SENJA TERAKHIR #1

100 29 12
                                    

Violetta terdiam, napasnya seakan tercekat di tenggorokan. Apa yang dilihatnya sore ini berhasil membuat tubuhnya diam menegang.

"Vio ...."

Seorang pria berjas hitam datang mendekat kepadanya. Dengan langkah lunglai dan mata memerah pria itu terus menyebut nama Violetta lirih, membuat wanita berhijab itu merinding.

Wajah Violetta terlihat sangat bingung dan ketakutan. Ia tak tahu pasti siapa sosok tampan di hadapannya itu. Namun, yang masih ia ingat, pria itu adalah pasien yang kecelakaannya terjadi di hari yang sama dengan Violetta setahun yang lalu.

Seorang pria lain berbalut jas putih menatap keduanya bergantian. Mengapa ekspresi yang mereka tampilkan sangat sulit ditebak? Bukankah seharusnya mereka saling mengenal?

"Kukira kalian saling mengenal," ucapnya sembari membereskan beberapa alat medisnya.

Violetta melirik sedetik ke arah sumber suara, tapi fokusnya kembali teralihkan pada pria mengerikan yang semakin dekat dengannya.

"Violet ...."

Violetta sekuat tenaga berusaha untuk tidak membiarkan pria itu mendekatinya. Tangan Violetta yang masih tertusuk selang infus bergerak cepat memutar dua roda di kanan dan kirinya. Dengan gerakan kecil kursi roda yang di dudukinya itu pun bergerak mundur.

"Violetta ...."

Violetta menggeleng kuat. Tidak, pria itu tidak boleh menyentuh dirinya. Kursi rodanya pun masih tetap mundur dengan perlahan.

"Violetta ...."

Prang! Suara pecahan kaca membuat mata orang-orang yang ada di ruangan itu membelalak kaget.

"VIOLETTA!"

Dua orang pria yang ada di dalam ruangan itu kompak meneriaki nama Violetta lantang saat melihat gadis lemah itu jatuh terlungkup dan menabrak pintu kaca ruangan.

Darah segar mulai bercecer, membuat pria tak dikenal itu mulai panik dan mengambil langkah mundur. Ia menjambak kuat rambut rapinya. Melihat darah itu seakan mengingatkannya pada kejadian setahun yang lalu. Kejadian di mana dia mulai membenci dirinya sendiri, dan mungkin juga membenci takdir.

"Akh!!"

ººº


Part ini adalah salah satu scene part yang nanti akan kutunjukkan pada kalian.

Tunggu kelanjutan kisah di part selanjutnya ya.😊

Jangan lupa melihat senja hari ini. Siapa tahu itu adalah Senja Terakhir.

ººº

"Apa bunga kesukaanmu, Gung?"

"Kau."

Wanita berhijab abu-abu yang tengah asik berkebun—di tengah teriknya panas matahari—itu langsung menoleh dan mengernyit ke arah pria yang diketahui bernama Agung. Pria ber-hoodie biru yang sedari tadi memerhatikannya berkebun pun kini ikut mengernyit.

"Kenapa?," tanyanya.

"Aku menanyakan bunga kesukaanmu, kenapa jawabannya aku?"

Agung terkekeh, "Ya, bunga kesukaanku itu kau. Maksudku sama seperti namamu, Violetta."

Wanita itu mengangguk, melepas sarung tangan dan meninggalkan aktivitasnya sejenak. Ia mengambil duduk di sisi kanan Agung, di teras rumah Violetta yang berlantai kayu licin.

SENJA TERAKHIR (rest)Where stories live. Discover now