Part 54 "Jangan Pergi lagi"

30.1K 1.6K 159
                                    

Happy Reading

*

*

*

Kelvin menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Nafasnya tersengal-sengal. Tangannya gemetar.

"A-anaya.......... " lirihnya.

Anaya tersenyum mendengar suara Kelvin. Suara yang selalu ia rindukan seminggu terakhir.

Semua orang yang ada dipesta itu menatap hangat kedua insan yang hampir dipisahkan oleh permainan takdir.

Anaya berdiri dan menghampiri Kelvin yang masih diam mencerna semua kejadian dihadapannya.

"Kelvin. It's me Anaya. Hey look at me baby. This is not a dream" Ucap Anaya mengelus pipi Kelvin.

"Ini kamu Nay" Ucap Kelvin memegang pipi Anaya lembut

"Iya ini aku"

Dengan cepat Kelvin menarik Anaya ke dalam pelukannya. Menghirup aroma khas gadis yang selama ini dirindukannya.

Air mata Anaya menetes sambil mengusap bahu Kelvin yang bergetar.

"Jangan pergi lagi aku mohon. Aku gak bisa tanpa kamu" Ucap Kelvin

"Iya sayang. Aku gak bakal pergi kok" Ujar Anaya.

"Ekkhhmm mohon maaf ini lagi didepan umum loh banyak tamu" Ucap Dewa.

Anaya dan Kelvin melepaskan pelukannya. Kelvin tersenyum lalu mengusap bibir bawah Anaya.

Cup..

Anaya memejamkan matanya merasakan benda kenyal menempel tepat dibibirnya.

"Aku rindu Nay" Ucap Kelvin. Anaya mengangguk.

"Eh bocah berdua sono ke dalam dulu kalau mau bicara berdua" Ucap Dewa.

Kelvin memicingkan matanya menatap Anaya lalu membawa Anaya masuk ke dalam rumah.

"Kamu punya hutang penjelasan sayang" Ucap Kelvin lembut.

Anaya dan Kelvin masuk ke dalam Mansion dan berbicara diruang tengah.

"Maksud semua ini apa Nay! Aku kira kamu udah pergi ninggalin aku seminggu yang lalu" Ucap Kelvin menunduk.

"Aku juga bingung Vin. Bangun-bangun aku udah di California. Dan ternyata ini rencana Vanya. Karena alat medis dirumah sakit tidak memadai jadi Vanya bawa aku untuk berobat ke California. Jadi yang kalian makam kan itu bukan aku tapi pasien lain yang menderita penyakit Leukimia stadium akhir. Dan yang kamu lihat kemarin didepan PHIL'C itu emang aku Vin" jelas Kelvin

Memang kemarin Kelvin sempat melihat seorang gadis yang menatapnya dari kejauhan dengan pakaian yang serba hitam.

Tapi tak di hiraukannya toh juga tidak penting baginya.

"Pantes si Vanya itu maksa aku buat datang ke pesta ini" Ujar Kelvin

Anaya tertawa pelan lalu mengusap rambut Kelvin

The Killer Fake Nerd ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant