11》Ulangan Dadakan

1.3K 184 9
                                    

Meninggalkan Han yang meratapi nasib, mari kita melihat Haechan yang juga sedang ditimpa musibah. Gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba kepsek datang bawa kabar ulangan dadakan. Gimana gak syok jantung Bang Echan.

Kata kepseknya sih, Bu Wendy gak bisa masuk karena sakit, guru lain juga gak ada yang bisa gantiin, makanya Sooman selaku kepsek yang bertindak. Padahal sekelas udah hepi banget Bu Wendy sakit, baru aja mau party mereka. Emang dasar murid laknad.

"Pokoknya kita ulangan, titik gak pake koma gak pake spasi apalagi tanda tanya kayak hubungan kita." Kata Sooman.

"GAK BISA GITU DONG PAK!"

"BU WENDY AJA GAK PERNAH KASIH ULANGAN DADAKAN!"

"INI NAMANYA DISKRIMINASI!"

"BAPAK JUGA BIASANYA MOLOR DI KANTOR, NGAPAIN MASUK SIH?"

"IYA PAK! LANJUT TIDUR AJA SANA, TUH BELEK MASIH NYANGKUT!"

Satu kelas protes. Ya iyalah, mereka gak terima hak kebebasan mereka karena jamkos malah diinjak-injak dengan ulangan.

Seolah budeg, Sooman malah mulai bacain soal ulangan yang ada ditangannya. "OKE SOAL YANG PERTAMA,"

'Kepsek tai!'

Walaupun dalam hati mengumpat, mereka grasak-grusuk juga ambil kertas dan pulpen. Ada juga yang ribut gara-gara sibuk nyari pulpen atau minta kertas. Salah satunya Eric.

Padahal bukunya tebel dan kalo disobek tengahnya juga masih bisa. Tapi bukunya diumpetin dalam tas dan malah minta ke orang. Antara hemat dan pelit emang beda tipis.

Kalau Haechan sibuk nyari pulpen. Karena ya, kapan sih seorang Lee Haechan bawa alat tulis? Pas ujian doang, trus habis ujian semua alat tulisnya hilang dengan gaib. Mintain ke temen, dua sohibnya lagi gak ada.

Hyunjin? Lagi asik boker di kamar mandi.

Jaemin? Bolos ke warung Mpok Ijah. Tadi udah ngajak Haechan juga, tapi dianya milih buat party di kelas aja bareng yang lain.

Pas lagi liat sana-sini, eh mata Haechan nangkap sebuah harta karun yang dari tadi dicarinya, pulpen, di atas meja Eric. Orangnya lagi minta kertas ke orang lain, jadi ini kesempatan emas kan buat Haechan?

Tanpa babibu tangannya langsung dengan cepat ambil pulpen Eric yang mejanya ada di sebelahnya. Haechan juga ambil tip-ex temen di belakangnya dan nulis nama dia dipulpen itu, biar jadi bukti kalo itu hak milik dia. Cerdas juga dia kalo urusan ginian.

"SEBUTKAN DAN JELASKAN..." Sooman kembali melanjutkan kata-katanya.

Haechan juga sekarang udah siyap menghadapi ulangan dengan pulpen barunya.

Tapi, "PULPEN GUA KEMANA?!" Eric syok begitu liat di atas mejanya udah tinggal tip-ex dan penggaris, pulpennya ilang gak tau kemana.

Dia juga udah cari ke kolong meja takutnya jatuh gitu, tapi gak ada juga. Di dalam tas, di dalam laci, di saku celana dan baju, tetep gak ketemu.

"HEH KAMU YANG BACOT DI BELAKANG? MAU SAYA USIR KAMU DARI KELAS?" Ancam Sooman sambil nunjuk-nunjuk Eric.

"Pulpen saya ilang Pak! Gimana saya mau nulis?" Eric ingin menangis, pulpen yang dia jaga dan rawat dari kelas 10, yang selalu nemenin dia makan, mandi, main, sekarang hilang digondol tuyul. Eric jadi merasa kehilangan separuh jiwanya.

'Pulpen 5000 gua... :('

"Ya itu sih De El, derita loe," balas Sooman gahool.

Eric makin ingin menangis dengan kegahoolan kepsek. Sampe Sanha yang baik hati ngasih pinjem pulpennya ke Eric, kasian juga kan liat anak perawan mewek.

Dititipin - Nct DreamWhere stories live. Discover now