Chapter X

8.1K 527 3
                                    

[Flashback]


umur Jia Yu 8 tahun.

"Paman! Hufttt! Kau dimana?" panggil Jia Yu keras karena saat ini mereka sedang bermain petak umpet dengan pamannya, Sun Xian.

Kepala Jia Yu melihat ke sana kemari, karena pelataran di kediaman Sun Xian begitu luas dan rimbun begitu memudahkan anak-anak untuk bermain tanpa khawatir jika ingin bermain. Jia Yu mengecek ke sekeliling dengan tangannya yang membawa labu botol, untuk memukul kepala sang paman jika Jia Yu berhasil menemukan pamannya yang menurut Jia Yu sangat jahil.

[Namanya labu botol guys/ bottle gourd, tanaman ini katanya langka sih😂 terus juga harganya mahal (iyakah?), bisa di buat wadah air kalau udah kering plus bijinya udah dikeluarin, yang nonton the tale of nokdu mesti gak asing liat ini tanaman, ak...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Namanya labu botol guys/ bottle gourd, tanaman ini katanya langka sih😂 terus juga harganya mahal (iyakah?), bisa di buat wadah air kalau udah kering plus bijinya udah dikeluarin, yang nonton the tale of nokdu mesti gak asing liat ini tanaman, aku juga liat di tv di Indonesia ada tanaman ini, kalau setahu aku banyak di korea selatan sama China, aku taunya di situ😂]


"Paman! Kau dimana? Huh!" sungguh anak kecil seperti Jia Yu frustasi karena pamannya itu sangat apik bersembunyi, Li Nong yang sedang berjemur di bawah sinar matahari pagi pun tersenyum kecil begitu pula dengan sang nenek, nenek yang asik melihat Jia Yu kebingungan.

Karena merasa sudah lama tidak menemukan pamannya akhirnya hati Jia Yu bertambah dongkol, dengan kusut Jia Yu berbalik dan berjalan menuju Li Nong yang sedang memperhatikannya, dada Jia Yu naik turun, dengan hidungnya yang mulai memerah tak lupa dengan bibir mungilnya yang memberenggut, menandakan jika Jia Yu sebentar lagi akan menangis.

Dalam hati Li Nong menghitung angka dan terhenti ke angka tiga karena tangis keras Jia Yu, "Hiks—niang! Pam--paman jahat hikss."

Labu botol yang tadi berada di genggaman Jia Yu pun sudah hilang entah kemana, dengan sesenggukan Jia Yu menduselkan kepalanya yang kecil ke dada Li Nong untuk mencari kehangatan, Luo Lin yang merupakan nenek dari kedua saudara kembar tapi berbeda gender itu mulai beranjak dari duduknya, karena jika Jia Yu sudah begini maka endingnya pasti akan meminta minum susu.

"Cicit nenek kenapa menangis hm?? Biarkan pamanmu bersembunyi Yu'er, biarkan dia nanti di seret oleh hewan buas."

Dengan semangat Jia Yu meminum susu dari sapi milik Sun Xian yang di belinya saat umur Jia Yu memasuki angka dua bulan, posisi Jia Yu begitu enak karena dengan rebahan tak lupa dot/yang di sulap menjadi wadah dari labu botol, Jia Yu genggam erat takut sang paman akan menculik botol susu miliknya.

Suasana hati Jia Yu sudah baikkan karena perkataan Luo Lin (nenek buyutnya).

"Jia Yu ingin tidur hm?" tanya Li Nong dengan mengusap surai hitam pekat seperti malam milik Jia Yu.

Jia Yu menggeleng sebagai jawaban.

Jia Yu berjengkit kaget saat mendengar suara letusan yang berasal dari mulut Sun Xian, sampai-sampai mata bulat Jia Yu melotot ke arah pamannya yang kini memasang wajah tidak berdosa.

Empress Zhuang [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang