Mianhae 13

1.3K 176 34
                                    

"sudah aku katakan sayang, aku hanya bermain main saja di sini. Aku akan membalas dendamu pada anak itu, dan juga bisa menguasai kekayaan milik Jung Coraption." Wanita di sana tertawa dengan ide gila kekasihnya.

"Oh ayolah sayang, apa kau tak takut jika kau ketahuan? JC sangatlah ketat, jika kau menyoleknya sedikit kau akan berurusan dengan hukum. Aku tak mau kekasihku ini di penjara sebelum menghabisi Namja Rosok itu"  Namja jangkung tersebut tersenyum sinis, tak ada yang bisa menghalanginya jika dia menginginkan sesuatu.

"Kau lihat saja sayang. Kau dengar ini, besok aku akan melakukan... Sialan" membuang asal ponselnya ia membuka pintu kamarnya, ralat pintu kamar Jung Yunho karena mendengar suara Jatuh di depan kamarnya tersebut. Menengok ke arah kanan kiri, ia tak melihat siapapun, ia ingin menutup kembali pintu kamarnya tetapi atensi matanya melihat ada sebuah cepit rambut di pinggir pintu. Bibirnya melengkung dengan sinis lalu dengan segera ia menutup kembali kamarnya dan menyambungkan telephon yang tertunda karena ulah wanita tua yang mengupingnya tadi.

Mrs. kim taehee, kau ingin berurusan denganku. Baiklah, kau dulu baru anakmu. Haha

.
.
.

Seminggu telah berlalu setelah mereka menjadi pasangan suami istri, Jaejoong tersenyum melihat Yunho yang bermain dengan Changwook dan Changmin mereka terlihat bahagia. Jaejoong menghapiri mereka dengan tersenyum.

"Ayolah ini sudah jam berapa? Kenapa kalian belum siap eoh? Apa kalian tak ingin melihat Luhan Hyung menikah dengan pangeran Sehun?" Changwook berlari kearah Jaejoong lalu memeluk kaki Jaejoong erat. Jaejoong menunduk untuk melihat sang anak yang memeluknya ini.

"Eomma, kka kita ganti baju, aku ingin melihat Luhan hyung menikahi pangerannya." Jaejoong mengangguk lalu matanya ia arahkan pada Changmin yang tak mau lepas dari Yunho. Jaejoong memberi pertanyaan untuk Yunho dengan dagunya, tetapi tak mendapat jawaban dari Yunho. Tak biasanya Changmin seperti ini pada Yunho

"Changmin, apa kau tak mau ikut sayang?" Changmin menggeleng dengan masih memeluk ayahnya membuat Yunho dan Jaejoong kebingungan. "Kenapa? Nanti kau bisa melihat Kyuhyun"

"Aku tak mau ke pesta itu, aku mau appa. Appa juga nggak bakal pergi ke pestanya" Yunho mencium pipi gembul Changmin.

"Appa harus datang sayang, ayo kita siap-siap. Kau lihat Hyungmu sangat bersemangat untuk datang ke acanya hmm" Changmin mengangguk dan dengan lemas dirinya menyusul Changwook yang hampir selesai berdandan.

"Aneh sekali anakmu itu, seperti kau tak akan bermain lagi dengannya" Jaejoong duduk di karpet merah lalu memeluk Yunho. Ia melihat kalung Yunho yang memang sengaja di pakainya, kalung pemberian dari keluarga aslinya. "Apa kau akan melakukannya sayang"

Yunho mengangguk "aku akan mengatakannya sekarang Jae, kau tahu kan siapa itu Kim Yongguk? Dia pasti akan balas dendam padaku karena Ahra." Jaejoong mengelus pipi Yunho, itu semua karena dirinya, coba saja dulu dirinya bisa peka dengan penderitaan Yunho, pasti Ahra tak akan tersangkut dalam hal itu hingga membuat kebencian dan dendam pribadinya karena dirinya di anggap pelarian Yunho

"Aku tak ingin memikirkannya, dia pasti akan kalah dariku, kau lihat saja superMan akan datang untuk membantu keluargaku yang bukan hak nya" Jaejoong mengangguk

"Dia juga memilikinya Yun, bagaimana nanti kalau kau..."

"Itu tak akan terjadi, Eomma pasti tahu mana kalung yang asli milik anaknya" Yunho tersenyum lalu mencium bibir sang istri, ia ingin memiliki waktu bersama dengan damai tanpa memikirkan beban apapun. Dan mulai sekarng ia akan menghilangkan beban itu secara pelan, takut jika dirinya tak akan bisa tenang di alam sana

Apa yang kau pikirkan Yun

"Appa Eomma, kita sudah siap. Kka kita berangkat"

"Tunggu, kenapa kalian cepat sekali dandannya? Bahkan eomma belum menyiapkan dasi untuk kalian"

MianhaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang