suspense (2)

1.8K 343 158
                                    

"Pak, tolong ke toko dessert yang sering Seonghwa datangi dulu ya." Titah Hongjoong pada supirnya yang selama dua hari dari kemarin mengantar dan menemani Hongjoong ke luar kota.

Dan malam ini ia sedang berada dalam perjalanan pulang. Padahal seharusnya Hongjoong pulang lusa nanti, namun karena firasatnya tidak enak Hongjoong pulang lebih awal.

"Baik, Tuan."

"Oiya, menurutmu aku belikan juga yang lain atau itu saja?"

"Terserah pada Anda."

"Baiklah, itu saja. Bisakah kau yang masuk kedalam dan belikan dua kotak? Aku lelah."

"Tentu, Tuan"

•••

Mingi menutup ponselnya, membuang nafas panjang dan meneguk air hingga habis dalam satu botol besar.

"Maaf."

Justru Mingilah yang menyuruh tiga orang itu untuk membawa pergi Yunho.

Mingi tidak bisa untuk melakukannya pada Yunho secara langsung, jikapun harus, Mingi lebih baik menyuruh anggota lain untuk tugas itu. Mingi bukan tidak menyayangi Yunho, hanya saja Mingi sudah terlalu memegang erat prinsipnya pada ATEEZ.

Apa yang di katakan Yunho memang benar, Mingi memprioritaskan organisasi yang sudah membersarkan namanya. Mingi lebih mementingkan organisasinya dari pada yang lain sekalipun pada Yunho, Mingi akan memilih ATEEZ lebih, dari pada Yunho.

Mingi juga tidak ingin mati. Mingi hanya ingin menjaga dirinya juga. Katakan saja Mingi melindungi diri dengan apa yang harus di kerjakannya. Mingi takut, dan ya, selalu.

"Ah.. maafkan aku.." Mingi mengusak wajahnya kasar, dilema, melirik jam dinding telah sebelas malam. Yunho sudah matikah?

Apa Mingi harus datang juga dan melihat Yunho berdarah di sana?

Mingi gemetaran, mengunci kamarnya rapat-rapat, memejamkan mata berbaring ke kasur. Apa yang terjadi di sana? Yunho pasti sangat kesakitan.

San :
23:15
Kau dimana? Apa kau benar-benar membiarkan orang yang kau suka mati begitu saja!? Datang ke sini sekarang juga bodoh! Aku tidak percaya rumor itu! Ke sini atau aku suruh Hyunjin untuk menusukmu.

•••

Hongjoong merobek kertas yang di tempel di dinding lobi, kertas pengumuman eksekusi. Rahangnya menegas.

Hongjoong membanting barang bawaannya begitu saja dan segera naik ke atap.

"Hentikan, Seonghwa." Kata Hongjoong dengan nada tenang.

Seluruhnya menoleh ke arah suara, termasuk Namjoon yang telah di lepaskan dan di beri pakaian. Seonghwa tersenyum sedikit menatap dingin Hongjoong.

Sebagian dari unit lain menghalangi jalan Hongjoong, Seonghwa sungguh tidak suka jika apa yang di lakukannya terpotong seperti ini.

"Menyingkir dari jalanku." Tegas Hongjoong pada yang berusaha menghalangi jaraknya.

"Ada apa dengan kalian? Minggir." Ucap Hongjoong lagi dengan menatapi satu per satu wajah mereka.

Seonghwa yang berjongkok di depan Yunho berdiri, melangkah sedikit ke arah Hongjoong. "Kenapa kau pulang lebih awal? Bukannya-"

"Apa yang kau lakukan."

Seonghwa tersenyum manis, "Kau tidak lihat di lobi? Aku memasangnya sendiri."

Hongjoong memaksa mendekat, namun lagi-lagi ia di halangi. "Kalian ini kenapa!! Minggir!" Teriaknya.

kita berdua saja; Joonghwa✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें