18 || Princess Callysta

259 58 0
                                    

Selamat membaca 🤗
Jangan lupa vomentnya!
.
.
Jam sudah menunjukan 06.00 Tapi kini, Callysta masih saja begitu malas. Sejak kepergian Ibunya, Callysta belum sama sekali menginjakkan kaki ke sekolah. Dan kini, ia mulai berangkat sekolah kembali karena ada ulangan dadakan di kelas. Callysta mulai melangkahkan kaki untuk berangkat sekolah dengan malas.

Sesampainya di lingkungan sekolah, Callysta masih saja memperlihatkan wajah malasnya. Ia tidak peduli orang lain memandanginya, karena ia sudah terbiasa dengan tatapan mereka yang begitu tidak suka dengannya.

Tanpa disadari, sepanjang perjalanan menuju kelas. Callysta terus saja dipanggil-panggil namanya, tetapi Callysta tidak mengapai panggilannya, karena ia tau siapa orang itu dan pasti ia akan hanya menyuruh-nyuruhnya atau malah memarahinya tanpa sebab.

Sesampainya di kelas, Callysta hanya duduk termenung menantikan waktu pembelajaran sembari memainkan beberapa jarinya dengan matanya yang terus melamunkan seseorang. Lamunan itu kian hilang, saat tiba-tiba saja ada suara gebrakan meja di depannya.

"Yoana."

"Berani lo, ya sekarang enggak nuruti perintah gue?" bentaknya yang begitu mengelegar ke seisi ruangan.

"Maaf," balas Callysta dengan singkat.

"Maaf, maaf. Ini maaf," ucap Yoana dengan tangannya yang hampir terjun di pipi manis dan putih Callysta. Namun sayang, langkah tangannya terhenti saat ada seseorang yang menahan tangan Yoana dari belakang, yang tak lain adalah Bu Risma, guru yang mengajar kelasnya itu.

"Ibu tidak menyangka Yoana, ternyata bener kamu itu selalu main tangan sama temen-temen kamu. Ibu gak mau tau, sekarang juga ibu akan laporkan kamu ke guru BK biar kamu diarahkan dengan baik di sana."

"Tapi Bu, kan hari ini ada jam ulangan di mata pelajaran ibu." Yoana mencoba mengelak ucapan Bu Risma yang mengajaknya ke Ruang BK.

"Kamu masih bisa menyusul besok Yoana. Sekarang saya antarkan kamu dulu ke ruang BK. Dan untuk yang lain, bisa belajar terlebih dahulu, nanti setelah Ibu menghantarkan Yoana ke ruang BK, Ibu akan kembali lagi ke kelas dan memulai ulangan pertama kita," ucapnya yang langsung meninggalkan kelas, untuk menuju ruang BK.

"Baik bu," jawab seisi kelas dengan kompaknya.

***

Bel berbunyi, menandakan jam pelajaran telah usai dan murid-murid di persilahkan untuk keluar dari kelas, untuk menghilangkan sedikit rasa lelah ataupun penat selama ulangan berlangsung.

kelas sudah nampak sepi, kini tinggalah Callysta seorang yang memutuskan untuk beristirahat ke kantin mengingat ia tadi belum sempat sarapan saat hendak berangkat sekolah karena tergesa-gesa.

Baru saja melangkahkan kaki satu langkah menuju depan kelasnya. Namun kini, ia sudah di tarik begitu saja bajunya dan di hantamkan di tembok ruang kelasnya. Tak tanggung-tanggung, orang itu kembali menariknya hingga kini, Callysta sudah tidak bisa berkutik lagi karena ruang gerak Callysta yang begitu terbatas.

"Kenapa kau memperlakukanku seperti ini? Apa kau belum puas selama ini selalu menjadikan bahan bully-anmu? Hiks ...." lirih Callysta dengan nada suaranya yang nampak begitu gemetar menahan rasa takut dan sakit pada tubuhnya akibat benturan yang begitu keras mengenai tembok kelasnya.

"Iya, gue belum puas. Gue mau lihat lo hancur berkeping-keping di tangan gue," bisiknya dengan penuh penekanan di setiap ucapannya.

"Apa salahku, sampai-sampai kau ingin membuatku hancur Yoana? Hiks ...."

"Diam lo! Percuma lo nangis di depan gue, sekarang lebih baik lo ikut gue!" perintahnya yang sesekali mendapat berontakan dari Callysta, yang mencoba untuk menyelamatkan dirinya.

Princess Callysta  [END]Where stories live. Discover now