Prolog

4.8K 335 5
                                    

 "Ayo kita sudahi semua."

Perkataan itu sukses membekukan tubuhnya, menyaru bersama angin musim dingin yang turut andil dalam persekutuan penuh siksa.

Si lelaki berambut cokelat sontak tak mampu bicara. Suaranya tersendat di ujung tenggorokan yang enggan membuka, membuat rasa pahit melingkupi seluruh area mulutnya. Haechan terpukul telak.

"Baik." Hanya kata itu yang berhasil dikeluarkan oleh bibir membiru. Tak menunjukkan sedikit pun rasa ragu, meski dalam hati ia sudah siap mengorek rungu, memastikan bahwa segala hal yang didengar hanyalah pernyataan keliru.

"Maaf." Pemuda di hadapannya kembali berkata, namun Haechan langsung menggelengkan kepala.

"Tidak usah minta maaf. Tidak ada gunanya, Mark Hyung."

"Aku harus tetap meminta maaf karena telah membuatmu kecewa."

"Sudah kubilang, jangan minta maaf!" Ia kini mengangkat wajah yang semula menunduk, menubrukkan manik pada milik Mark yang menatap kalut. Senyuman tipis terlukis di wajah membeku tersebut. "Aku justru berterima kasih," katanya. "Terima kasih karena sudah berlaku jujur. Terima kasih karena lebih memilih sosok itu ketimbang aku. Terima kasih banyak sudah menyadarkanku."

"Maaf."

Haechan menggeleng muak. Ia tak ingin mendengarnya lagi. Sudah cukup segala perasaan yang ia tahan selama ini, ketika memaksa diri untuk tetap mencintai pemuda di hadapannya kini, yang malah tak membuahkan apa pun ketimbang sakit hati. Sungguh, kata maaf tak lagi berarti.

"Aku pergi." Tak ingin membuat segala hal makin rumit, Haechan lantas mengeratkan mantel kelabu yang sedari tadi melekat di tubuhnya, pun melayangkan senyuman tipis sebelum membalik tumit dan melangkah meninggalkan si pemuda. Pemuda yang selama dua tahun mengisi hatinya, pemuda yang sudah menjadi prioritas Haechan selama waktu itu juga.

Kini, semua sudah tak lagi berarti apa-apa. Haechan memutuskanmenuruti permintaan pemuda yang dicintainya: melepas dengan alasan tak lagibisa bersama. Dan meskipun sakit, ia berusaha untuk menerima semua itu, berikutperasaan yang berusaha ia tinggalkan di tengah malam bersalju.[]

[✓] A Day Before Christmas [Bahasa]Where stories live. Discover now