01

79 19 4
                                    

Malam ini kota Seoul diguyur hujan deras
Membuat para pengendara melambatkan laju kendaraannya karna jalanan yang licin oleh hujan,Jas hujan sudah terpasang apik ditubuh Masing-masing pengendara beroda dua.

Mencoba untuk sampai dirumah lebih cepat, hawa dingin menelusuk tajam hingga ke tulang sekalipun.Jika banyak pengendara yang berlalu lalang dengan jas hujan atau jaket sebagai pelindung agar tidak membasahi tubuh mereka, berbeda dengan gadis yg berjalan sendirian ditepi trotoar tanpa menggunakan jas hujan atau payung,hanya bermodalkan hoodie dan celana rumahan yang kebesaran.Dia berjalan tak tentu arah,Menangis dalam derasnya hujan senyum sendu terukir jelas dibibir nya yang sudah mulai membiru.berjalan dngan langkah kecil meyusuri jalanan hingga berpuluh" kilometer,seakan tidak ada lelah untuk kakinya yg sedari tadi sudah berjalan jauh.

Gadis itu bernama Senja Langit Rinjani
nama yang indah untuk paras yang indah pula,tibanya dia di rumah orang yang sangat dikasihinya meski sudah tidak bernyawa lagi. Senja selalu datang ditanggal & bulan yang sama setiap tahunnya, kakinya terasa Lemah tak kuat untuk berdiri tegak lagi Mencium Batu nisan yang bertuliskan nama sang kekasih disana, Perlahan air matanya jatuh pertahananny hancur seketika,dadanya sesak Isak tangis tak lagi terdengar hanya airmata yang mampu menjelaskan semuanya.

"Vin, maafin.aku  telat dateng buat liat kamu" ucap senja manis diselingi senyum tipis

Airmata terus membanjiri pipinya.
"Kamu baik-baik aja kan disana?" Tanya senja seolah Vino dapat mendengar perkataannya

"Kenapa kamu tinggali aku Vin. Masih banyak janji dan rencana yg belum kita lakuin" aduh senja berharap vino dapat mendengarnya

Senja mengingat kejadian 2tahun yang lalu dimana nyawa kekasihnya terenggut.

"Senja ayo cepat" vino menarik tangan senja dengan senyum yg tidak luntur

"Ada apa Vin?"

"Kamu tau,Appa membelikanku Mobil karna Hasil ujianku yg mendapat Nilai B itu berkatmu Senja,jadi ayo kita coba bersama nee" 

"Aishh jinjja,selamat sayang itu juga karna usahamu yg mau belajar dengan sungguh2"

"Ah itu tidak penting,ppalli"

Mobil sport hitam mewah milih Vino terparkir apik disebrang jalan tepat ddepan aprtementnya Vino memberi isyarat pada senja untuk tetap diam disini saja dan dia yang akan menjemput senja disebrang. Dengan senyum kotaknya dan mengusak surai senja hingga berantakan.

"Aku menyangimu senja" Ucap Vino tulus

"Aku juga sangat menyayangimu" Balas senja dengan memberi ciuman di pipi kiri vino

Vino menyebrang jalan tanpa melihat situasi,dia terlalu senang dengan pemberian sang appa dan sekaligus ini berkat kekasihnya.

Brakk

Benturan keras terjadi akibat tubuh vino yg tertabrak oleh Mobil,Terlempar jauh Hingga menyebabkan tubuhnya berguling diaspal  dengan bebas.

"Vinooo" teriak senja histeris

Senja memeluk tubuh kekasihnya yang sudah terkulai lemas dengan darah dimana-mana.
Mengusap wajah vino dengan sayang serta tangisnya yang sudah tidak bisa dibendung lagi

"Vinooo kamu kuatt hiks,bertahanlah" ujar senja

Vino tersenyum manis menahan rasa sakit pada tubuhnya,membelai wajah senja dengan sayang

"Sen-jaa.berjannjilah padaku..uhuk..berjanjilah untuk..selalu terse-nyum..ja-jangan ada raut..sesdih diw-wajah cantikmu ini." Lirih Vino

"Iyah aku janji,sekarang kita kerumah sakit" ajak senja dengan mengambil ponsel disakunya berniat untuk menghubungi ambulance

Tapi tangannya ditepis oleh Vino,
"Itu..t-tidak perluu..Aku menyayangimu..aku akan menunggu..mu di..rumah keabadian.." Vino tersenyum dan sedetik kemudian matanya tertutup sempurna.

"Vinoo bangunnn,kamu gaboleh tinggalin aku vinoo bangunn..hikss" Senja memeluk erat kepala vino mencium berkali" kening Vino yg sudah tidak bernyawa lagi.

Flasback off

Senja terus mengeluarkan air matanya, mengingat kejadian itu membuat dadanya sakit. Melihat senyum vino,mendengar suaranya untuk yang terakhir kalinya. Memori kelam itu masih tersimpan jelas diotaknya.

Mencoba tegar meski dihujam beribu tombak Mencoba tersenyum meski hatinya tersayat, Menangisi tak bisa membuatnya kembali tapi hanya dengan cara itu membuat pikiran dan perasaannya tak berkecamuk lagi.

"Vin,aku pulang yah..Tunggu aku disana aku bakal nyusul kamu,kita bakal sama-sama kaya dulu lagi kan?" tanya senja dengan air matanya yg kembali menetes

"Aku sayang kamu Vino." Ucap senja diakhiri dengan mencium kembali batu nisan itu

Senja berjalan menjauh dari makam sang kekasih,masih dengan pikirannya yang kacau. Berjalan gontai menuju Apartemennya dengan jarak yang cukup jauh.ingatkan senja jika ini sudah tengah malam dan dia masih berada diluar rumah dengan keadaan yg memprihatinkan.































  [[Dalam Tahap Revisi]]

SENJA

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang