Part 20

8.2K 365 5
                                    

"Kenapa diliatin terus? Kangen?"

Rio menoleh saat mendengar suara sindiran Gisela itu. Lalu kemudian dia kembali menatap kepergian Ify. Entah kenapa terasa ada yang berbeda di hatinya saat melihat tatapan mata Ify padanya.

"Ih sayang, kenapa malah diliatin lagi?" kesal Gisela. Dia memalingkan wajah Rio agar tidak menatap Ify.

Rio mengusap wajahnya kasar. Ditatapnya Gisela yang tampak marah-marah padanya.

"Dia itu bukan istri kamu lagi ya. Aku yang bakalan jadi istri kamu. Jadi aku ga suka kalau kamu natap dia kayak gitu lagi."

"Iya," sahut Rio singkat. Dia terlalu malas berdebat. Kepalanya pusing karena bingung memikirkan apa yang terjadi pada dirinya tapi Gisela juga selalu merecokinya dengan kecemburuannya itu.

"Ini pasti karena kamu pernah tidur sama dia. Makanya kamu ga bisa ngelupain dia. Iyakan? Ngaku kalau kamu ketagihan sama dia."

"Apaan sih Gi, kok kamu jadi bahas itu." Kini kekesalan timbul berbalik pada Rio.

"Habisnya kamu berubah setelah menceraikan dia. Sadar gak sih kamu?"

"Ya terus kamu mau apa?" tantang Rio. Di terlalu kesal dan muak karena Gisela sering kali bersikap seperti ini padanya.

"Aku maunya kamu hilangin pikiran kamu dari dia. Kamu cuma boleh mikirin aku. Ingat pernikahan kita tinggal sebentar lagi!"

***

"SIALANNNNNNNN!"

Gisela mengamuk di kamarnya setelah mengetahui kalau Rio mengundurkan acara pernikahan mereka yang tinggal seminggu lagi sampai waktu yang tak ditentukan. Ini semua karena Rio mendapat kabar dari rumah sakit kalau Dio sudah perlahan membaik. Riopun memutuskan untuk fokus merawat Dio terlebih dahulu. Dia rutin mengunjungi kembarannya itu setiap hari untuk mengetahui perkembangan kondisinya.

"Kamu tau kan Gi, kalau Dio itu keluarga aku satu-satunya. Aku sudah lama banget ingin ngeliat dia sembuh. Dan kini harapan itu semakin besar, Gi. Makanya aku mau fokus ke dia dulu. Lagian aku juga mau Dio menghadiri pernikahan kita nanti. Maafin aku Gi."

Gisela kesal bukan main. Meskipun pernikahannya hanya diundur, bukan dibatalkan. Bahkan Rio tidak memanggilnya sayang seperti biasa. Dia hanya memanggilnya dengan sebutan Gi saja. What the fudge!

"Kamu kenapa sih teriak-teriak ga jelas sambil ngamburin isi kamar gitu?" Tanya Mama Gisela saat memasuki kamar anaknya itu. Dia sangat terkejut melihat kamar anaknya yang sudah bagaikan kapal pecah.

"Rio ngundurin pernikahan kami ma. Aku ga terima!"

"Cuma diundur kan sayang. Bukan dibatalin. Udah kamu tenang aja," kata Mama Gisela lagi.

"Masalahnya Rio itu udah mulai berubah sama aku ma. Aku ngerasa dia mulai ada rasa sama mantan istrinya. Aku takut kalau pernikahan aku sama dia batal. Aku ga mau ma. Aku ga mau sampai itu terjadi," kata Gisela.

Gisela berpacaran dengan Rio sudah sejak mereka kuliah. Selama itu Rio tak pernah berubah. Namun, setelah Rio menikahi Ify untuk balas dendamnya, entah kenapa Gisela mulai takut perasaan Rio berubah. Dan sepertinya apa yang ditakutkannya mulai terwujud.

"Cuma pikiran kamu aja paling. Udahlah tenang aja. Rio pasti bakal nikahin kamu kok. Kalian kan udah lama banget pacarannya," kata Mama Gisela lagi. Gisela pun hanya bisa menghela napas beratnya.

