𝕄𝕪 ℂ𝕙𝕠𝕚𝕔𝕖|| 𝕋𝕙𝕖 ℝ𝕖𝕒𝕝 𝔼𝕟𝕕

1.9K 47 3
                                    

𝑴𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒌𝒖 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂, 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒖𝒅𝒂𝒉; 𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒅𝒊 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒊𝒏𝒈𝒌𝒖 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒉. 𝑴𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒖 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒋𝒂𝒕𝒖𝒉. 𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒌𝒖 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂𝒓𝒂𝒉. 𝑪𝒖𝒌𝒖𝒑 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒈𝒊𝒕𝒖, 𝒔𝒆𝒏𝒚𝒖𝒎 𝒅𝒊𝒃𝒊𝒃𝒊𝒓𝒌𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂𝒉-

• 𝑭𝒆𝒍𝒊𝒄𝒉𝒊𝒂 𝑷𝒖𝒕𝒓𝒚 𝑱𝒐𝒏𝒂𝒏𝒅𝒉𝒂

Felichia Menatap pantulan nya di cermin besar. Sudut bibirnya terangkat keatas saat menyadari penampilan nya sudah perfeck. Dengan gaun tanpa lengan berwarna merah dengan sedikit campuran manik-manik yang menghiasi gaun sependek lutuh itu menambah kesan anggun dalam diri Felichia. Dengan rambut yang dibiarkan terurai dan polesan makeup yang tidak terlalu tebal menambah kecantikan nya malam ini.

Malam ini ia akan menghadiri pesta ulang tahun pernikahan Orang tua Devan. Dia memutar badannya dan kembali tersenyum. "Ternyata gue cantik juga yah" gumamnya.  Setelah dirasa cukup puas memandangi dirinya dicermin besar gadis itu segera berjalan menuju tempat tidurnya mengambil tas selempangnya yang berukuran kecil lalu berjalan keluar sambil melihat jam yang ada di tangan kirinya sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam.

Gadis itu menuruni anak tangga dengan pelan-pelan takut terjatuh akibat sepatutnya yang lumayan tinggi. Lagi-lagi senyum diwajahnya terpancar saat melihat seorang pria yang tengah duduk di sofa ruang tamunya sambil berbincang dengan orang tua gadis itu. Pria itu mengenakan jas berwarna hitam dan bawahan berwarna hitam membuat penampilannya tak kalah sempurna dengan Felichia apalagi ditambah dengan wajahnya yang memang sudah tampan dari lahir.

"Devan" panggil Felichia saat sudah berdiri didekat Devan.

Devan mengangkat kepalanya, pria itu terdiam dengan Tatapan lurus tertuju ke arah Felichia. Devan memperhatikan Felichia dari bawah sampai atas. Gadis itu benar-benar cantik bahkan Devan enggan mengalihkan pandangannya.

Felichia terkekeh malu saat menyadari Devan yang terpukau dengan penampilannya. "Jangan diliatin gitu malu tau" Ucap Felichia tersenyum membuat Devan tersadar kembali.

"Jadi pengen cepet-cepet nikah nih" Ucap Devan dihadiahi wajah terkejut oleh Felichia. Felichia menunduk malu sedangkan Devan dan orangtua Felichia terkekeh mendengar apa yang dikatakan Devan.

"Cantik banget anak mama" Ucap mama Felichia Menatap kagum kearah Felichia.

"Anak papa kali ma" balas papa Felichia tidak terima.

"Ih pokonya anak mama sama papa deh" Ucap Felichia terkekeh.

Devan berdiri lalu lalu menghampiri Felichia Dengan sebuah senyum yang terukir sempurna diwajahnya.

Devan menggenggam tangan Felichia. "Berangkat yuk"

Felichia menganggukkan kepalanya. "Ma pa Felichia sama Devan berangkat dulu yah" pamit Felichia.

"Iya hati-hati sayang" balas mama Felichia.

"Devan jagain Felichia yah. Salam juga sama orang tua kamu" Ucap papa Felichia. Devan Tersenyum lalu menyalimi orang tua Felichia.

"Om Tante kita pergi dulu Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

Setelah itu mereka sama-sama menuju ke mobil Devan. Sebelum masuk Devan menyempatkan dirinya untuk membukakan Felichia pintu, Felichia tersenyum dengan perlakuan Devan yang begitu hangat. Setelahnya pria itu memutari mobil lalu kemudian duduk dikursi pengemudi.

My Choice Is My Life ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang