14. Bicara berdua

1.9K 383 62
                                    

"Bunda tadi udah ajak dia ngomong tapi dia diem aja, mungkin kalo sama kamu dia mau bicara." Ucap Bunda, serahkan kunci cadangan kamar Yeji ke Seungmin.

Sementara Seungmin cuma anggukin kepala, jujur dia capek banget, tapi rasa khawatirnya ke Yeji lebih mendominasi.

Lalu tanpa ngetuk pintu apalagi bilang sesuatu, Seungmin langsung masuk dan duduk ditepi kasur Yeji. Tatap gumpalan besar selimut yang tutupi badan si cewe sampai ke muka.

"Mau ngobrol?" Tawar Seungmin tapi ga dapat sahutan, dia hela napasnya panjang kemudian singkap pelan selimut itu dan nampakin Yeji yang tidur meringkuk sambil sesegukan.

"Kalo kamu kayak gini aku jadi makin merasa bersalah, Ji." Ucap Seungmin setenang mungkin, Yeji malah makin nangis.

Seungmin itu jarang banget pake aku-kamu, kecuali kalau suasananya memang serius dan Seungmin butuh Yeji untuk mendengarkan.

Dia elus puncak kepala Yeji, kemudian rasain suhu tubuhnya yang tinggi. Pasti dia demam.

"Udah aku bilang, kamu jangan pernah nangisin cowo brengsek kayak aku sampai berlarut-larut, Ji. Apa ga capek kamu?"

Yeji dudukin dirinya kemudian usap wajah untuk hilangin bekas air mata. "Aku ga capek, Min. Sumpah demi apapun yang ada dalam pikiranmu, aku ga capek."

Seungmin anggukin kepala, "Makan dulu ya? Abis itu minum obat trus istirahat. Bunda khawatir banget sama kamu, Hyunjin juga. Ayah belum bisa pulang, tapi dia nelpon terus nanyain kamu. Jangan bikin kami semua khawatir."

"Kamu sendiri bikin aku khawatir, Min. Sadar diri sedikit." Rutuk Yeji, "Kamu pernah ga sih mikirin perasaanku dulu baru nentuin sesuatu? Jangan kamunya aja yang tiba-tiba ambil keputusan. Ini soal kita berdua, tapi seakan aku bukan siapa-siapa dimata kamu."

Yang diajak bicara cuma tatap Yeji intens, dia tau maksud cewe didepannya. Tapi seakan lidahnya kelu, dia ga bisa ngomong apa-apa.

"Kamu pikir aku suka sama Soobin? Kamu pikir aku bakal bahagia sama dia? Demi Tuhan, Min, yang aku pikirin cuma kamu aja."

"Okay kalo kamu capek sama aku, aku bisa terima. Tapi ga tiba-tiba juga kamu putusin aku setelah temui aku diperpus waktu itu. Rasanya seolah-olah aku yang salah, padahal kamu juga ga jauh beda dari aku."

"Please bicara, Min. Kemana Seungmin yang selalu pengen didengerin? Kemana pacarku yang ga pernah mau tau penjelasanku dan selalunya merasa paling benar?" Tanya Yeji sarkas, dia juga capek tapi dia bakal lebih stress kalo kehilangan Seungmin.

"Aku ga pengen kita selesai karna sama-sama capek, aku maunya kita perbaiki yang bermasalah. Kayak biasanya, tapi kali ini bukan cuma kamu yang usaha. Aku pun harus terlibat."

"Hey, kamu beneran ga mau ngomong apa-apa? Cuma diam liatin aku beー" Tenggorokan Yeji tercekat begitu Seungmin tubruk badannya dengan pelukan. Cowo itu nangis sesegukan bikin Yeji jadi ga karuan.

"Cengeng banget." Ledek Yeji, rasain lehernya yang basah karna Seungmin benamkan kepalanya disana.

Cowo itu ngangguk kecil, tanpa peduli apapun dia terus-terusan nangis sambil peluk Yeji erat.

Yeji elus punggungnya pelan, dan rasain suhu tubuh Seungmin yang ga kalah tinggi. "Ah, kamu ternyata juga lagi sakit." Ucapnya sambil cekikikan.

Seungmin langsung ketiduran begitu kecapean nangis, bikin bahu Yeji keram karna tumpuan badan Seungmin yang 100% jatuh ke dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seungmin langsung ketiduran begitu kecapean nangis, bikin bahu Yeji keram karna tumpuan badan Seungmin yang 100% jatuh ke dia.

Cewe itu cuma mendengus, lalu pelan-pelan jatuhin badan Seungmin ke kasur biar berbaring disana.

Bisa Yeji liat kantong mata Seungmin yang gelap, bibirnya pucat dan rambutnya berantakan.

"Ternyata lu juga ga baik-baik aja." Ucap Yeji sembari elus pucak kepala Seungmin lembut, kemudian senyum pas sadar Seungmin duselkan kepalanya ke tangan Yeji.







"Ji?" Panggil Seungmin serak, ternyata dia kebangun.

"Kenapa?"

Seungmin tutup matanya rapat-rapat, kemudian tarik cewe itu untuk ikutan berbaring disebelahnya. "Maafin gue ya?"

"Gue juga minta maaf." Respon Yeji setelahnya, "Gue bocah banget kalo dipikir-pikir."

"Kita berdua emang bocah, tapi ga papa. Biar nanti kita belajar dewasanya sama-sama." Lalu Seungmin ubah posisinya jadi menghadap ke Yeji, "Mau nyoba lagi ga? Yang gue bilang kemarin anggep aja ga pernah terjadi."


Kalo dipikir-pikir kok aku ga rela tamatin book ini :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo dipikir-pikir kok
aku ga rela tamatin
book ini :(

Btw semangat guys
buat yang puasa💖

Tengil.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang