33. WILOVIN❤Angel In The Liver

503 37 7
                                    

Wilona Pov

"Kevin!!😐."

Aku melihat Denira berjalan cepat menelusuri lorong yang sedikit pencahayaan itu. Menuju kearahku dan Kevin yang tengah duduk di dekat tembok.

Langkahnya tergesa-gesa menghampiri. Dia berdiri sambil berkacak pinggang. Matanya menatap tajam ke arah Kevin.

"Ra? Lo kesini? Filmnya udah selesai ya?."

"Iyalah gue kesini nyariin Lo.
Hm! Lo tuh yak ngapain disini. Gue tungguin dari tadi. Habis kesabaran gue nunggu lo. Gue nelpon sampai 5x gak aktif."

"Ya maap. Nih liat hp gue lobet."

"Terus?."

"Em maaf mengganggu pembicaraan kalian---"

Denira melihat ke arahku dengan tatapan jengkel.

"Oh Jadi ini semua karena Lu, ya Wilona!
Eh lu denger ya, Wil. Gue kesel banget nunggu nih bocah tengil."
(Menunjuk dengan telunjuknya ke muka Kevin).

"Hm Gue lagi."

"Diem lo, Mpin."

"Ya ya."

"Em Maaf Denira,Aku gak bermaksud untuk....."

"Argh Udahlah. Gue gak mau denger apa-apa.
Bye!."

Denira pergi meninggalkan kami berdua di lorong.

Kevin melihat wajahku yang tertunduk. Dia mungkin khawatir jika perkataan Denira itu membuatku sedih,dan ya aku merasa bersalah.

"Wil, maafin Denira ya. Dia emang gitu kalau lagi marah. Tapi sebenarnya dia baik kok.
Wil, kamu ga papa kan?."

"Iya, Vin. Em Aku ga papa kok. Mungkin ini semua juga salah aku.
Aku ganggu waktu kalian berdua. Maaf ya."

Dahi Kevin membentuk garis,
Seperti ekspresi kebingungan tentang pernyataanku. Padahal pernyataanku sudah jelas sekali.

"Engga kok Aku gak merasa keganggu. Malah sebaliknya Aku seneng ada kamu. Hehe.
Kamu, mau gak nonton bareng?"

"Nonton?."

"Iya nobar."

Kevin mengajakku nonton?
Setelah tadi Jelas-jelas Denira marah padaku karena masalah ini.

"Tapi Denira sepertinya gak set--."

"Kenapa kamu mengkhawatirkan itu. Tenang. Kan ada aku.
Bagaimana mau?."

Aku melihat kearah Kevin. Dia meyakinkanku untuk setuju dengannya. Aku tersenyum dan mengangguk pertanda Aku setuju.

"Kenapa kamu mengangguk aja? Aku gak denger jawabannya hehe.
Katakan iya atau tidak."

"Iya,Vin."
(Suara begitu pelan karena tertunduk)

"Ha? Katakan lebih keras lagi aku gak denger."

Kevin mendekatkan Telinganya lebih dekat di depan wajahku.
Apa kalimatku kurang jelas?
Akupun menjelaskan itu dengan membisikannya.

"IYA, Kevin."
(membisikannya pada Telinga Kevin)

Lagi-lagi Kevin memintaku untuk mengatakannya lagi.
Heran.

"Katakan sekali lagi. Aku gak denger."

"IYA KEVIN SANJAYA."

Huff Aku Mengeluarkan suara cetarku. Dengan semangat.
Kevin agak mundur sedikit dariku.
Mungkin saking cetarnya hehe.
Dia kesal gak ya Aku usilin hehe.
Dia mengorek kupingnya dengan kelingkingnya.

(LENGKAP) KEVIN WILONA The Real BucinWhere stories live. Discover now