C8 - Dengan Caraku

822 149 57
                                    

Karena setiap orang memiliki caranya sendiri untuk menyampaikan rasa ❣️

"Terus Karin daritadi kemana?" ucap Gadis yang juga ikut cemas.

Pada saat murid-murid akan pulang, Indah berteriak, "hey, ada yang tau kenapa toilet yang deket lapang ditutup?"

"Katanya sih diperbaiki waktu gue ke sana tadi," jawab Sani temen sekelasnya

"Perasaan tadi si Selena sama Karin ke toilet juga ya?" tanya Gadis heran.

Deg!

Rean langsung curiga lalu berteriak, "aaa Selena, bener-bener tu iblis betina!"

Rean mengamuk dan langsung menelpon Selena yang sudah pulang terburu-buru.

"Woy, anjing lu jadi cewek!" teriak Rean kasar.

Selena kaget lalu menjawab, "apa sih, An? Kasar banget."

"Dimana Karin?" tanya Rean dengan suara keras.

"Yeee, mana gue tau," ucap Selena dengan nada menyebalkan.

"Cepet jawab!" Rean terus emosi kepada Selena.

Selena menjawab ketus, "apasih gajelas!"

"Buruan kasih tau gue, Karin dimana?" Rean terus menyolot kepada Selena.

"Ngapain lo nanya ke gue? Emang gue emaknya tu cewek?" balas Selena tak kalah emosi dan langsung mematikan telepon dari Rean.

Rean tampak panik, lalu pergi mencari Karin ke area sekolah, dan diikuti oleh genknya dengan perasaan cemas.

Gerald juga curiga setelah mendengar percakapan teman sekelasnya tadi. Ia langsung pergi keluar melihat toilet perempuan yang dekat lapang ketika Rean sedang sibuk menelpon Selena. Benar saja ada tulisan sedang diperbaiki. Lalu, ia mendapat ide untuk menanyakan kepada Mang Maman, si penjaga sekolah. Ia menemukan Mang Maman sedang istirahat di belakang gudang sekolah.

"Mang Maman!"

Gerald memanggil penjaga sekolah umuran paruh baya itu.

"Iya, ada apa, Jang?" jawab Mang Maman dengan logat Sunda.

Jang itu adalah sebutan untuk anak laki-laki di bawah umurnya. Sedangkan Mang adalah sebutan seperti Paman.

"Mang, kenapa toilet cewek yang deket lapang dikunci dan ada tulisan sedang diperbaiki?" tanya Gerald kepada Mang Maman.

Mang Maman heran dan tampak berpikir.

"Ohhh Mang Maman inget, Jang," ucap Mang Maman.

Gerald langsung memotong ucapan Mang Maman, "oke Mang, ceritanya nanti aja ya. Mang Maman pegang kuncinya, kan?"

"Ada, Jang," jawabnya santai.

"Oke, mana Mang kuncinya?" ucap Rean dengan terburu-buru.

"Bentar, Mamang ambil dulu di gudang," ujar Mang Maman sambil pergi mencari kunci.

"Cepet, Mang!" ucap Gerald tak sabar.

Tak lama, Mang Maman pun datang dan memberikan kumpulan kunci yang disatukan dalam satu gantungan.

Gerald bingung lalu bertanya, "ini yang mana kuncinya?"

"Cobain aja satu-satu, soalnya kunci utamanya yang misah udah dipinjem paksa," jawab Mang Maman pasrah.

"Arghhhh," Gerald kesal.

"Ada apa emang nanyain toilet cewek, Jang?" tanya Mang Maman penasaran.

History Influence [Terbit]Where stories live. Discover now