Prolog

143 21 0
                                    

Malam ini ku lepaskan penat di atas kasur,lisanku masih sibuk membaca kalamNya,lalu kuletakkan kitab suci itu diatas meja yang berada di sampingku,

Aku menatap langit langit kamar,lalu beranjak mendekati jendela,dan membukanya

Semilir angin malam demi malam ini terlalu tidak pantas untuk di lewatkan،apakah ini gara gara bulan ramadhan,sehingga hawa sejuk terus saja menjadi salah satu nikmat yang harus kita syukuri,

Keistimewaan bulan ini juga tak kalah jika kalian mengetahuinya,pintu pintu surga dibuka dengan lapangnya,membuat setiap insan dengan penuh iman berlomba lomba untuk mendapatkannya,siapa yang bisa melewatkan nikmat yang satu ini? Sungguh malang jika ia melewatkannya...

Aku melangkah menuju kasur,membuka note book yang tak pernah menghilang dari sampingku,yang selalu menemaniku dalam mencurahkan isi hati lewat kata demi kata,pena yang berada di tanganku mulai bergerak untuk menulis,

Ku pandang malam,tak ku sangka ternyata..

Angin berhembus pelan tak mengenal lelah

Seakan menembus sunyinya hati seorang gadis

Aku bahkan tak dapat memahaminya

Sebuah ketukan kecil tanpa salam,mulai masuk perlahan

Membuatku sadar atas sang pencipta

Tak ada penghalang,antara aku denganNya

Angin yang bisu ini menjadi saksi

Atas setiap kata yang kutitipkan olehnya

Kata kata itu menjadi rahasia kecil antara aku denganNya

Aku mulai ditelan oleh perasaan yang terus menggoreskan hati

Tak masalah jika ku habiskan waktu yang tak terhenti

Semua ku serahkan mengharap ampunannya

Hingga ku tak dapat lagi berkata kata,hingga nanti...

❤️❤️❤️

Aku dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang