[1]

16.5K 861 31
                                    

"Aku tidak mau ji li, berhenti memaksaku" pria bernama ji li itu tidak mendengar perintah yang aku berikan dia justru menambah tarik kan tangan ku untuk ikut kemana dia akan pergi


Perkenalakan nama ku yibo, siswa Senior Zejiang School. Aku siswa memiliki tubuh tinggi kurus, wajah datar dan sedikit digilai para siswa di sekolah ku. Meski banyak menggilai diri ini, tapi tidak ada seorang pun berhasil meraih hati sedinin salju ini.

Namun, dihari aku menginjak kaki di perpustakaan sekolah yang selama ini belum pernah ku jajaki, seseorang telah berhasil mengetuk hati dingin ini dengan sekali melihat wajahnya.

Mungkin orang selalu berkata, cinta pandangan pertama itu ada dan aku tidak mempercayai sampai sekarang aku sendiri merasakan situasi pepatah yang tidak masuk akal itu.

"Lepaskan!"

Menghempaskan tangan yang sedari tadi menarik ku seenaknya, ji li teman sekaligus satu kelas dengan ku itu benar tidak memiliki perasaan bahwa tangan ku ini terasa sakit.

"Ayolah yibo, temani sekali ini saja! Aku benar ingin mencari buku itu"

Aku menghela nafas tangan disisi pinggang melihat dia memohon agar aku masuk ke dalam sekarang.

"Ayolah yibo, please!"

Sekali lagi dia memohon dengan memegang lengan ku. Kedua mata ku memutar malas, jika dia bukan teman ku sudah tamat riwayatnya sekarang

"Baiklah, kali ini saja!"

Di dalam begitu tenang dan sepi setelah melihat sekeliling ruangan lumayan luas ini. Berjalan terus menuju bagian ruangan khusus untuk pembaca atau siswa mengerjakan tugas, disini aku duduk sendiri sambil melihat ke sekeliling ruangan.

Saat mata sedang meneliti seluruh ruangan ada satu meja pembaca menghentikan penelitian ku untuk melihat ruangan, disana seseorang duduk dengan bacaannya. Kulit berwarna putih serta wajah manis, sosok itu begitu indah hingga kedua mata ku ini tidak ingin lepas darinya

"Siapa dia? Aku belum pernah melihatnya? Apa dia murid baru?" monolog suara hati

Dia membalikkan halaman selanjutnya mata kecil miliknya sangat fokus membaca kalimat berikutnya. Siswa itu,

"Hei, aku sudah mencari kau kemana - mana ternyata disini. Ayo pergi!"

"Tunggu bentar, mau lihat siswa yang duduk disana"

Seketika aku terkejut melihat dimana siswa itu duduk kini tidak ada disana, mata ku terus mencari arah dimana dia pergi hingga tubuh ji li ku dorong ke samping untuk melihat sosok siswa yang ku maksud.

Hal hasil nihil, dia benar telah pergi. Aku berdiri terdiam, ji li berada di belakang berjalan ke depan ku menatap bingung karna ke panik kan yang ku lakukan

"Kenapa kau begitu panik? Siswa siapa yang kau maksud? Aku tidak melihat ada siswa disini"

"Ada, dia duduk disana sebelum kau datang tadi"

"Tapi, aku tidak melihatnya yibo"

Bahuku meremang, mata ku tidak tenang "kau benar tidak melihatnya? Dia duduk disana dengan buku yang ia baca"

"Tidak yibo.. Aku serius, aku tidak melihat siswa yang kau maksud kan itu"

Jemari ku menyibak rambut, aku tidak mungkin menghayal melihat siswa duduk disana.

"kau kebayangkan khayalan yibo, ayo kita pergi. Buku yang ku cari sudah ku temukan"





















Malam pun telah datang, siswa yang ku lihat tadi tidak ku temukan setelah pulang sekolah tadi. Secara khusus aku menanti di gerbang berharap siswa yang ku maksudkan kepada ji li itu benar adanya dan bukan khayalan dia semata

THE LOVE FIRST - [YIZHAN END]Onde histórias criam vida. Descubra agora