Epilog - Honeymoon part II - Destiny

8K 333 51
                                    

Jungkook POV

Aku mengerjapkan mataku, sinar matahari masuk melalui ventilasi kamar. Untuk sesaat aku lupa sedang berada dimana. Baru kuingat kalau kini aku dan Jin sedang berada di Phuket Thailand untuk berbulan madu. Jin masih tidur dipelukanku, dia meringkuk seperti bayi, tangannya memeluk pinggangku, aku bisa merasakan nafasnya yang hangat di dadaku. Aku merengkuh tubuhnya, menariknya lebih dekat, merasakan tubuh kami menempel tanpa jarak, kubelai rambutnya yang halus dan kuciumi kepalanya dengan sayang, "Jeon Seokjinku..." gumamku pelan, aku merasa sangat bahagia.

Aku bangkit dari tempat tidur dan membuat kopi, meletakkannya di meja, menarik kursi agar lebih dekat ke tempat tidur lalu duduk sambil memperhatikan Jin, bertanya tanya kapan ia akan bangun, berpikir apakah lebih baik jika aku langsung mengajaknya melanjutkan kegiatan kami tadi malam begitu ia bangun atau aku memberinya kesempatan untuk mengistirahatkan bokongnya yang indah. Aku tidak ingin menjadi suami yang pervert, tapi setelah merasakan tubuh Jin tadi malam rasanya aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Dan kini aku merasakan ada yang mengeras dibawah sana, "Oh Jin, cepatlah bangun" batinku, aku tidak tega membangunkannya.

Aku rasa Tuhan mengabulkan harapanku karena tiba tiba Jin bergerak, ia mulai membuka dan mengerjapkan matanya yang indah beberapa kali lalu mengedarkan pandangannya, seperti mencari keberadaanku. Ia melihatku dan tersenyum malu, aku bisa melihat semburat kemerahan perlahan muncul di pipinya, mungkin ia ingat bahwa kini aku telah memilikinya seutuhnya, Seokjinku benar benar menggemaskan.

Ia berusaha bangun dari tempat tidur tapi tiba tiba berhenti bergerak dan meringis seperti menahan sakit.

"Sakit?" tanyaku, menghampirinya.

Jin mengangguk, menatapku sambil tersipu.

"Aku siapin air hangat di bath tub ya, ntar kamu berendem aja dulu biar ngurangi nyerinya" kataku, mencium keningnya lalu berjalan ke kamar mandi.

"Aku siapin air hangat di bath tub ya, ntar kamu berendem aja dulu biar ngurangi nyerinya" kataku, mencium keningnya lalu berjalan ke kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampaknya kita tidak bisa melakukannya sekarang, kataku sambil menatap  propertiku yang siap bertempur.  Aku mengisi bath tub dengan air hangat, memberi essentials oils beraroma lavender dan menyalakan lilin.

"Ready... ", kataku pada Jin, aku menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya, Jin hanya mengenakan piyama bagian atasnya saja, piyama itu hanya menutupi tubuhnya hingga tepat dibawah pantatnya, memperlihatkan pahanya yang putih mulus.

"Kita akan selalu berbagi piyama seperti ini" kataku sambil mengusap pahanya perlahan, menyukai pemandangan di depan mataku. Aku tidur bertelanjang dada dan menggunakan celana piyama Jin, sementara Jin hanya mengenakan atasannya.

"Aku tidak keberatan melihatmu berkeliaran di apartemen seperti ini, dan saat tidur tanganku bisa dengan mudah menyusup ke dalam underwearmu", kataku menyeringai senang.

Jin tertawa mendengarnya, "setiap malam?" tanyanya, aku mengangguk.
"saat Namjoonie ikut makan dirumah juga?"
"Tentu saja tidak" kataku sambil merengut, "tidak ada yang boleh melihat tubuhmu selain diriku, walaupun itu sepupumu. Kau bahkan harus tetap mengenakan kaos jika kita ke pantai nanti, dan seandainya kita berenang di kolam renang publik, kau juga tidak boleh melepas bajumu, no way!"

Fall In Love With My Boss - KookjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang