📍CHAPTER 04

438 100 17
                                    

Happy reading

***

Seperti biasa di kelas XII.IPA 4 sedang berlangsung pelajaran matematika,sebagian murid yang tidak menyukai pelajaran ini memilih tidur dipojokan kelas agar tidak ketahuan oleh guru mata pelajaran.

"Silahkan baca materinya kemudian kalau tidak dimengerti tanyakan ke saya," ujar Pak Rohiman_salah satu Guru yang selalu sabar menghadapi kelakuan murid dikelas yang penuh dengan siswa nakal yang suka berulah.

"Itu dibelakang kenapa molor," tegur Pak Rohiman melihat seorang siswa yang dengan santainya tertidur disertai dengkuran halus.

"Capek pak," balas siswa tersebut ketika dibangunkan oleh teman sebangkunya.

"Tapikan jangan tidur saat pelajaran berlangsung Romi," tutur Pak Rohiman.

"Saya ngak sanggup pak soalnya bapak jelasin materinya kayak lagi ngedongeng. Bikin ngantuk," ceplos siswa itu yang diketahui bernama lengkap Romi Saputra yang dikenal dengan jahil dan suka melihat guru marah.

"Kapan kelas kalian bisa menjadi kelas teladan kalau penghuninya malas begini," ujar Pak Rohiman sembari menggelengkan kepalanya.

"Kelas kita udah teladan Pak buktinya setiap hari kelas kita jadi topik terpanas para guru-guru," celetuk Bobi salah satu murid yang terbilang cerdas tetapi tertutupi oleh sikap nakalnya.

"Sudah lah bapak capek memberi nasehat ke kalian, buktinya ngak ada yang paham dan mau mendengar," pasrah Pak Rohiman.

"Silahkan bertanya jika tidak dimengerti!" lanjut Pak Rohiman membuat murid kembali fokus pada buku paket mereka.

"Gimana mau bertanya baca aja belom," dengus Tania.

"Bapak juga punya batas kesabaran ya," geram Pak Rohiman yang mulai tak tahan dengan kelakuan muridnya.

"Lah tadi bapak ngomong jadi kita denger gimana mau bacanya kalau bapak ngomong mulu," gerutu Randy membuat Pak Rohiman kembali ke mejanya dan segera keluar dari kelas terkutuk itu sebelum kesabarannya habis.

"Yuhuuu kelas kita free lagi guys," bukannya menyesal telah membuat guru marah, penghuninya malah bersorak ria karena kelas mereka tidak belajar.

Belum juga kesenangan mereka bertahan lama, sebuah penggumuman melalui pengeras suara dari ruang guru membuat seluruh warga kelas IPA 4 menghela nafas kemudian menyalakan satu sama lain.

"Untuk kelas XII.IPA 4 jangan senang dulu, kalian bapak hukum lari sepuluh putaran di lapangan sekolah. Sekarang," ucap Pak Rohiman melalui penggeras suara.

Satu persatu murid XII IPA 4 keluar dari kelas menuju lapangan yang luasnya minta ampun sembari menyalakan yang lainnya karena telah berbuat ulah.

"Pak Rohiman curang. Masa ngambek pake hukuman segala," desah Romi.

"Yaampun kulit gue kebakar sinar matahari," panik Monika salah satu siswi bar-bar yang lebih mengutamakan tubuhnya.

"Kulit kayak panci gosong aja paniknya minta ampun," ledek Bobi membuat Monika menatapnya sinis.

"Hellow kulit gue bersih,kinclong,dan aduhai. Lah elo kembaran monyet afrika aja songongnya selangit," balas Monika dan terjadilah adu mulut diantara keduanya membuat telinga teman-temanya panas.

"Stop deh. Kalau kayak gini kapan hukumannya kelar," pekik Silka membuat semuanya terdiam dan mulai berlari mengelilingi lapangan.

"Huft. Pak Rohiman hukumnya ngak tanggung-tanggung," decak Putri.

My Best Friend's (SELESAI)Where stories live. Discover now