"Ini Targetmu selanjutnya" seseorang laki laki mengatakan dengan suara rendahnya
"Anak Sekolah, banarkah?" Jawabnya
"Jangan meremehkan, bayaranmu kali ini tinggi" lanjut orang itu
"Baiklah" ia mengambil foto dan data tentang si targetnya lalu pergi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ra? Ada apa kau disini? Dan terlihat habis menangis".
"Ah kita tidak usah fikirkan itu lihatlah dia, yuk". kita mengejar Jungkook. Setelah menunggu beberapa menit
"Maaf tuan dia kehilangan banyak darah, apakah anda keluarganya?".
"Bukan saya bukan keluarganya".
"Lalu kami bisa hubungi siapa? Kami membutuhkan darah".
"Bisa cek darah milik saya?". Kata Suga.
"Benarkah Hyung?". Tanya Rakai.
"Ya". Aku tidak bisa mengabaikannya.
"Kalau begitu periksa juga darah saya".
"Baiklah terimakasih".
Setelah pengecekan darah Suga lah yg sama dan saat itu dokter menanyakan.
"Tuan tapi darah yang kau miliki sangat mirip dengan miliknya".
"Benarkah, Apa itu biasa?".
"Ini biasanya di dapatkan dari keluarganya seperti Kaka, adik, ataupun keluarga tiri tetapi kalau keluarga tiri itu jika salah satu orang tua sama, tapi sangat kecil kemungkinan". Jelas dokter itu.
"Tapi saya tidak mengenalnya saya hanya melihatnya saat menyebrang".
"Jika anda ingin mengetahui pastinya silahkan tes DNA, kami akan mencoba jika ia terus bertambah down kami butuh persetujuan untuk melakukan operasi".
"Baiklah". setelah dokter itu masuk.
"Hyung mengapa kau tidak mencoba tesnya?".
"Dia targetku apa penting mengurus yang seperti itu?".
"Yasudah". Aku berjalan keluar meninggalkan target di rumah sakit bersama Rakai.
Keesokan harinya aku datang kembali untuk mengetahui keaadaannya entah mengapa aku tidak bisa tidur memikirkan itu. Tapi saat masuk ruangan itu mengapa ada seorang laki laki dan perempuan selain Rakai?.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"YOONGI?". Kata lelaki itu tapi berbeda dengan wanita di sebelahnya dia kaget sungguh kaget.
Tubuhku berada di pelukan wanita itu. Ia menangis di tubuhku tapi mengapa aku diam saja.
"Maaf tapi nama dia Suga". Kata Rakai seperti kaget.
"Kamu seperti anakku yang berumur 7 tahun menghilang amesia. Namanya Jeon Yoongi". Lanjut laki laki itu.
"Bisakah kau melepaskan ku". Aku menjauhkan wanita itu.
"Bisakah anda jelaskan secara detail, walaupun aku tidak akan ingat semua karena dia bukan aku". Tegasku.
"Baiklah". Lelaki itu menjelaskan detail dan semua yang ia ingat tentang Yoongi.
"Lebih baik kita lakukan DNA di rumah sakit ini untuk lebih jelasnya". Lelaki itu menariku dan aku tidak bisa menghindar meninggalkan wanita itu dan Rakai di ruangan Jungkook.
Seokjin part 2 Seperti kata Namjoon, dia membawaku ke sebuah rumah sakit dimana orang yang ku temukan pingsan di jalan ternyata satu rumah sakit dengan orang yang Namjoon kenalkan.
"Park Jimin. Pangil saja Jimin" kata anak laki laki itu.
"Apa kau tinggal disini? Mengapa dan haruskah?". Tanyaku cepat, ia langsung menunduk sedih.
"Aku di sini sudah sangat lama, saat aku lahir di rumah sakit ini sampai sekarang. karena ibuku tidak menginginkanku. Harus karena aku tidak punya tempat tinggal dan rumah sakit tidak tahu ibuku, sangat lama sekali". Jimin Menjelaskan satu persatu pertanyaan ku dengan sedih.
"Maafkan, aku Jimin tapi kamu harus hidup lebih baik di luarsana, apakah kau ingin tinggal bersamaku?". Tegasku.
"Semua itu mudah jika kakak memberikan surat izin dan punya banyak uang untuk mengeluarkan ku. Apa kakak bisa?".
"Apapun, kurasa aku bisa".
"Terimakasih tapi banyak yang ingin mengeluarkanku tapi tidak ada yang sanggup, mereka berumah tangga dan kakak. Tidak". Kata kata Jimin. Kata katanya membuatku semakin ingin berjuang lebih.
"Baiklah, aku akan berjuang. Kita akan kembali lagi besok. Sampai nanti". Semangat seokjin di ikuti Namjoon. Pergi, tubuhnya menjauh dari Jimin menghilang di balik pintu.
.
$$$
.
Jangan pusing mereka saling terhubung kok jadi baca jangan sampe ada yang terlewatkan.
