48

1.6K 174 14
                                    

Gue liat sesuatu di bawah pohon. Cahaya putih yang terang tapi gue gak tau itu apa. Gue penasaran dan pengen kesana tapi pohon itu jauh banget letaknya.

Gue dimana? Jawabannya gue ada di sebuah taman yang penuh dengan bunga berwarna kuning.

Gue gak tau kemana tujuan gue sekarang. Dari tadi gue cuman disini, keliling menikmati indahnya bunga-bunga. Anehnya gak ada orang, cuman gue aja disini.

"Yena!"

"Huh?"

Ada yang bersorak manggil nama gue. Gue langsung berbalik ke belakang. Gue menyipitkan mata melihat orang itu. Itu sesosok cewek berambut panjang, dia pakai gaun putih pendek selutut dan berlari ke arah gue dengan wajah bahagianya.

"Iya? Kenapa?"

"Kok kamu bisa ada disini?" tanya cewek itu.

"Kamu kenal aku?"

Cewek itu cuman menggeleng. Dia langsung narik tangan gue.

"Eh mau kemana?"

"Ikut aku yuk."

Mau gak mau gue ikut sama dia.

"Eh kita ini dimana ya?" tanya gue.

"Gak tau, tapi aku suka tempatnya."

"Kamu tinggal dimana?" tanya gue.

"Aku gak punya rumah. Aku cuman berkeliaran aja disini. Tapi aku bisa kembali ketika ada seseorang yang datang kesini." kata dia.

Dia ngebawa gue ke sebuah rumput hijau dan duduk di hamparan rumput itu.

"Jadi selama ini gak ada orang dong?"

"Ada kok tapi dia gak nolong aku. Orang yang bisa nolong aku itu, orang yang berhubungan sama kehidupan aku."

"Maksudnya? Aku gak ngerti."

"Kamu pacarnya Guanlin kan?"

Lah kok dia tau?! Dan kenapa dia bisa nanya ini secara tiba-tiba?

"Iya."

"Guanlin orang yang sangat berarti buat aku dan kamu ada di kehidupannya Guanlin sekarang. Otomatis kamu juga ada di lingkungan kehidupan aku walaupun aku gak kenal kamu."

"Kenapa kamu bisa tau?"

"Selama aku disini, aku bisa liat dia, aku bisa liat kalian."

Ini cewek siapa sih? Kenapa Guanlin berarti bagi dia?

"Kamu sebenarnya siapa? Kenapa kamu bisa tau nama aku?"

"Kamu bakal tau kok nanti siapa aku. Soal nama kamu, kan aku bisa liat kalian selama di dunia."

Dunia apa sih maksudnya? Emangnya gue dimana sih sekarang?

"Dunia apa maksud kamu? Emangnya kita ada dimana?"

"Aku gak tau, beneran. Tapi aku rasa ini adalah tempat penghubung antara akhirat dan dunia."

Gue kaget banget dan gak bisa berkata apa-apa lagi.

"Hei kamu gak papa kan?" tanya dia.

"Ja-jadi ma-maksudnya, ak-aku udah meninggal?"

"Belum Yena, kamu belum meninggal. Tapi aku udah. Sekarang ini kamu berada di masa kritis kamu. Aku tau siapa yang celakain kamu. Dia adalah orang yang sama dengan orang yang celakain aku." jelas dia.

"Astaga aku gak ngerti."

"Gak ada waktu lagi. Sekarang kamu harus pergi ke pohon yang ada di ujung sana."

Bully - Lai Guanlin Donde viven las historias. Descúbrelo ahora