyanyikan lagu-lagu masa kecil mereka saat masih bersama nenek.

Taehyung sendiri tumbuh menjadi anak yang keras, selama di sekolah ia menjadi anak yang berandalan, membolos, memberontak, melakukan perbuatan-perbuatan onar, dan di rumah ia hanya menjadi anak kecil yang menjadi bahan pukulan ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung sendiri tumbuh menjadi anak yang keras, selama di sekolah ia menjadi anak yang berandalan, membolos, memberontak, melakukan perbuatan-perbuatan onar, dan di rumah ia hanya menjadi anak kecil yang menjadi bahan pukulan ayahnya.

Layaknya monster melahirkan monster. Taehyung akan menjadi monster diluar rumah, bersikap apatis terhadap orang lain, tidak bisa menjadi orang yang berlogika dan hanya menggunakan kekuatan ototnya saja.

Sedangkan Se-Yeon tidak melanjutkan pendidikan lebih tinggi setelah lulus SMA, karena tidak diizinkan oleh ayahnya dengan alasan Se-Yeon akan terjerat pergaulan yang buruk dan menjadi kuda liar karena terlalu bebas dan akhirnya ia dipaksa untuk menjadi penyanyi di salah satu cafe.

Cafe tidak menjadi suatu tempat yang buruk untuk Se-Yeon, ia dicintai banyak orang, semua pengunjung cafe akan puas kalau Se-Yeon yang bernyanyi diatas panggung, senyumnya terlihat tanpa beban dan seakan hidupnya berjalan dengan tenang, hanya saja beberapa kali ada pelanggan-pelanggan cafe bejat yang berhidung belang dan mencoba bersikap kurangajar dengan Se-Yeon, tetapi Taehyung tidak pernah terlambat untuk menolong karena mulai dari jam Se-Yeon masuk kerja, Taehyung selalu ada bersamanya untuk menjaganya.

Taehyung berusaha melakukan apapun untuk melindungi Se-Yeon dari serangan monster di rumah, bahkan monster-monster di luar rumah. Kemanapun Se-Yeon mau pergi Taehyung akan selalu berusaha untuk menemani Se-Yeon, walaupun Se-Yeon sering menasehati Taehyung untuk tidak perlu sampai bolos sekolah untuk menemani Se-Yeon kemana-mana. Tetapi hanya kesempatan-kesempatan seperti itu saja yang bisa mereka pakai setidaknya untuk bermain bersama dan melepaskan penat mereka.

Kini Taehyung masih ada di sekolah. Tidak, lebih tepatnya dia berada di markasnya bersama dengan teman-teman se-gengnya. Geng Bangtan. Geng paling eksis dan paling berandal di sekolah, herannya meskipun mereka pemberontak di sekolah, tetapi mereka tidak pernah mendapat nilai jelek, dan mereka tidak pernah memalaki anak-anak lainnya dan tidak pernah melakukan pembulian kepada siapapun. Mereka hanya ingin kebebasan dari diri mereka sendiri, saat mereka ingin belajar ya mereka akan sungguh-sungguh belajar, kalau mereka sedang ingin bermain dan melepas penat mereka tidak akan segan-segan kabur dari sekolah dan bermain PS di markas mereka.

Kim Namjoon salah satunya, hyung yang paling dekat dan paling disayang oleh Taehyung. Mereka mengetahui cerita dan latar belakang mereka masing-masing, jadi Namjoon juga tau semua mimpi buruk yang Taehyung dan kakaknya alami. Hanya dengan Namjoon, Taehyung bisa menangis dan mendapat kasih sayang sebagai seorang saudara.

Namjoon pernah hampir membawa lari kakaknya Taehyung keluar kota, namun ayah Taehyung lebih kuat dari itu, ayah Taehyung malah melaporkan ke polisi sebagai kasus penculikan dan alhasil Namjoon harus melepaskan Se-Yeon ke tangan monster itu lagi.

Namjoon membuat perjanjian dengan Taehyung untuk selalu menjadi sosok hyung yang baik untuk Taehyung, yang akan selalu ada kapanpun untuk Taehyung saat ia membutuhkannya.

Taehyung memperhatikan dengan siapa ayahnya sedang berbicara melalui telepon genggamnya malam-malam begini, ditemani Soju dan Rokok, sang ayah tampak semangat sekali melakukan komunikasi di telefon itu.

Tak berapa lama ayahnya masuk ke kamar, kembali menyeret Se-Yeon ke kamarnya untuk melakukan aksi kejamnya lagi. Taehyung hanya bisa menutup telinganya dan memeluk lututnya sendiri, tak tahan dan tak kuat menahan teriakan dan tangisan kakaknya.

"Bagus sayang, pekerjaanmu bagus hari ini, tidur nyenyak ya, besok akan menjadi hari yang lebih indah untuk kita, hahaha" ayah Joe Soek membawa Se-Yeon kembali ke kamar, mengelus-elus tubuhnya yang masih gemetar akibat perlakuan tak berakhlak dari seorang ayah, dengan baju yang tak terpasang sempurna, menampakkan bagian-bagian tubuh Se-Yeon yang memar dan biru.

"Brengsek!" Gumam Taehyung dibalik ketakutannya, sampai terdengar oleh ayahnya. Tetapi sang ayah tidak menggubris karena ia sudah memuaskan hasratnya sendiri dengan melukai anak gadisnya.

"Noona, apa kau mau kabur dari sini?" Tanya Taehyung ragu sembari mengompres tubuh kakaknya yang penuh dengan gigitan-gigitan kasar dari ayahnya.

"Tidak bisa sayang.. Tidak akan bisa.. Kita akan mati.. Kita akan mati ditangannya..." ucap sang Noona dengan tubuh yang bergetar hebat. Taehyung tak kuasa menatapi diri Noonanya yang kian ringkih lemah tak berdaya. Keduanya larut dalam tangisan yang mendalam.

"Noona, aku berjanji padamu, aku akan membebaskanmu dari neraka ini, kita akan terbebas dari si monster itu, kita akan bersama-sama seperti dulu lagi dan hidup bahagia" ucap Taehyung kemudian memeluk Se-Yeon.

Bagi Taehyung, satu-satunya cara untuk membebaskan diri mereka adalah dengan membunuh ayahnya sendiri.

Taehyung tidak punya alasan untuk mengampuni ayahnya, dan tidak ada cara untuk merubahkan sikap ayahnya seperti yang dulu di kagum-kagumi oleh Se-Yeon sewaktu kecil saag masih tinggal di rumah neneknya. Jika ia terlahir dengan didikan yang kasar, mungkin untuk mengakhirinya juga dengan cara yang kasar.

30 Days Writing HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang