"Oy, bangun."
Subuh ini, terlihat seorang pemuda yang sedang membangunkan salah satu saudaranya. Sebenarnya malas sih, membangunkannya. Apalagi subuh subuh gini.
Tapi, bukan Gempa namanya kalau dia tidak bisa menaklukan makhluk seperti ini. Dengan kekuatan sendok sayurnya, semuanya bisa diatur.
"Heh, ayo bantuin bikin makanan sahur." Gempa menggerakkan tubuh makhluk yang masih asyik dengan mimpi indahnya.
Masih belum bangun, Gempa mencubit seluruh tangan makhluk disampingnya dengan gemas gemas menyakitkan. Tapi masih belum ada reaksi.
Gila, ini kulit apa besi? Oke, gak ada pilihan lain --gempatersabar2k20
"HEH, SUSU BERUANG CAP NAGA. BANGUN GAK LO!!" Gempa memukul seluruh badan Ice dengan sendok sayurnya dengan kekuatan penuh sampai si empunya terbangun.
"Aduh, aduh! Iya iya nih bangun!" Ice menggerutu dengan mata yang setengah tertutupnya.
Ice mengelus kepalanya yang terasa sakit, "kenapa gak yang lain aja sih." Sungguh, pukulan gempa ditambah sendok sayur keramatnya itu benar benar ancaman dikeluarganya.
Sedangkan Gempa langsung menarik paksa tangan Ice untuk keluar dari kamarnya. "Gak usah banyak bacot, biasanya juga banyak diem. Kok ngeyel gini sih." Sedangkan yang ditarik hanya menatap Gempa dengan datar.
Demi ayam si Blaze yang masih jomblo, gue dari tadi cuma ngomong 2 kali aja njer. --Iceyangtercakity2k20
Trang!
Setelah turun dari tangga Ice dan Gempa dikejutkan oleh sesuatu, "apaan tuh anjir." gumam Ice menatap sekitarnya takut.
Apa ini salah gue karena nge hina sendok sayurnya kak gem? -Ice
"cicak kali."
Lampu ruang tamu dinyalakan oleh Gempa dengan pelan ia berjalan kearah dapur dengan Ice dibelakangnya.
Dilihatnya sudut dapur terlihat siluet seseorang yang sedang jongkok. Gempa yang tidak merasa takut berjalan perlahan ke arah dapur.
Makin dekat.. Makin dekat..
Pletak! Pletak! Pletak!
Sebelum sosok itu berdiri dan menoleh dengan cepat kearah gempa dengan mata warna merahnya. Gempa telah menimbuknya dengan sendok kesayangannya. Sambil tutup mata tentunya.
"HUWALA TUYUL KAH KAU NI!!!" ujar Gempa tanpa henti memukul kepala makhluk itu.
"Aduh Gem! Amnesia deh gue Gem!!"
"Kok hantu bisa bicara?!!" ujar Gempa, masih menggerakkan sendok sayurnya.
"Gue Hali, jangan ditimbuk mulu napa," keluh makhluk yang bernama Halilintar itu menahan tangan Gempa, "Ice, bantuin gue napa!!" kesalnya.
Sementara Ice yang dari tadi diem diujung tangga, natap kearah Hali dengan datar.
Gue salah mulu, perasaan =_= -Ice
Perlahan, Gempa membuka matanya dan melihat pemandangan didepannya. Oke, jika kita lihat. Kepala didepannya ini sedikit benjol ya gaes.
"loh, Kak hali. Kok gak bilang sih kalo itu kamu."
Emang gini sih si Gempa, kalo ke kakaknya dia aku-kamu. Kalo ke adik adiknya biasanya gue-elo. Kalo ke doi? Monmaap, Gempa anti anti yang kayak gitu. Katanya, kalo ujungnya pasti sakit hati? Buat apa?
#gempaantibucinbucinkleb2k20
"kamunya aja yang gak denger. Lain kali liat dulu orangnya!" kesal Hali masih mengelus kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadhan Bersama Elemental Boboiboy [SELESAI]
FanfictionMotto keluarga Boboiboy 'Jangan pernah remehkan Gempa dan sendok sayurnya' Siapkah kalian membaca cerita ini? Cerita yang berisikan tentang tingkah laku dan kegajean para elemental Boboiboy DKK saat menjalankan ibadah puasa yang akan membuat kalia...