Part 4

528 66 14
                                    

Saat di uks eunha yang menunggu sinb dan yerin untuk bangun. Sementara siswa lain pulang dikarenakan kejadian yang menewaskan guru tersebut.

Eunha seperti berfikir tentang semua kejadian hari ini yang membuatnya sedikit takut.

Saat sedang asik dengan lamunannya tiba-tiba sebuah suara mengagetkan eunha dan membuatnya buyar dari lamunannya.

"Permisi... Ini ada yang menitipkan air dan minyak angin" kata orang tersebut.

"E eh.. kak sowon?" Ucap eunha sedikit malu.

Mengetahui yang datang adalah kakak kelasnya yang baru dekat karena ekskul vocal.. eunha menjadi sedikit gugup.

"Aku tidak sengaja melihatmu masuk kesini... Aku fikir kau yang sakit ternyata bukan" ucap sowon.

"I iya kak bukan aku kok tapi temanku" jawab eunha.

"Syukurlah aku jadi sedikit tenang... Ah ini... Oleskan minyak angin ini ke hidung mereka... Penjaga uks sedang sibuk melihat insiden itu... Guru menyuruhku pulang tadi tapi aku menolak aku bilang ada urusan sebentar" kata sowon cerewet.

"Iya kak.. makasih"ucap eunha sambil mengambil minyak anginnya dan mengoleskannya ke hidung yerin dan sinb.

Berselang 10 menit mata yerin dan sinb perlahan terbuka bersamaan.

"Yerin syukurlah kamu sudah sadar" ucap eunha memeluk yerin.

"Eunha? Aku kenapa disini? Tanya yerin bingung.

"Ah itu" ucap eunha terpotong karena melihat sinb mengodenya untuk tidak memberi tau yang sebenarnya.

"I itu tadi kamu pas jam pelajaran tiba-tiba saja pingsan." Sambung eunha.

"Sowon? Ngapain disini?" Tanya sinb.

"Mengikuti eunha dan membantunya menjaga kalian" jawab sowon.

"Kalian saling kenal yah?" Tanya eunha.

"Kami sekelas" jawab sowon lagi sambil tersenyum.

Tiba-tiba yerin tersadar sesuatu.

"T teman kelas?" Kata yerin melirik sinb.

"Iya aku kakak kelasmu" jawab sinb datar.

Yerin tertunduk malu.

"Sudahlah lebih baik kita semua pulang sekarang... Sinb kau bisa antar dia kan?" Tanya sowon menunjuk yerin.

"Iya" jawab sinb singkat.

"Eunha kau ikut denganku yah" tawar sowon.

"E eh tidak perlu kak aku bisa naik taxi" kata eunha.

"Tidak usah... Ayo ikut"kata sowon menarik tangan eunha.

"Emm... Kak sinb... Emm aku bisa pulang sendiri kok" kata yerin melirik sinb.

"Oh yasudah... Aku deluan" kata sinb langsung keluar dari uks.

Yerin terkejut karena sinb tidak menahannya. Tapi yasudahlah dia memang malu di antar sinb...begitu batin yerin.

Saat dijalan pulang yerin diganggu oleh 3 pria yang kebetulan lewat di sana.

"S siapa kalian... Pergi..."kata yerin sedikit takut.

"Apa katamu? Pergi? Hahaha mangsa kok dilepasin... Ya ga bro" ucap orang itu pada salah satu temannya.

"Yaudah langsungin aja bro" ucap orang itu.

Yerin berusaha lari dengan sekuat tenaga untuk menjauh dari orang-orang gila tersebut sambil berteriak minta tolong.

Tiba-tiba sebuah mobil menghadang ketiga pria tersebut.

Ternyata yang turun dari mobil tersebut adalah sinb. Yerin yang melihat itu menghentikan langkahnya sambil melihat sinb dari jauh.

"Eh ada bocah ingusan" tawa seorang dari 3 pria tersebut.

"Siapa yang kalian sebut ingusan" kata sinb menantang.

Tanpa aba-aba sinb memukul salah satu dari mereka hingga mimisan.

Saat hendak membalas pukulan sinb tiba-tiba 3 pria tersebut kejang-kejang dan mata hitam mereka menghilang.

Yerin melihat itu dan menutup mulutnya.

Sinb berbalik melihat yerin dan menarik tangan yerin ke mobilnya.

"S sinb mereka kenapa" tanya yerin ketakutan.

"Itu adalah buah karma...sudah diamlah dan ikut pulang denganku...sebutkan alamtmu" ucap sinb.

"Jalan xxx no 07" jawab yerin.

Tanpa bicara sinb langsung mengegas mobilnya menuju rumah yerin.

Sesampainya disana yerin hendak berterima kasih namun lagi-lagi sebelum mengucapkannya sinb sudah lebih dulu mengatakan sama-sama.

Saat hendak membuka pintu mobil. Tiba-tiba yerin melihat sosok tanpa kepala melintas di kaca dan membuat yerin berteriak sambil memeluk sinb.

Sinb yang ikut kaget hanya membiarkan yerin memeluknya.

Tangan sinb refleks mengusap kepala yerin berniat untuk menenangkannya.

Setelah dirasa tenang yerib tersadar sedang memeluk sinb dan langsung melepaskannya.

"M maafin aku kak.. aku tidak sengaja" kata yerin menunduk.

Sinb mengangguk sebelum akhirnya bertanya.

"Apa kau... Indigo?" Tanya sinb.

"E eh..."yerin terkejut karena sinb bertanya begitu.

"I iya..." Jawab yerin.

"Benar dugaanku..." Kata sinb.

Sinb langsung membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah gelang hitam.

"Kemarikan tanganmu"pinta sinb.

Yerin dengan ragu mengulurkan tangannya pada sinb.

Sinb memasangkan gelang hitam itu pada yerin dan sangat pas.

"Jika kau melihat dan merasakan sesuatu akan merasukimu...tutup gelang ini pakai tangan satumu dan tutuplah matamu selama 3 detik saja... Maka mereka tidak akan bisa merasukimu" kata sinb menjelaskan.

"B beneran kak?"tanya yerin.

"Iya... Tapi ini hanya untuk perantara penangkal... Tetaplah ingat pada Tuhanmu dan juga ini tidak bisa membuatmu tidak menjadi indigo lagi... Seperti yang ku bilang hanya perantara penangkal" kata sinb lagi.

"I iya kak terima kasih banyak" akhirnya yerin bisa bilang terima kasih tanpa dijawab deluan oleh sinb.

"Tapi kak... Kenapa kakak punya yang seperti ini? Dan kenapa kakak tidak takut dengan indigo?" Tanya yerin penasaran.

"Itu karena..." Kata sinb.
















Itu karena lanjutannya besok yah Hehehehe.... Yang kepo silahkan like sama komen kalau baik bisa follow author... Kritik dan saran diterima^^ bye-bye


GHOSTWhere stories live. Discover now