XI

260 34 2
                                    

Sisa malam dihabiskan dengan atmosfir yang mencekam.

Sinbi yang akhirnya berlari pulang kemudian tidak sengaja menabrak pak Boo, menjadikan nya seorang supir dan telinga pendengar mungkin.

Sowon yang mendadak hilang entah kemana.

Pak Yoon yang sejak pengumuman itu menjadi pusat perhatian seisi ballroom, menemani tuan besar Kim mengelilingi ruangan bercengkrama dengan setiap tamu yang datang.

Sedangkan Yuju dan teman-teman yang masih hanyut dalam pikiran masing-masing.

Rasanya baru kemarin Sowon mengkhawatirkan teman-teman nya akan diganggu oleh ayahnya namun malah Sowon sendiri yang mendapatkan sebuah pukulan.

Walau Yuju tidak tahu tunangan dalam bisnis dan politik itu bagaimana, tapi setelah melihat Eunha dan Umji yang diam saja, seperti nya ia juga harus berbaur dengan sekitar nya.

Jihoon dan Dokyeom berusaha menghibur gadis-gadis dengan membawakan es krim, Vernon yang bermaksud untuk membagikan cerita lucu malah mendapatkan senteran mematikan dari dua guru Lee itu.

"Mau jalan-jalan?" tanya Dokyeom.

Yuju kemudian mengangguk dan berdiri.

"Ayo pulang," Umji menarik lengan pak Chwe dan Eunha yang juga berpamit.

Hanya tinggal mereka berdua kembali, Yuju hanya harus memastikan untuk tetap berada di dekat Dokyeom dan menghindari tuan besar Kim yang sedang bersenang-senang dengan calon menantu nya sekarang.

Keduanya bercerita, tentang orang yang datang, memprediksi pendapatan mereka setiap bulannya, membandingkan pendapatan seorang pebisnis dengan guru yang berdiri disamping nya.

Yuju hanya tertawa.

"Itu menghina namanya. Level kami mana sama," gadis itu hanya mengangguk.

"Aku ke toilet sebentar, setelah itu kita pulang," saran Dokyeom yang kemudian disetujui Yuju.

Yuju merasa, pergi ke toilet hanya sebentar, tidak akan terjadi apa-apa.

Namun ia salah. Tuan besar Kim sudah menantikan keadaan saat gadis itu benar-benar sendirian, tanpa entah Lee Seokmin atau Lee Dokyeom yang muncul di pestanya.

"Choi Yuju," seseorang memanggil dari belakang, membuat gadis itu berbalik mendapati ayah Sowon.

Ia melihat sekitar, tidak ada yang dikenal dan Dokyeom baru saja pergi, tidak mungkin baginya untuk berharap Dokyeom akan berbalik atau bagaimana caranya ia melarikan diri.

Jangan pernah sampai dihampiri sendiri oleh ayahku. Jangan berbicara dengannya dua kali.

Dan pesan Sowon benar, Yuju tidak dapat mengelak tapi merasakan aura kelam dari ayah nya.

"Aku bertanya ke tuan Yoon, katanya nama mu Choi Yuju," gadis itu hanya mengangguk sembari memberikan senyuman anggun.

Sowon bahkan berpesan agar ayahnya tidak mengetahui nama mereka, tapi pak Yoon malah memberitahunya. Kenapa ayah Sowon tertarik pada Yuju?

"Kau teman nya Sowon kan? Datang dengan siapa?"

Gadis itu hanya mengangguk, berfikir apakah ia harus menyebutkan nama Lee Dokyeom, mengingat ayahnya menyetujui perekrutan pak Lee hanya karena Sowon yang memintanya.

"Jangan salah paham, aku tidak tertarik dengan itu. Aku hanya tertarik dengan mu," ucapnya jujur. Yuju semakin bingung, tidak bisa berkata apa-apa.

"Choi Yuju, bukankah kau yang izin sekolah selama 6 bulan tahun kemarin? Bagaimana keadaan mu setelah kecelakaan itu?"

Gadis itu tersenyum tipis. "Saya sudah normal sekarang," balasnya sengaja menekankan kata sifat yang berada disana. Lelaki itu mengangguk.

✔Yes, Sir! [LSM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang