Iblis rawa

386 27 0
                                    

Setelah kembali ke dunia manusia, aku dan Sinta segera menyusun rencana untuk bergerak malam itu juga.

Menjelang malam, kami mulai menyusuri kota, karena kami tau bahwa setiap malam iblis-iblis anak buah wahyu berkeliaran mencari mangsa.

Akupun sudah mempersiapkan bala tentara jika kami di posisi mendesak.

Setelah beberapa lama aku dan Sinta berjalan, Sinta terlihat merasakan sesuatu yang aneh di sebuah parkiran mobil yang tak jauh dari tempat kami berjalan.

"Zak, aku pergi sebentar ya, kayaknya ada yang aneh di parkiran itu" ujarnya sambil matanya memandang dengan tajam ke arah suatu bangunan.

"Baiklah, hati-hati Sin" kataku kepada nya.Diapun hanya mengganguk dan hilang secepat kilat dari pandangan ku.

Aku terus berjalan menyusuri kota itu, hingga tiba-tiba tubuhku sedikit bergetar karena ada aura tekanan yang kuat kearah ku.

Ya, sepertinya ada iblis yang mempunyai kekuatan cukup besar disekitar sini.

Aku terus berjalan mengikuti aura kekuatan itu, hingga ku temukan sebuah lapangan yang cukup luas.

Aku berhenti dan berdiri di tengah lapangan itu, karena kurasakan pusat kekuatan ada di lapangan itu .
Aku juga mencium aroma darah di area lapangan itu, sepertinya ada iblis yang sering memakan korban nya disini.
Ku cabut pedang ku dan aku terus mengawasi di sekelilingku.

Kulihat di diatas, di samping kiri dan kanan tak ada apa apa, namun aura ini semakin kuat.

Tiba-tiba aku merasakan tekanan yang kuat di bawah kaki ku.
Tanah yang ku injak serasa bergetar.

Tak lama kemudian dari arah depan ku, datang lah sebuah gundukan tanah yang berjalan cepat kearah ku, seolah ada seseorang yang berenang di dalam gundukan tanah itu.
Ketika gundukan itu makin dekat di bawah kaki ku,aku langsung melompat ke atas, dan keluarlah makhluk mengerikan berwarna hijau, dengan tubuh besar, perut nya tambun, dan menggunakan tombak besar.

Ketika gundukan itu makin dekat di bawah kaki ku,aku langsung melompat ke atas, dan keluarlah makhluk mengerikan berwarna hijau, dengan tubuh besar, perut nya tambun, dan menggunakan tombak besar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesaat setelah dia keluar dari tanah dia langsung meraung-raung mengeluarkan suara keras, seolah mempamerkan kekuatan nya dihadapan ku.

Aku kembali turun ke tanah dan berdiri tepat di depan nya.

"Siapa kau" ujarku kepada nya.

"Heeeemmmmm...aku iblis rawa  dursasana" jawabnya sambil melotot ke arahku.

"Oh kamu salah satu kepercayaan Singimaruto ya..,kebetulan kita ketemu disini, jadi aku tak perlu repot mencarimu" kataku sambil tersenyum ke arahnya.

"Dasar bocah ingusan, berani sekali kau menantang ku, apa kau tak jera melawan kami,apa kau mau mati seperti pasukan kucing mu yang mati mengenaskan ha..ha. .ha.." dia mulai mentertawakan ku..

Tanpa banyak bicara lagi, aku langsung melancarkan serangan kuat kearah nya dengan menggunakan pedang ku.

Wusssssssssss... suara pedangku yang membelah udara.

Ternyata iblis tadi sudah masuk ke dalam tanah,sesaat sebelum pedangku menebas nya.
Mudah sekali dia masuk ke dalam tanah,karena sepertinya semua yang dia pijak bisa berubah menjadi rawa.

Dia keluar di belakangku, dan kembali aku menyerang nya, dia masuk ke tanah lagi, dia terus menerus masuk ke tanah saat aku menyerang nya, hingga akupun sangat kesal.

