PROLOG

100 16 2
                                    

HAPPY READING!!

----

"Udah ah, buruan Nyu. Gue tunggu disini." ucap salah satu teman Banyu.

"Sumpah, gue gila beneran ini Ta." orang yang dipanggil 'Ta' itu hanya tersenyum senang melihat temannya yang sedang dilanda kekesalan.

Jena ikut tertawa. "Gue sama Tata tunggu disini. Buruan lo kesana."

Banyu mendengus, kemudian berjalan mendekati lapangan basket yang lumayan ramai itu. Jujur saja Banyu gugup, tapi ini demi harga dirinya. Banyu tidak mau di cap pengecut oleh kedua temannya.

Banyu menarik napasnya dalam dalam. "Gue suka sama lo Angin! Lo mau gak jadi pacar gue?!"

Hening, semua yang melihat itu sontak menutup mulutnya tidak percaya.

Dia Banyu, Akhara Banyu Alameta. Satu satunya siswi yang tidak terbantahkan dan tidak takut dengan apapun. Tak terkecuali Angin, Angin Teogani.

Angin. Satu satunya pria yang memiliki nama seperti itu dan tidak ada yang menyerupainya. Sama kerasnya dengan Banyu dan sama batunya dengan Banyu.

Angin yang merasa terpanggil itu pun menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari sumber suara. Angin melihat seseorang yang sedang berdiri di sudut lapangan dan menatap ke arahnya.

Banyu melangkahkan kakinya menuju tempat Angin dan teman temannya yang sedang beristirahat selepas bermain basket.

"Mami, anakmu ini dibuat malu sama temennya sendiri." batin Banyu tak kuasa menahan malu.

"Astaga cewek itu." Angin bangkit dan berjalan mendekat ke arah Banyu yang sedang berjalan kearahnya.

Setelah dirasa cukup dan disinilah mereka. Di tengah tengah lapangan. Angin tersenyum penuh arti menatap Banyu. "Lo bilang apa tadi?"

Sungguh, Banyu sangat malu.

"Gue suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gue." Banyu mengulang kalimat sialan itu.

Semuanya memekik gemas menatap kedua sejoli itu. Sudah sekian lama mereka semua menantikan hal ini terjadi. Dan akhirnya ada salah satu yang mengalah juga.

Angin menatap Banyu. "Lo, baru nyadar suka sama gue atau lo emang udah suka gue dari lama tapi malah sok sok an benci gue?"

Banyu menatap Angin tajam. "Jawab! Gue cuma butuh jawaban lo." tegas Banyu menatap Angin kesal.

"Terima Ngin! Daripada mubazir." celetuk salah satu teman Angin.

"Jawab Ngin! Kasihan di gantungin!"

"Jemuran aja bisa ilang kalo lama digantung, apa lagi cewek. Mana cantik lagi." semuanya tertawa, tapi Banyu tidak. Banyu malu, sangat!

Angin semakin mendekatkan dirinya dengan Banyu. Angin menunduk menatap Banyu dan...

Deg

"Mana mungkin gue nolak cewek secantik lo Akhara Banyu Alameta."

Senin, 6 juli 2020
-Aul

SECOND GENERATION [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang