F o u r

49 9 16
                                    

Jakarta
30 November 2022, 24.00 WIB

"Saengil chukhaheyo Valerie-ya, jal deusigo, jal swisigo, geonganghage jinaesigo haengbokhaseyo!" ucap Jung Hara penuh haru melalui sambungan video call dengan putri sulungnya Valerie. (Selamat ulang tahun Valerie, Makan dengan baik, istirahatlah dengan baik, tetap sehat dan bahagia)

"Ahh eomma, gomawoyo," balas Valerie sambil tersenyum hangat.

"Dimana Axel? Apa dia sudah tidur?"

"Mungkin sudah. Sehabis makan malam tadi, dia langsung masuk kamar. Katanya sih mau mengerjakan tugas kuliah." Valerie bersandar pada bantal dibelakangnya.

"Mama dan papa merindukan kalian, Nak. Tapi kondisi kesehatan nenek belum cukup sehat, jadi mama dan papa belum bisa pulang ke rumah. Maafkan kami ya, kalian pasti kesepian cuma berdua dirumah. Bi Minah selalu masak kan, untuk kalian berdua?"

"Valerie dan Acel juga rindu mama papa. Tidak perlu merasa cemas seperti itu, Ma. Kami baik-baik saja. Bi Minah juga selalu memasakkan makanan yang enak dan bergizi untuk kami. Tapi kenapa mama belum tidur jam segini? Bukannya di Korea sekarang sudah jam dua malam? Kan bisa besok ngucapinnya mama sayang." Valerie merasa tak enak hati karena mamanya belum tidur sampai jam dua dini hari demi mengucapkan selamat ulang tahun untuknya, mengingat perbedaan waktu Jakarta dan Korea selisih dua jam.

"Mama sebenarnya sudah tidur dari tadi, hanya saja mama terbangun karena suara dengkuran papamu yang begitu keras. Apakah mama mengganggu tidurmu, Sayang?"

"Ani. Valerie belum tidur kok. Masih menyusun pakaian-pakaian yang akan dibawa untuk dinas besok. Ah!" Valerie menepuk jidatnya pelan.

"W-wae... Valerie-ya?" Jung Hara tampak panik.

"Mama, Valerie lupa memberitahu mama kalau besok Valerie akan berangkat ke Seoul untuk melakukan pekerjaan disana. Maafkan Valerie ya mama. Saking sibuknya dengan pekerjaan kantor, hal sepenting ini saja lupa menyampaikannya."

"Mama sudah tahu. Axel yang memberitahu mama kemarin. Tak apa, mama mengerti Valerie pasti sudah bekerja keras. Tapi jangan sampai kelelahan, bekerja keras itu baik, akan tetapi kamu juga harus memperhatikan kesehatanmu juga, Nak. Axel bilang kamu sering begadang karena mengerjakan proyek ini ya?"

"Aigo! Dasar anak itu, mulutnya ember sekali!"

Jung Hara tertawa pelan. "Haha mama yang sebenarnya bermulut ember. Padahal Axel bilang ke mama, jangan sampai kamu tahu kalau dia yang mengadukan hal ini ke mama."

"Wah benar-benar bayi beruang itu! Setelah mengadu kepada mama, dia juga mengancam mama untuk jangan memberitahu kalau dia yang mengadukanku? Akan ku buang semua koleksi album BlackPinknya!" Valerie tampak sedikit kesal, walaupun sebenarnya dia tidak benar-benar marah atas sikap adiknya.

"Axel seperti itu karena dia perduli kepada kakaknya. Bukan bermaksud apa-apa kok, Nak." Jung Hara mencoba untuk menenangkan hati Valerie. "Hari baik loh, lagi ulang tahun masa marah-marah anak mama?"

"Hmm... iya deh ma. Valerie ga bakal marahin Acel balik. Oh iya ma, ada yang mau Valerie omongin nanti kalau urusan kerjaan udah kelar, Valerie susulin kerumah nenek ya? Soalnya besok begitu sampai, tim kami langsung dikasih mess gitu sama pihak tuan rumah, jadi kemungkinan sebelum kerjaan selesai, Valerie belum bisa mampir kerumah nenek. Ga apa-apa kan?"

"Iya sayang, enggak apa-apa. Nanti mama kasih tahu nenek ya. Kamu tidur sekarang ya, Nak. Besok flight jam berapa kamu?"

"Flight malam kok, Ma. Sekitar jam setengah dua belas gitu. Jadi gak keburu-buru harus bangun pagi besok." Valerie terlihat membetulkan letak bantalnya agar terasa lebih nyaman saat rebahan sambil melakukan videocall.

Ties Of Destiny | K.T.HWhere stories live. Discover now