Satu; ide gila Gres!

311 57 226
                                    

"Hah, bawa Ajun ke Stary Night? Lo gila yah?”  Vita memekik tidak setuju.

Gresya—cewek berambut sebahu memang terkenal extrem dengan ide-ide gilanya. Dan kali ini  lebih gila. Si Ajun? Cowok yang super aneh itu?

Gres memutar bola mata, “yang masuk kriteria cuma dia, katanya lo ogah sama cowok-cowok yang tebar pesona, sok kecakepan, Ajun nggak termasuk kategori cowok idaman, menurut gue Ajun udah paling pas.” Simpul Gres.

“Tapi enggak Ajun dong, Gres” Sahut Vita. Ia tetap tidak setuju.

Vita mulai membayangkan dirinya digandeng Ajun di pesta nanti. Terbayang di kepalanya sosok Ajun yang aneh dari penampilan sampai kepribadian. Rambutnya yang kaku serta berantakan, ditambah lagi kacamata yang super besar, dan cara berpakaiannya tidak pernah rapi, bahkan terlihat kusut, dia sering banget jadi bahan bully di sekolah. Bahu Vita bergidik geli.

“Ah, sumpah gue enggak bisa!” Lolong Vita.

“Terus, lo mau bawa Ray ke pesta? Engga kan?" Tanya Dinda.

Vita mendesah putus asa. Gila! Bukan ide bagus membawa Ray kalau ia tidak ingin berakhir di tempat tidur bersamanya. Vita mulai frustasi.

“Bentar deh, emang si Ajun mau?” Sela Dinda menatap Gres.

Gres nyengir, “itu dia, gue minta bantuan lo, Din, lo kan sekelas tuh sama Ajun, tolong bujukin,” alis Gres naik-turun.

Dinda mendengus.

“Jangan Ajunlah. Yang lain aja.” Sergah Vita.

Gres dan Dinda kompak mendelik.

“Vit, Ajun udah paling lumayan. Lo mau bawa Qino ke pesta?”Gres menatap Dinda dan Vita bergantian.

Dinda tertawa,”Qino yang kurus cungkring, item lecek itu?”

Gres menjentikkan jari,”yups, mantan lo, Din.”

Dinda mengetuk tepian meja, ”amit-amit deh, tapi Vit, dibandingkan Qino, gue pilih Ajun, dia seenggaknya lebih terawat. Jadi, gimana Ajun aja, fix yah?”

Vita membenamkan wajah ke sela tangannya,”gue mikir dulu deh.”

Gres mengangkat bahu saat ditatap Dinda. Mereka menunggu keputusan Vita sambil mencicipi keripik singkong.

“Jangan lama-lama Vit.” Kata Gres

“Memang peraturannya harus bawa pasangan?” Dinda penasaran.

“Tema nya Dinda, mesti bawa pasangan.”

“Kalau nggak punya?”

“Ya ngapain datang, bego ih.”

“Kalau begitu ngapain susah-susah, nggak usah datang aja, Vit.” Dinda menawarkan opsi lain.

Bruk!

Vita menggebarak meja. Membuat keripik singkong di atasnya bertebaran. Air mukanya dikelilingi frustasi bercampur keraguan. Tapi entah mengapa ia tidak punya pilihan lain, meskipun ada, rasanya malas untuk memikirkan cowok yang akan jadi pasangannya ke pesta nanti.
Vita mengangguk lemah.

Dinda dan Gres mengangguk.

Mau bagaimana lagi? Vita pasrah.


***

"

Pesta? Maksudnya party gitu?” Ajun membelalakkan mata.

Tidak salah? Vitalia icon majalah sekolah, cewek hits paling fenomenal itu? Mengundang Ajun pergi ke pesta untuk jadi pasangannya?

Running After YouWhere stories live. Discover now