2. Day 1

2.5K 451 121
                                    

Senin

Tok tok tok.

Tok tok tok.

Tok tok tok.

Bunyi ketukan pintu yang seolah tak ada henti itu membuat gue mengerang frustrasi. Sebelah mata gue terbuka dengan malas. Gue melihat jam dinding di kamar kos yang tengah menunjukkan pukul 9.30.

Semalam gue begadang nonton series di netflix karena gue tau hari ini gak ada kuliah pagi. Sialnya, siapapun orang yang telah mengetuk pintu kamar gue ini udah bikin tidur gue terusik. Menyebalkan sekali.

Dengan langkah gontai gue berjalan menuju pintu kamar kos. Awas aja kalau orang ini gak punya alasan penting buat ngetuk pintu.

"Ya?" Tanya gue begitu membuka pintu.

Hal pertama yang gue lihat setelah menguap ketika membuka pintu ini adalah sepasang kaki bercelana jeans dengan sneakers bermerk Vans. Mata gue terus naik mengikuti tubuh makhluk yang gue yakini berjenis kelamin pria ini. Dia punya tinggi badan yang lumayan dan tubuh yang proporsional. Lengannya pun bukan hanya tulang berbungkus kulit. Nampak otot-otot yang tak terlalu besar di sana.

"Kamu baru bangun?"

Kedua netra gue mengerjap-ngerjap begitu kedua bola mata ini tiba di wajahnya. Dengan pelan gue menganggukkan kepala. Namun, gue masih bingung.

Apa yang dilakukan Jeno di depan kamar kos gue?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apa yang dilakukan Jeno di depan kamar kos gue?

"Kayaknya lo salah kamar deh," ujar gue pelan. "Kamarnya Jaemin yang itu," kata gue sambil menunjuk kamar di sebrang kamar gue, yang artinya kamar yang sedang dipunggungi oleh Jeno saat ini.

Jeno menatap gue heran. "Iya aku tau itu kamar Jaemin."

"Te... rus...?"

Kenapa dia ngomongnya aku-aku mulu sih sama gue? Emang kita deket apa?

"Aku ke sini mau jemput kamu. Kamu gak baca chat aku?"

Deg!

Apa-apaan nih? Gimana ceritanya dia punya nomer gue dah?

Hidup lo bakal jadi lebih menarik mulai hari Senin.

"Tu-tunggu!" Seru gue panik tatkala ucapan jin gila waktu itu terputar di ingatan gue.

Refleks gue banting pintu di depan wajahnya hingga kini gue gak lagi berada di radar pandangannya. Dengan langkah seribu, gue mencari benda kotak bernama hp. Tangan gue gemeteran.

Kejadian saat hari Valentine pun terputar kembali di kepala gue. Bodohnya gue bisa lupa soal jin tomang itu.

Tapi ini bener-bener gak nyata banget deh. Masa beneran sih?

Begitu menemukan ponsel gue, gue langsung membuka satu-satunya aplikasi chatting yang terinstall di hp gue. Mata gue mendelik mendapati sebuah chat asing.

7 DAYS of DATING [NCT DREAM]Where stories live. Discover now