Lembar 02

273 50 7
                                    

    Seulgi memasuki sebuah kedai kopi yang berada tidak jauh dari kantor malam itu. Pandangannya memandang ke sekeliling hingga ia menemukan punggung yang tampak tak asing lagi baginya. Seulgi lantas menghampiri Taehwa yang memang sudah membuat janji sebelumnya, dan meski sebelumnya Taehwa mengajak Seulgi untuk makan malam, pada akhirnya mereka hanya akan minum kopi bersama sembari berbincang-bincang.

    "Sudah lama menunggu?" tegur Seulgi yang segera menempati tempat duduk yang berseberangan dengan Taehwa.

    "Sangat lama," celetuk Taehwa yang tak di anggap oleh Seulgi. "Kau dari mana saja?"

    "Kau masih ingat dengan Sooyoung?"

    "Sepupumu?"

    Seulgi mengangguk. "Hari ini dia menjalani persalinan di Rumah Sakit, aku datang sebentar untuk melihat."

    "Lalu kapan giliranmu?"

    Seulgi hampir tersedak ludahnya sendiri ketika perkataan itu keluar dengan seulas senyum. Wanita muda itu lantas memalingkan wajahnya tanpa minat lalu bergumam, "kau selalu merusak suasana."

    Seulgi dengan cepat kembali memandang Taehwa. "Apakah kita hanya akan berbicara dengan di temani meja kosong?"

    "Aku sudah memesan, sebentar lagi pasti akan datang."

    Seperti perkataan Taehwa, tak butuh waktu lama hingga seorang pelayan datang dan membawakan dua cangkir kopi yang sebelumnya di pesan oleh Taehwa. Seulgi langsung mengambil sendok kecil di samping cangkir dan mengaduk kopinya tanpa harus repot-repot mengagumi karya seni yang di hasilkan oleh para Barista di belakang meja itu.

    "Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" Seulgi menyesap kopinya sebelum mendengarkan keluh kesah dari sahabat lamanya itu.

    "Tidak ada."

    "Tidak ada?"

    "Mungkin sedikit keluhan," ralat Taehwa.

    "Katakan." Seulgi menaruh perhatiannya sepenuhnya pada wajah tenang Taehwa yang terlihat sedikit gelisah malam itu.

    "Kapan kau akan bicara?"

    "Kenapa wanita begitu sulit untuk di pahami?"

    Sebelah alis Seulgi terangkat. "Kau bertengkar dengan kak Joohyun?"

    "Tidak."

    "Lalu?"

    "Aku hanya sedikit bingung."

    "Katakan dan jangan berbelit-belit." Seulgi mulai tampak serius, berbeda jauh dengan sikap Taehwa yang masih tetap tenang.

    Taehwa lantas menyampaikan keluh kesahnya yang cukup memberatkan pikirannya akhir-akhir ini. "Mungkin hanya perasaanku saja. Tapi ... sepertinya Joohyun berubah terlalu banyak."

    "Berubah dalam artian apa?"

    "Akhir-akhir ini dia sering pulang dan bepergian ke luar kota."

    "Hanya itu?"

    "Dia ... terkesan tidak peduli dan seperti sedang menghindariku."

    "Bukankah tadi pagi kak Joohyun mengunjungimu?"

    "Dia hanya akan bicara padaku jika ada perlu. Selebihnya ..." Taehwa tak mampu melanjutkan perkataannya dan hanya mengendikkan bahunya.

    "Apa kak Joohyun hamil lagi?"

    Taehwa tersenyum tak percaya dan mengambil secangkir kopi di hadapannya. Mengurangi satu tegukan kecil dan mengembalikan kopi tersebut ke atas meja.

HI, BYE PAPAWhere stories live. Discover now