Tugas <3>

1.3K 133 3
                                    

                      Thorn berjalan menuju sasaran berikutnya. Dia sedikit takut melanjutkan nya, apalagi Thorn sangat sedih ketika Hali pingsan. Untungnya Thorn langsung membaringkan Hali ke tempat tidurnya. Tapi Thorn tidak memberitahukan pada kembarannya yang lain kalau Hali pingsan, itu karena diperintah oleh Blaze dan Taufan. Katanya Hali gak bakalan apa-apa, dan Thorn disuruh melanjutkannya aja.

"His ... Kalau jadi macam 'ni, Thorn gak mau nanya sama Hali. Kasian ...." gumam Thorn sambil menghampiri kamarnya yang berbagi dengan Solar.

Tok tok tok!

"Solar! Boleh Thorn masuk?" ucap Thorn dibalik pintu.

"Hm, masuklah." jawab Solar.

               Thorn masuk ke kamarnya, dia melihat Solar sedang sibuk dengan laptop-nya. Dia menghampiri Solar dan duduk di kasurnya Solar.

"Ada apa kak?" tanya Solar melirik Thorn dengan ekor matanya.

"Thorn nak tanya ..., tapi jangan maraha ya ...?" ucap Thorn lirih.

"Eh? Kenapa mesti marah? Emang kakak mau nanya soal apa?" ucap Solar segera bangkit dari tempat duduknya dan berdiri menghampiri Thorn.

                Thorn berdiri dan menatap Solar lekat. Dia bingung harus bagaimana mengucapkannya?

"Jangan takut kak, aku gak gigit." ucap Solar mencairkan suasana nya supaya tidak tegang. Dan hal itu berhasil membuat Thorn terkekeh.

"Ehehehe ... Emang Thorn apa? Makanan?" ucap Thorn.

"Ok ok, kembali ke topik. Tadi kakak mau nanya apa?" tanya Solar untuk kesekian kalinya.

"Thorn nak tanya ..." Thorn menggantungkan kalimatnya. Dia terlalu takut.

"Hm? Apa?" Solar mengerutkan dahinya penuh tanda tanya.

"Emm ... I love you itu apa?" tanya Thorn menatap Solar.

"Aku suka kamu." ucap Solar jelas ditelinga Thorn. Apalagi Solar menatap jelas mata Thorn.

Hening .... Lalu ...

Greb!

"Thorn pun suka Solar." ucap Thorn memeluk Solar tiba-tiba dan menundukan kepalanya karena malu.

"Eh? Apa yang terjadi?" ucap Solar bingung.

"Thorn pun suka Solar, Thorn pun suka Solar!" ucap Thorn semakin mengeratkan pelukannya.

'Err ... Apa-apa jelah. Ikuti alur.' batin Solar masih blank.

"Makasih Solar. Tak sangka pun. Thorn sayang Solar." ucap Thorn tersenyum.

"Hm, sama-sama. Solar pun sayang kak Thorn." ucap Solar santai dan mebalas pelukan Thorn.

'Ish! Apa ni? Mesti ada yang tak betul! Arrghhh!!! Tolong lepaskan aku dari situasi ini!!' batin Solar menjerit.

"Tapi Solar ..." Thorn melepaskan pelukannya dan menatap Solar.

"Iya? Ada apa kak?" tanya Solar menunggu jawaban.

"Hmm ... Gimana ya?" ucap Thorn bingung.

"Bilang aja kak." ucap Solar memberi solusi.

"Sayangnya ... Thorn tipu." ucap santai Thorn.

Keluarga absurd (Boboiboy elemental)Where stories live. Discover now