BonChapt - 4 - terlalu cinta (Last)

990 69 2
                                    

Jam istirahat sebentar lagi berbunyi. Tampak wajah-wajah lesu yang sudah kelaparan juga pusing karena di bantai matematika peminatan selama empat les penuh. Ica sudah bolak-balik mengubah posisi senderannya, ia tampak sangat bosan, begitu pun dengan Lili. Entah untuk keberapa kalinya ia sudah menguap. Diliriknya Jungkook yang tampak serius dengan pensil mekanik silver di tangannya dan beberapa buku tebal disampingnya.

"Kasian banget pacar gue. Pinter-pinter, cewenya bego," gumam Lili masih betah memperhatikan Jungkook.

Ica yang mendengar celoteh temannya itu menoleh. "Nyadar Li?" Tanya Ica yang membuat bibir Lili mengkerucut.

"Ya gausah di perjelas dong, Ca!" Protesnya.

Ica hanya terkekeh kembali menyenderkan tubuhnya. Tak berapa lama hingga bel istirahat pun berbunyi di sambut lengosan lega dari para murid dikelas. Semuanya bersedia keluar sesaat setelah guru pelajaran keluar terlebih dahulu.

"Makan apa nih kita?" Tanya Ica yang sudah kelaparan.

Lili hanya menenggelamkan wajahnya di dalam lipatan wajahnya. "Gue ga ikut ke kantin deh. Ngantuk banget pengen tiduran aja Ca."

Ica mengedipkan matanya melihat Lili yang tampak tak bersemangat. "Yaudah deh, lo mau nitip apa?"

"Samain aja Ca. Makasih ya."

Setelahnya Ica beranjak pergi meninggalkan Lili yang tampaknya ngantuk berat.

Jungkook memperhatikan pacarnya dari tempat ia duduk. Cowok itu lantas beranjak dan berjalan mendekat ke arah Lili. Ia pun duduk di samping cewek itu tepatnya di bangku Ica yang kosong.

"Jungkook?" Gumam Lili samar namun masih dapat di dengar Jungkook.

"Hmm." Jungkook berdehem. "Lanjutin aja tidurnya," ujar cowok itu.

Kelas semakin sepi karena para murid pergi ke kantin. Hanya ada beberapa yang tinggal dikelas karena membawa bekal dari rumah.

Lili menggerakkan kepalanya mencoba menatap Jungkook. "Ga deh, mending ngobrol sama kamu." Lili tersenyum di balik helaian rambut yang menutupi wajahnya. Hal itu sukses membuat Jungkook terganggu, ia pun dengan cekatan menyingkirkan helaian rambut Lili yang menutupi wajahnya.

"Kenapa ngantuk banget gitu?" Jungkook bertanya penasaran.

Lili kembali tersenyum. "Kemarin aku keasikan nonton youtube. Hehe," jawab Lili mencoba jujur.

Jungkook berdecak heran. "Konten apa sih sampe bikin lupa waktu gitu?"

"Study vlog. Kali aja kalo aku rajin nonton bisa rajin belajar kaya kamu. " Lili tersenyum polos.

Jungkook menyentil kepala pacarnya.

"Aww," ringis Lili mengelus bekas serangan Jungkook. "Kok aku disentil?"

"Kalo pengen rajin belajar kenapa ga ajak aku belajar bareng? Nontonin study vlog efeknya cuma bentar doanh habis itu pasti kamu balik rebahan lagi," celoteh Jungkook panjang lebar. Lili hanya tersenyum sembari menatap wajah pacarnya dari jarak yang dekat ini.

"Kamu lucu kalo lagi ngomel," cicit Lili membuat Jungkook yang baru saja akan mengeluarkan segala nasihatnya menutup mulut.

"Dibilangin juga," balas Jungkook menampakkan wajah kesal.

"Iya sayang." Lili tersenyum, Jungkook tersipu.

"Jangan tiba-tiba manggil sayang dong!" Protes cowok itu mengerucutkan bibirnya.

Entah kenapa Jungkook bisa bertingkah seperti ini, biasanya ia adalah sosok yang dingin dan tidak banyak bicara. Dan lihatlah dia ini membuat Lili ingin memeluk pacarnya itu sekarang juga. Untung saja Lili masih kuat dan sadar kalau dia sedang berada di lingkungan sekolah.

Tak berapa lama kemudian air mata Lili menetes dari pelupuk matanya secara tiba-tiba. Ia menangis, menangis terharu. Entah mengapa perasaan bahagia memiliki Jungkook disisinya membuat perasaan Lili meluap-luap hingga tak dapat ia bendung.

"Kamu, nangis?" Jungkook panik.

Lili menggeleng dan kembali menenggelamkan wajahnya kedalam lipatan tangannya diatas meja. Jungkook semakin panik dibuatnya.

"Hey, ada apa? Kok tiba-tiba nangis gitu?" Tanya Jungkook lembut.

Lili lagi-lagi menggeleng masih dengan posisinya yang seperti itu. Ia menggerakkan tangan kirinya yang ada di samping Jungkook, diangkatnya telapak tangannya di hadapan Jungkook seakan meminta sesuatu.

"Coba siniin tangan kamu," gumam Lili samar karena ia sedang menangis.

Jungkook yang kebingungan menurut dan meletakkan tangannya diatas tangan Lili. Ukuran tangan mereka tampak kontras, tangan Lili yang mungil tertutupi oleh tangan besar Jungkook.

Cewek itu mengangkat wajahnya yang terlihat basah akibat air mata yang ia keluarkan karena menangis. Ia menggerakkan tangannya dan menggenggam tangan Jungkook erat lantas ia kembali menitihkan air mata.

"Maafin aku, aku cinta banget sama kamu," ujar Lili pada akhirnya. Ia tidak berbohong, memang begitu perasaan hatinya sekarang.

Jungkook membatu, ia tak bisa berkata-kata. Jantungnya berdegup kencang dan lidahnya seakan mati total. Ia bisa merasakan ketulusan Lili pada ucapannya barusan dan hal itu membuat hati Jungkook tersentuh.

"Kamu nangis karena itu?" Jungkook mengangkat suara.

Lili mengangguk pelan.

Jungkook rasanya ingin ikutan menangis, baru kali ini ia menerima perasaan sebesar ini dari seseorang. Ia tersenyum senang kembali mengeratkan genggaman mereka. Dengan ibu jarinya yang bebas, Jungkook menghapus air mata yang masih membasahi wajah Lili, ia kembali merapikan anak rambut yang menutupi wajah pacarnya itu lantas ia pun kembali tersenyum.

"Terima kasih, untuk semuanya."

"Maafin aku juga."

"Perasaanku sama dengan kamu."

▪️▪️▪️

Beneran tamat deh... ✨
Makasih ya udah baca sampe sini ❤️

Kalian pernah ga saking sayangnya sama orang sampe nangis?
Jangan jawab BTS ya, karena itu udah pastilah hehe

Untuk work BTS selanjutnya, kayanya author bakal post FF-nya bang taehyung. Asli sih ni orang sampe bikin nangis saking sayang banget sama dia, kelakuan absurdnya bikin w cinta mati belum lagi suaranya yang berat ituloh ya ampun gakuat, jadi curhat kan 😭

Yaudah deh segitu aja ya. Bye bye guys~

[Tamat] Bucin | Jeon Jungkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang