☀️satu☀️

1.8K 184 27
                                    

"WOI HAECHAN, BALIK SINI!!!"

Bagi anak kelas 12 IPS 2, keributan antara Aludra Jerelia Ganesha sama Haedar Chandra Putra udah jadi hal biasa buat hampir 3 tahun belakang ini. 

Haechan yang usil sama Jerel yang galak dan toa, ngebuat kelas itu jarang banget sepi. Ditambah sorak sorakan dari anak anak kelas memilih kubu masing masing.

"GAMAU! LO GALAK KAYA MACAN!!" ucapan Haechan membuat Jerel menggebrak meja. Untungnya sekarang lagi jam kosong, dikarenakan guru guru sedang mengadakan rapat.

BRAK

"YAK! HAEDAR!!! RIBUT LO SINI!!!" Dengan sangar, Jerel mengejar Haechan. Untungnya, Haechan gesit buat menghindar.

"Ayo yang, ribut di ranjang!"

HAP

Jari jemari lentik Jerel sudah bertengger di kepala atau lebih tepatnya dirambut gondrong Haechan. Sedetik kemudian, Jerel menarik rambut Haechan dengan ganas.

"ADAAAAWWWW! SAKIT JEREL! WOI! ANJIR! SAKITT!!"

Haechan terus terusan mengaduh, ditambah sorakan dari teman teman sekelas membuat kelas semakin riuh.

"HAJARRRRRR!!!"

"BANTING AJE REL, BANTING!!!"

"TENDANG AJA TITIT NYA HAECHAN, JEREL!!"

"TABOK REL TABOK!!"

"RASAIN LO ANJENGGGG!!!" Jerelia menggoyang goyangkan kepala Haechan dengan amat sangat ganas.

Merasa sudah mulai semakin ganas, akhirnya, sohib Jerel menarik keduanya, Felix menarik Haechan dan Yeji menarik Jerel.

Kalau kalian mau tau, alasan kenapa Jerel bisa seganas itu, karena Haechan,

Mencubit pipinya pelan.

"Wah anjir, sakit pala gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wah anjir, sakit pala gue." ucap Haechan saat di kantin. Kini, Haechan, Jaemin, Jeno, dan Renjun tengah berada dikantin. Jaemin dengan sepiring siomay, Jeno dengan earphone nya, dan Renjun dengan buku kimianya.

Renjun memang beda jurusan dengan mereka semua. Renjun memilih IPA karena ia ingin menjadi dokter nantinya.

"Lagian, elo nya juga sih, udah tau si cantik itu ganas. Masih aja lo colek pipinya," ucap Jaemin sambil mengunyah siomaynya.

"Apa? Dia? Cantik? Cantik jidat lo trapesium!" sewot Haechan. "Emang, lo diapain tadi Chan?" tanya Renjun, menutup buku kimianya yang tebal. Memilih untuk meraih, pop ice coklatnya.

Haechan menunjuk rambutnya, "Nih, rambut gue yang udah rapi, badai, jadi ancur lagi gara gara tu macan rabies! Perih banget, udah dijambak, dibolak balikin lagi kepala gue! Tunggu aja gue bales!"

"Mau bales apaan? mau lo tonjokin?" Jeno melepas earphone-nya. Jeno memang hanya ngomong panjang kaya gitu cuman ke 3 sohib sejak kecilnya ini saja.

"JENOOO!!! SAYANGKUUUUHHH!!" Haechan yang tadinya misuh misuh, sekarang malah nahan ketawanya. Jaemin yang menatap Jeno meledek, dan Renjun yang tersenyum. Sementara Jeno sendiri, mendengus kesal.

"Halo! Haechan, Renjun, Jaemin!" Sapa gadis itu ceria.

"Halo juga neng cantik," jangan tanya ini siapa. Sudah pasti si kerdus Jaemin. "Jen ladenin, atuh." Ucap Haechan meledek.

Perempuan itu Aurora, perempuan dengan segala sikap ajaibnya, berisik, dan happy virus.
Perempuan yang sudah mengejar Jeno Alditama selama 10 tahun. Gila gak? Dari SD, cuy.

Namun, namanya juga Jeno Alditama. Kulkas berjalan. Ngga ngerespon apa apa. Malah kadang Jeno membalas perkataan Aurora dengan pedas.

Jeno segera beranjak pergi, "JENO ISH! TUNGGUIN AURORA! DADAH JAEMIN, HAECHAN, RENJUN!! AURORA MAU NGEJAR MASA DEPAN DULU YA!!"

"HATI HATI CANTIK!" Sahut Jaemin. Haechan geleng geleng, "Jeno Jeno, kasian banget si Aurora. 10 tahun ngejar Jeno anjir, kagak direspon respon."

"Biarin aja, ntar juga kena karma!" ucap Jaemin tak sadar diri. "Sadar diri, elo juga fakboi! Punya cewek, masih aja menel ke cewek laen," ucap Renjun, lalu beranjak dari duduknya.

"Woi! Rendi! Mau kemana lo?" tanya Jaemin yang habis meminum nutrisari jeruknya.

"Sholat dhuha!"

Akhirnya sisa Jaemin sama Haechan doang berdua. "Terus, sekarang kita ngapain?" tanya Jaemin. Haechan tersenyum, mendekat ke Jaemin, "Homoan, by,"

Jaemin mengernyit jijik, "NAJIS AMIT AMIT! HAECHAN BELOK!"

Membuat satu kantin yang memang sedang ramai karena baru saja bel istirahat menengok kearah mereka berdua.

"YA!! HOMO LO HAECHAN!" Jerel yang baru saja sampai, segera meledek Haechan. Membuat Haechan semakin malu.

"IKUT IKUT AJA LO, KUNTI!"

Dan akhirnya, kantin kembali riuh karena adu mulut Haechan dan Jerel.

Dan akhirnya, kantin kembali riuh karena adu mulut Haechan dan Jerel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai
Saya kembali lagi membawa anak bacotnya nct.
Our fullsun
dengan rating 37,65% haechan cam
ea.

Musuhan → Lee HaechanWhere stories live. Discover now