3.❤ Mating ❤

10.6K 1.3K 183
                                    

BXB

Boyslove

||
||
||
||
||

Happy Reading

||
||
||
||
||

Empat bulan sesudah berlibur ke Jeju.


Seoul telah memasuki musim semi, beberapa proyek sedang digarap oleh perusahaan, para pekerja dibuat sibuk dengan berbagai macam pekerjaan tak terkecuali para staf seperti Shawn.

Malam ini Shawn baru saja keluar dari pintu club di mana para sunbae mengajak minum-minum sambil membicarakan masalah pekerjaan. Shawn tidak mabuk saat ia melangkahkan kedua kakinya keluar dari pintu club.

Ini sudah dini hari, bus terakhir beroperasi jam dua subuh. Shawn melirik jam di pergelangan tangannya, masih ada waktu dua puluh menit untuk mencapai halte. Maka pemuda itu mempercepat langkah kakinya.

Suasana masih ramai terutama di jalan raya, namun sepi ketika Shawn nyaris mencapai halte. Saat itulah Shawn melihat bayangan-banyangan hitam di depannya, ini adalah bayangan sosok-sosok di belakangnya. Shawn refleks membalikkan badannya dan mendapati beberapa makhluk besar di sana.

Shawn sangat terkejut, itu beberapa ekor anjing berukuran besar, matanya berwarna kuning dalam keremangan, Shawn mundur selangkah, ia tak banyak membuat pergerakan.

Grrrr!

Salah satu menggeram, Shawn semakin ketakutan, ia biasanya tak takut pada anjing, tapi anjing-anjing di depannya ini terlihat menakutkan. Satu yang berbulu cokelat terang perlahan mendekat, Shawn perlahan mundur.


Grrrrr!


Sretttt


Brukkk


Anjing itu akan menerkam Shawn kala muncul anjing lain dari keremangan taman di sisi halte, matanya berwarna kemerahan dan ia berdiri tepat di depan Shawn.

Grrrrr!


Memberikan geraman intimidasi, menatapi ketiga anjing besar itu, Shawn mengamati dalam ketakutannya, anjing yang baru datang terlihat sedikit lebih kecil, bulunya berwarna cokelat kehitaman.

Keajaiban terjadi, anjing-anjing yang tadi berniat menyerang Shawn langsung mundur hanya karena diberi geraman. Lalu mereka berlari memasuki wilayah taman yang sepi tak jauh dari halte.

Shawn masih berdiri kaku di posisinya, ia tak tahu harus berbuat apa, jujur ia masih takut, tak berani membuat gerakan apa pun. Anjing yang baru datang itu menoleh sejenak padanya, tatapan mata merahnya menatap tepat di mata Shawn. Aneh, seperti bukan tatapan anjing biasa. Shawn seperti terlarut, ia merasa tidak asing dengan tatapan itu.

Perlahan Shawn mendekat, kini ia berada persis di depan anjing itu, dia tinggi, meski masih muda tapi ia nyaris setinggi pinggang Shawn. Pemuda itu mengulurkan tangannya untuk menyentuh pucuk kepala si anjing, bulu-bulu kasarnya terasa lembab namun hangat, hangatnya menjalar sampai ke dalam perasaan Shawn, pemuda itu mengusap lembut kepala si anjing, kedua matanya menatap nanar pada sosok hewan di depannya ini ....


"Kau ... bukan anjing?"






.

.

.

.

Wolf (My Alpha) ✔Where stories live. Discover now