***

Kini usia kandungan Ify sudah memasuki bulan keempat. Perutnya pun sudah mulai terlihat membesar. Selama itu juga dia sudah melakukan pengobatan untuk penyakitnya. Dan beruntungnya penyakitnya tidak menimbulkan masalah pada kandungannya. Karena biar bagaimanapun Ify sangat mengharapkan bayi ini. Bayi inilah satu-satunya yang dia miliki penghubung antara dirinya dan Rio. Dia tidak masalah tak bisa memiliki Rio. Asalkan bayinya ada bersamanya.

"Kamu yang kuat ya sayang. Mama juga akan berusaha kuat buat kamu," kata Ify tersenyum seraya mengelus perutnya.

"Gimana kandungan kamu hari ini Fy?"

"Alhamdulillah kak," jawab Ify.

"Kakak iri deh sama kamu Fy. Udah selama ini tapi kakak belum kunjung hamil juga."

"Kak Deva yang sabar aja. Aku yakin nanti kakak bisa hamil kok."

"Makasih ya Fy. Dan maaf kalau sikap aku dulu ke kamu keterlaluan."

"Iya ga papa kok kak. Aku udah maafin sebelum kak Deva minta maaf."

"Makasih Fy," sahut Deva. Dia pun meraih Ify ke dalam pelukannya dari Ify. Usianya memang lebih tua lima tahun dari Ify. Sehingga dia bisa tahu apa yang terjadi pada orang tuanya dulu. Makanya dia sangat membenci Ify.

***

Gisela dapat bernapas lega saat tahu kalau Dio sudah sembuh. Dengan begitu pernikahannya dengan Rio bisa dilangsungkan. Dia sudah menunggu tanpa kepastian selama dua bulan lebih.

"Gimana kondisi lo Di?" tanya Gisela pada Dio. Rio sudah membawa Dio pulang saat dokter mengatakan kalau kondisinya sudah pulih.

"Seperti yang lo lihat," sahut Dio.

Gisela menghela napas lega. Lalu diapun beralih pada Rio. "Berarti pernikahan kita udah bisa dilangsungkan dong sayang," ujar Gisela seraya melingkarkan tangannya di leher Rio.

"Iya bener tuh. Gue juga udah sehat," kata Dio yang membuat Gisela merasa senang. Dia tersenyum ke arah saudara kembar kekasihnya itu.

Rio dan Dio memang tak begitu mirip karena mereka bukan kembar identik. Namun, mereka mempunyai ikatan batin yang kuat. Makanya setelah Dio dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa Rio berencana membalas dendamnya.

Hingga akhirnya penantian Rio berakhir saat Dio dinyatakan sembuh setelah dirawat kurang lebih selama empat tahun.

Rio hanya mengangguk dan mempersilahkan Gisela untuk kembali mengurusnya.

***

Gisela mendatangi rumah Ify. Dia mengetuk pintu rumah itu. Dia yakin Ify tinggal bersama keluarganya lagi setelah dia melihat mereka di rumah sakit waktu itu.

"Iya sebentar."

Gisela tersenyum sinis saat mendengar suara Ify itu. Hingga akhirnya pintu rumah pun di buka. Gisela tentu saja kaget saat melihat perut Ify yang membesar.

"Lo hamil?" tanya Gisela tak percaya. "Anak Rio?"

"Menurut kamu?" tanya Ify balik. Moodnya tiba-tiba langsung down saat melihat kedatangan Gisela.

"Oh, gue cuma bilang kalau lo jangan pernah ngasih tau Rio soal kehamilan lo ini. Karena dapat dipastikan Rio ga bakalan sudi punya anak dari lo," kata Gisela angkuh.

"Aku juga ga bakalan ngasih tau"

"Bagus. Oh iya kedatangan gue kesini cuma mau ngasih undangan pernikahan gue sama Rio. Sebenarnya gue mau ngasih tau doang sih. Lo ga perlu datang juga ga papa. Soalnya nanti yang ada lo malah sakit hati."

"Itu aja sih. Gue pamit."

Ify melihat kepergian Gisela. Dia pun menutup kembali pintu. Matanya nanar menatap undangan yang ada di tangannya.

***

Tersedia PDF Rp.35.000 WA 0856-5495-1239

UNDESIRABLEWhere stories live. Discover now