"Winwin-ge?" lirih Yangyang sambil berjalan pelan menghampiri Winwin yang masih belum sadarkan diri
Yangyang mengangkat tangannya merapikan rambut Winwin lalu turun hingga ke pipi. Air matanya turun lagi, membasahi punggung tangan Winwin
"Hey, kenapa belum bangun? Tidak merindukan adikmu ini?" ucap Yangyang entah pada siapa
"Aku tahu hobimu bermalas malasan, tapi tidur selama 3 hari lebih? Itu tidak wajar, ge."
Yangyang mengalihkan pandangannya kepada monitor yang menampilkan grafik detak jantung, normal
"Jika aku jadi kau, aku tidak akan betah mendengar suara monitor berisik ini. Ya, aku tahu aku juga berisik."
"Lihatlah, kenapa bisa Park Saeroyi bisa ada disini bersama alat alat medis ini? Hey, harusnya kau syuting drama sana. Enak sekali tidur disini."
Tangisan Yangyang pecah begitu saja. Ia menumpukan keningnya pada punggung tangan Winwin, mengeluarkan semua kesedihannya yang ia pendam selama ini
"Yangyang." panggil Kun yang baru masuk ke kamar
Kun menghampiri Yangyang dan mengelus punggungnya. Bahu Yangyang bergetar, ia menangis hebat
"Aku bilang jangan menangis kan? Winwin tidak akan menyukai itu."
Yangyang terjatuh, berlutut disamping winwin masih menangis
"Kyung, bangun.." ucap Yangyang ditengah tangisannya
Kun memeluk Yangyang dari belakang, masih berusaha menenangkan. Dari semua orang yang sedih karena kondisi Winwin, Yangyang lah yang paling kehilangan
Yangyang dan Winwin sangat dekat seperti adik kakak. Tidak bisa dipisahkan, itu sebabnya Yangyang tidak berhenti menangis melihat keadaan Winwin sekarang
Ia kehilangan kakak kesayangannya
Tiba tiba Yangyang merasa ada yang bergerak ditangannya yang menumpu tangan Winwin. Ia mendongak sambil membuka tangannya
"Kun-ge, tangannya bergerak." ucap Yangyang
Kun ikut melihat jari jari tangan Winwin yang bergerak
"Tunggu disini, aku akan panggil dokter." ucap Kun lalu berlari keluar memanggil dokter
Dokter itu menyuruh Kun dan Yangyang menunggu diluar selagi ia mengecek kondisi Winwin
"Berhentilah menangis." ucap Kun kepada Yangyang yang masih menangis
"Winwin-ge akan sembuh kan?"
"Dia akan sembuh, kau harus terus berdoa. Tuhan akan mengembalikan Winwin mu."
Tidak lama kemudian, dokter itu keluar dengan senyum cerah
"Ada kabar baik. Pasien sudah membaik dibanding kemarin. Sepertinya Tuhan mengabulkan doa kalian."
Kun menghela nafas lega sedangkan Yangyang tersenyum lebar
"Dia sudah sadar?" tanya Yangyang
"Butuh waktu beberapa jam lagi sampai dia sadar. Aku permisi." ucap dokter itu berlalu meninggalkan keduanya
"Tuhan mendengar doamu, Yangyang."
Yangyang memeluk Kun. Ia tidak bisa menahan kebahagiaannya mendengar kabar baik itu
"Sekarang ayo kita pulang. Dokter akan menghubungiku jika Winwin sudah sadar nanti."
Kun mengajak Yangyang ke lahan parkir untuk kembali pulang, menunggu kabar selanjutnya tentang Winwin. Yangyang masih senang dengan kabar itu tanpa melunturkan senyumannya
"Nah, seperti itu. Teruslah tersenyum ya?"
"Ge, biarkan aku ikut lagi jika ingin menjenguknya lagi ya?"
"Uhmm, kita lihat cuaca dulu ya."
"Aih, dasar."
"Jangan merengut, ayo kita pulang dan beritahu kabar baik ini kepada semua orang."
Kun melajukan mobilnya kembali ke gedung pelatihan. Ia sendiri tidak bisa menahan kebahagiaannya, tidak sabar memberitahu teman temannya
-
![](https://img.wattpad.com/cover/221831166-288-k41389.jpg)
ESTÁS LEYENDO
Frobly-Mobly✔
Fanfiction[dong sicheng ft. wayv and nct] Frobly-mobly (n.) Neither well nor unwell Winwin sakit, tapi tidak ada yang tahu. Winwin pergi sendiri, namun tidak ada yang tahu. Banyak yang Winwin lakukan dan tidak ada yang mengetahuinya sama sekali. Winwin naik p...