Tentang Kim Sejeong yang memutuskan berhenti bernyanyi dan keluar dari klub seni. Masa lampau yang menghantui dan masa kini yang terlampau sulit dilewati. Sejeong hanya ingin bahagia, kenapa terasa begitu sulit?
Tentang Kim Doyoung dengan sejuta tek...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Anak-anak klub seni kini tengah berkumpul di auditorium. Tidak semuanya karena beberapa anak seni rupa sedang sibuk mengurus karya mereka di ruang lukis. Sedangkan anak klub lainnya sibuk mengurus dekorasi panggung.
Beberapa anak seni musik sibuk mengurus alat-alat musik. Anak teater sibuk menghafal skenario mereka. Anak tari dan dance sibuk dengan pakaian yang akan mereka kenakan besok. Sedangkan duo vokalis hanya duduk di kursi, menunggu dipanggil untuk gladi bersih.
"Doyoung, Ibu belum pernah melihat kau berlatih untuk lagu solomu. Bisakah kau menampilkan lagumu sekarang?" tanya bu Taeyeon.
Doyoung mengangguk dan berdiri, berjalan meninggalkan Sejeong duduk berdua dengan bu Taeyeon. Namun lelaki itu berbalik saat teringat sesuatu.
"Dimana pianonya?" tanya Doyoung pada bu Taeyeon dengan heran, kentara pada alisnya yang terangkat sebelah.
Bu Taeyeon menggeleng. "Kita tidak jadi menggunakan piano. Sulit untuk mengangkat piano dengan cepat ke atas panggung usai penampilan drama," jelas bu Taeyeon.
Doyoung mengangguk paham. Benar juga, piano itu berat. Sedangkan ia harus tampil usai drama yang ditampilkan anak-anak teater selesai.
Lelaki Bunny itu pun bergerak mengambil mikrofon. Namun ketika tangannya menggenggam benda tersebut, Doyoung malah terdiam kemudian menunduk, membuat beberapa anak klub seni bahkan Guru-guru pelatih menatapnya heran.
"Doyoung, ada apa?" tanya bu Taeyeon.
Doyoung masih diam. Ia mundur selangkah saat pusing menyerang kepalanya. Lelaki itu menyentuh hidung saat beberapa tetes cairan berwarna merah jatuh ke lantai panggung.
Yang selanjutnya terjadi adalah mikrofon di genggaman Doyoung terlepas, diikuti dengan tubuhnya ambruk di atas panggung. Lelaki itu tidak sadarkan diri.
Pak Kyuhyun langsung menggendong Murid kesayangannya itu menuju ke uks, diikuti oleh Sejeong dan bu Taeyeon. Sedangkan bu Hyoyeon menjaga para murid klub seni. Guru tari itu mengatakan pada para muridnya untuk tidak panik dan tetap melanjutkan kegiatan mereka.
Dalam hati Sejeong terus merutuki dirinya sendiri. Mengapa ia sangat panik? Perasaannya benar-benar buruk. Ia ketakutan.
Doyoung... tidak apa-apa, kan?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
![Your Lie in April - Dojeong [✓]](https://img.wattpad.com/cover/221430176-64-k509416.jpg)