Dia mulai menyerang menggunakan tombak yang ada ditangan nya dengan lompatan kearah ku, aku pun mampu menghindarinya namun lagi-lagi dia kembali masuk ketanah .

Aku sedikit kerepotan dengan kemampuan iblis ini.

Tiba-tiba kaki ku dicengkeram kuat olehnya, dan aku ditarik masuk kedalam tanah.
Kuat sekali tenaga nya hingga setengah badan ku kini masuk ke tanah..akupun kini terjebak di dalam tanah,

Dia lalu keluar dari tanah dan seketika tanah yang tadi seperti rawa berubah menjadi keras,sehingga aku benar benar terjebak.

"Ha..ha..ha.. sekarang tamat riwayatmu nak" katanya sambil perlahan menghampiriku .

Dia mulai menghunuskan tombak nya, dan ingin mengakhiri hidupku

Aku mencoba sekuat tenaga untuk keluar dari tanah tersebut .

Dia makin mendekat dan siap menghujam kan tombak nya ke arahku.

Akhirnya ku kumpulkan tenaga di telapak tangan ku dan kuhentakkan kedua telapak tangan ku ke tanah, dan seketika aku terlepas dari himpitan tanah dan aku terhempas keatas.

Aku langsung menyerang nya saat aku kembali turun ke tanah, dia menahan pedangku dengan tombak nya.

Ku percepat serangan ku namun dia masih mampu menahan nya.
Percikan percikan api pun muncul dari gesekan senjata kami.

Aku mulai geram dengan Mahkluk ini, karena setelah latihan ku baru kali ini kutemui makhluk yang cukup kuat dengan kemampuan yang merepotkan.

Aku mulai berkonsentrasi dan kembali kuayunkan pedangku dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelum nya,hingga pedangku terasa cukup berat dan mengeluarkan api..

Aku melompat tinggi dan langsung menghujamkan pedangku tepat di atas kepalanya .

Namun kini dia sudah bersiap menggunakan tombak besarnya untuk menahan pedang ku, ku tambah lagi kekuatan ku dan ketika pedang ku menghantam tombak yang dia bentangkan di depan mukanya, patahlah tombak itu dan pedangku sedikit menggores wajahnya.

Dia nampak panik dan segera ingin melompat untuk masuk ke tanah.

Mengetahui hal itu, aku segera melompat dan memeluk tubuhnya dari belakang, ku tahan kepala nya dengan tangan ku dan ku lilitkan kaki ku di pinggang nya agar dia tak masuk ke tanah, namun perlahan lahan dia menggunakan kaki nya untuk masuk ke tanah, diapun sedikit demi sedikit mulai tenggelam ke tanah.,

"Kalau sampai seluruh badannya ketanah dan aku ikut masuk, bisa-bisa aku mati nih" gumamku

Akhirnya dengan posisi yang masih mendekapnya dari belakang, kuraih mulut nya dengan tangan ku.

Tangan kiriku mencengkram bibir atas nya dan menariknya kuat kuat keatas,sedangakan tangan kanan ku mencengkram bibir bawah nya dan menariknya ke bawah.

Sekuat tenaga ku tarik bibirnya dengan arah berlawanan, dengan keadaan aku juga perlahan tenggelam.
"Aku harus bisa merobek mulutnya sebelum tubuhku benar benar tenggelam" pikirku saat ini..

"Hiyaaaaaaa" aku berteriak sambil terus menarik bibirnya ke arah berlawanan .

Dia berteriak kesakitan namun tak banyak yang bisa dia lakukan.
Dan ..

"Kraaaaakkkkk" suara bibir nya robek hingga patahlah tulang rahangnya

Namun masih ku tarik hingga terlepaslah setengah kepala
nya.

"Huh huh.. "aku sedikit terengah engah .
Sambil mengatur nafas, aku melihat ditangan ku masih ada sisa kepala nya dan segera ku lempar jauh jauh karena kulihat sangat menjijikkan ..

Bersambung ..

Cermin (Selesai)Where stories live. Discover now