3 : Siapa?

6.4K 653 90
                                    

3 : Siapa?

.

.

"Si pengantin wanita sangat cantik." Kata Hinata sambil mengamati sosok Ino Yamanaka yang terlihat mempesona dengan gaun pengantinnya. Ia lalu tertawa perlahan. "Si pengantin pria mirip denganmu."

"Hm." Jawab Sasuke dengan nada khasnya.

"Sai-san sangat mirip dengamu. Kalian berdua memiliki mata hitam dan rambut gelap. Ah, juga kulit putih!"

"Mana mungkin kami berdua mirip, aku ribuan kali lebih tampan bila dibandingkan dengannya."

Hinata mendecih perlahan. Dasar pria arogan. Jika dibandingkan, Sai justru terlihat lebih ramah daripada Sasuke si muka kaku.

Pesta resepsi pasangan Sai-Ino berlangsung dengan sangat meriah di hotel bintang lima. Semua tamu undangan yang hadir memakai pakaian bagus, sepertinya mereka semua berasal dari kalangan atas.

Ini adalah kali pertama Hinata menghadiri sebuah pesta resmi bersama Sasuke. Suaminya itu terlihat menawan n memperkenalkan Hinata sebagai 'istrinya' pada semua teman dan kenalannya. Hinata tahu ia telah lama menjadi nyonya Uchiha, akan tetapi ketika ia mendengar kalimat 'perkenalkan, ini adalah istriku' hatinya terasa berbunga-bunga. Rasanya ia seperti telah diterima sepenuhnya.

"I-ini pertama kalinya a-aku menghadiri acara semewah ini." Bisik Hinata dengan malu-malu. Pesta pernikahannya dulu tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan pesta pernikahan Sai-Ino. Bahkan gaun pengantin Ino bertabur berlian dan kristal.

Sasuke mengangkat alisnya. "Kau tidak pernah diundang dalam acara yang diadakan Hyuuga?"

Uhh... Hinata berusaha membolak-balik memori di kepalanya.

"A-aku terlalu pemalu sehingga jarang pergi ke tempat yang ramai."

"Ck, kau benar-benar menyedihkan."

Hinata mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan menolak berkomentar. Ia memang kuper dan culun, oke?! Bahkan ia sendiri tidak membantah kenyataan itu.

Perhatian Hinata lalu teralihkan oleh kehadiran dua orang yang mendatangi mejanya.

"Bolehkah kami ikut bergabung?" Tanya Naruto.

Hinata tersenyum ramah. "Tentu saja, silahkan."

.

.

"Apakah kau mau bergabung bersama Sasuke dan Hinata?" Tanya Naruto.

"Tentu." Jawab Sakura dengan santai. Tidak ada alasan baginya untuk berlari dan menghindar.

Sayang sekali Sakura tidak sadar jika Naruto menggunakan kesempatan ini untuk mengetahui apakah Sakura masih menyimpan perasaan untuk Sasuke.

Nampaknya Sasuke dan Hinata tidak keberatan jika ia dan Naruto turut bergabung bersama di meja mereka. Sasuke terlihat dingin dan tenang seperti biasa sedangkan Hinata sekarang jauh lebih ramah padanya. Wanita bermata bening itu tersenyum tulus padanya dan menyapanya dengan ramah. Tidak ada sikap yang dibuat-buat dalam dalam diri Hinata saat ini. Sakura tersenyum masam. Hinata telah menang, tidak mungkin lagi ia mengibarkan bendera perang pada Sakura seperti dulu.

Hinata terlihat menawan hari ini dengan gaun berwarna biru muda dan riasan tipis di wajahnya. Lugu dan manis, itu adalah kesan yang ditangkap oleh Sakura setiap kali melihat Hinata. Sakura lalu menundukkan pandangannya dan mengamati taplak putih polos yang menutupi meja di hadapannya. Apakah wanita yang disukai oleh Sasuke adalah seseorang yang lugu, polos, dan manis seperti Hinata? Sakura bukan seperti itu, tak mengherankan ia kalah.

My (Super HOT) HusbandWhere stories live. Discover now