Epilog

691 60 83
                                    

Seorang pria mungil dengan rambut yang minim sepanjang  satu centimeter dari kulit kepalanya sudah berada di rumahku ketika aku tiba di rumah.

"Hyung? Kok Hyung sudah sampai disini saja?" Tanyaku ketika menemukan Kyungsoo Hyung sedang menonton televisi di ruang keluarga kami.

"Halo juga Sehunnie." Kyungsoo Hyung tersenyum manis, yang bagiku nampak seperti senyuman licik dengan maksud tertentu. "Aku merindukan sepupu kecilku yang berlibur jauh selama lima hari. Malam ini aku akan menginap. Kau berhutang banyak penjelasan padaku, Sehunnie sayang."

Aku meneguk ludahku sendiri. "O-oke Hyung..."

"Ada apa ini? Apakah aku mendengar nada tidak suka dari mulutmu, Sehunnie? Ah, sayang sekali, padahal aku sudah berencana memasak banyak malam ini sebagai camilan kita saat mengobrol nanti..."

Mataku langsung berbinar. "Tidak Hyung, tidak!" Aku berseru dengan kencang dan memeluk Kyungsoo Hyung. "Masakkan Sehun ya Hyung? Ya, ya?" Aku mengeluarkan puppy eyes andalanku. Demi masakan Kyungsoo Hyung, aku rela diinterogasi nanti.

"Siap. Sekarang kau cepatlah membersihkan badan dan berganti pakaian. Kau pasti lapar setelah perjalanan jauh. Hyung akan membantu ibumu di dapur untuk memasak sekarang, sehingga kita bisa makan bersama setelah kau selesai mandi nanti."

Aku segera melangkah riang menuju kamarku untuk membersihkan diri. Kulihat Kyungsoo Hyung juga beranjak ke dapur. Baiklah, sepertinya malam ini akan menyenangkan.

***

"Sehun, mengapa tidak menyatakan perasaanmu pada Chanyeol? Hyung malah merasa kamu seperti menolak ketika Chanyeol maju untuk mendekatimu. Itu akan membuat dia salah paham..." Saat ini Kyungsoo Hyung sedang duduk bersila di atas kasurku dan bersandar pada dinding. Sambil menginterogasiku, karena dia tidak hanya sekedar bertanya. Pertanyaannya begitu detail dan menuntut.

"Aku... Aku merasa tidak pantas untuknya, Hyung... Dia begitu sempurna, dengan kehidupan sederhana yang sangat nyaman. Aku... Entahlah, aku hanya merasa tidak sebanding dengannya..."

Kyungsoo Hyung tertawa. "Jadi, dengan kata lain, kamu ingin Chanyeol berakhir dengan Kai saja? Begitukah Sehunnie?"

Aku langsung menghentikan kegiatanku yang sedang membongkar tas ransel untuk membereskan isi di dalamnya. Aku terdiam. Mengapa ada sedikit rasa sedih dan tidak rela bila Chanyeol bersama Kai...

"Lihatlah ke cermin dan berkacalah, kamu melamun dengan pandangan menyedihkan seperti itu, Sehunnie." Kyungsoo Hyung berkata dengan lembut namun tegas. "Kamu menyukainya, kamu menyukai Chanyeol, Sehun-ah..."

"Aku... Aku... Iya, Hyung. Aku menyukainya..." Suaraku begitu lemah saat mengakuinya.

"Semua yang mendengar ceritamu juga akan langsung tahu bahwa kalian berdua sama-sama menyimpan rasa. Katakan pada Hyung, tidakkah kamu ingin bersama dengannya? Tinggal dengannya? Memulai hidup baru bersamanya? Oh baiklah, tidak usah sampai sejauh itu dulu. Hyung tanya padamu Sehunnie, apakah kamu ingin memiliki hubungan lebih dari sahabat dengan Chanyeol? Kamu mau mencoba menjalin asmara dengannya?"

Aku menatap Kyungsoo Hyung dengan tatapan sayu.

"Iya, kamu menginginkannya, Sehunnie." Kyungsoo Hyung menyatakan dengan tegas.

"Tapi bagaimana dengan pekerjaanku disini? Bagaimana dengan Eomma dan Appa?"

"Sehunnie..." Kyungsoo Hyung menghela nafasnya. Untunglah Kyungsoo Hyung adalah orang yang sabar, bila tidak, aku yakin dia sudah akan memukul kepalaku sekarang. "Pada akhirnya setiap orang akan memulai kehidupan baru bersama pasangannya. Tidak berarti kamu akan meninggalkan Eomma dan Appamu. Kamu bisa mengunjungi mereka setiap Natal atau Tahun Baru, atau kapanpun kamu ingin. Dan untuk pekerjaaan... Hey, sepupu kecilku yang manis adalah seorang pekerja keras dengan banyak talenta. Sehun bukan seorang yang lemah. Aku yakin kamu akan bisa mencari pekerjaan yang baru. Atau membuka bisnis baru. Aku tahu kamu punya tabungan yang cukup untuk memulai itu semua, Sehunnie."

VacationWhere stories live. Discover now