Duapuluhlima (Revisi)

2K 71 21
                                    

Jam masih menunjukan pukul 3 pagi namun Al sudah terbangun dan tidak bisa kembali tidur sehingga Al memutuskan untuk duduk di pantry sambil menikmati minuman kaleng.

Entah kenapa di saat sunyi seperti ini Al malah kepikiran dengan Seli, apa dia baik-baik saja? Apa dia sudah tidur? Apa dan apa? Yang ada di dalam benak Al semua itu tentang Seli. Namun gengsi yang mengalahkan segalanya membuat Al hanya bisa diam tidak bertindak apapun.

"Masih terlalu pagi untuk bangun."

Al melihat ke samping dan ternyata Vero berjalan ke arahnya dengan hanya memakai celana tidur sedangkan bagian atasnya polos tanpa busana.

"Daddy sendiri kenapa sudah bangun?" Tanya Al.

"Mommy haus." Jawab Vero sambil mengambil gelas panjang dan mengisinya dengan air putih.

"Mommy sudah bangun?" Tanya Al.

"Kami bahkan belum tidur." Jawab Vero sambil mengedipkan sebelah matanya pada Al membuat Al menatap datar Vero.

"Jangan membuat Mommy kelelahan, Dad."

"Mommy suka kalau lelahnya bersama Daddy, hahaha." Ucap Vero sambil tertawa.

Setelah gelasnya terisi air, Vero membawanya sambil mengelus kepala Al.

"Jika ada masalah cerita pada Daddy, dan jika tidak mau cerita. Segera selesaikan masalah itu, jangan di nanti-nanti. Daddy percaya kamu bisa dan Daddy juga siap kapan pun untuk dengar cerita kamu." Ucap Vero.

"Thank you, Dad." Tulus Al.

Vero tersenyum, "Kembali ke kamar dan tidurlah."

Al mengangguk setelah itu Vero meninggalkan Al sendiri untuk menuju kamarnya kembali.

Ceklek!

Vero membuka pintu kamarnya dan Lexi, di mana Lexi tengah duduk di kasur sambil menyender di headbad.

"Lama, Babe!" Kesal Lexi.

"Maaf, tadi aku bertemu Al di dapur." Ucap Vero sambil memberikan gelas yang dia pegang pada Lexi. Lexi segera meminumnya sampai habis

"Kebangun atau belum tidur?" Tanya Lexi memberikan gelas kosong pada Vero dan Vero menyimpannya di nakas lalu duduk bersama Lexi.

"Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu, Honey."

"Biarkan saja, jika dia tidak  bercerita maka dia masih bisa mengatasinya sendiri."

"Aku tidak akan mendidiknya menjadi lelaki brengsek hanya karena background keluarganya yang kuat, aku akan lebih keras dari saat ini jika itu terjadi." Ujar Lexi.

Cup!

Vero mengecup pelipis Lexi lalu membawa Lexi ke dalam pelukannya. Lexi menghela nafas dan memeluk balik Vero, Vero selalu bisa menjadi penengah ketika Lexi mulai kesal, marah dan sebagainya.

"Kita tidur ya?" Ajak Vero.

Lexi mengangguk dan mereka membenarkan posisi tidur mereka, sebelum memejamkan mata Vero mematikan lampunya terlebih dulu.

***

Saat ini Al sedang berada di perjalanan menuju sekolahnya, dengan mengendarai mobil dalam kecepatan sedang. Karena ini masih cukup pagi jadi Al memutuskan untuk bersantai.

Namun tidak di sangka, Al melihat Seli berboncengan dengan seorang laki-laki dan Al yakin jika laki-laki itu adalah Arga! Membuat berbagai pertanyaan muncul di kepala Al. Bahkan Al bisa melihat jika keduanya seperti sudah kenal lama. Membuat hati Al panas.

ALARIC [REVISI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora