HI, BYE PAPA : CHAPTER 17 [DREAME/INNOVEL]

143 10 4
                                    

"Rising Moon?" Tae Hwa terlihat tak percaya sekaligus bingung setelah mengetahui alasan yang sebenarnya kenapa dia mendapatkan surat penahanan dari Kejaksaan.

"Tunggu sebentar, aku pikir telah terjadi kesalahpahaman di sini."

Petugas Kejaksaan yang duduk berhadapan dengan Tae Hwa di ruang interogasi tersebut berucap, "penggelapan pajak serta pencucian uang. Kau menyangkal kedua tuduhan itu?"

"Itu tidak masuk akal, aku selalu membayar pajak dengan rutin. Dan aku tegaskan bahwa aku tidak terlibat hubungan apapun dengan Rising Moon. Mohon selidiki lagi."

"Kau berhak memilih. Ingin melanjutkan interogasi tanpa pendamping atau tunggu pengacaramu."

"Aku akan menyelesaikannya sendiri," ucap Tae Hwa tanpa pikir panjang.

"Baiklah jika itu yang kau mau ... kau mengatakan bahwa kau tidak berhubungan dengan Rising Moon?"

"Benar."

Pria itu lantas menaruh beberapa foto di atas meja dan menunjukkan setiap foto tersebut pada Tae Hwa sembari berucap, "Jung Jae Hyun, salah satu pemegang saham terbesar Rising Moon. Bulan lalu kalian bertemu di The Shilla Seoul Hotel. Apakah ini juga salah?"

Tae Hwa menatap tak percaya, bisa-bisanya dia terlibat dalam masalah itu. Tetap bersikap tenang, Tae Hwa tak ingin terlalu memaksa karena hal itu justru akan membuatnya dijadikan sebagai tersangka.

"Aku tidak tahu menahu tentang kasus Rising Moon yang kalian selidiki. Tapi pertemuanku dengan Jung Jae Hyun bukanlah pertemuan bisnis."

"Maksudmu? Tolong jelaskan lebih detail."

"Aku dan Jun Jae Hyun berada di sekolah yang sama saat SMA. Dan malam itu kami bertemu sebagai teman lama tanpa ada pembahasan bisnis. Aku juga tidak lama berada di sana."

"Menurut laporan, kau dan Jung Jae Hyun melakukan perjalanan bersama ke pulau Jeju."

"Kami menghadiri acara reuni sekolah, dan perlu kalian ketahui bahwa kami tidak berencana untuk melakukan perjalanan bersama. Jaksa Park Soon Young, jika kau ingin memastikan apa yang terjadi di pulau Jeju saat itu, tanyakan padanya. Dia adalah teman satu angkatanku."

Pria itu sejenak mempertimbangkan sesuatu sebelum menaruh sebuah berkas di hadapan Tae Hwa. "Kau bisa menjelaskan hal ini?"

Tae Hwa membuka berkas itu dan batinnya tersentak ketika mendapati bahwa berkas tersebut adalah berkas perjanjian yang diberikan oleh Seul Gi waktu itu.

"Kau masih ingin menyangkal, Presdir Kim?"

Tae Hwa menutup kembali berkas itu dan memandang pria di hadapannya. "Beberapa bulan terakhir Direktur Shin Dae Woong memang memintaku bergabung dengan Rising Moon, tapi aku tidak pernah tertarik untuk bergabung."

"Sepertinya hubungan kalian cukup dekat."

"Tidak. Kami bahkan tidak mengenal satu sama lain dengan baik. Direktur Shin Dae Woong adalah teman mendiang ayahku, jadi wajar jika aku memberikan sambutan saat dia mengulurkan tangan ... tapi sekali lagi aku tegaskan bahwa aku tidak terlibat hubungan bisnis dengan semua orang yang berhubungan dengan Rising Moon.

"Mari kita tunggu sampai proses penyidikan selesai. Untuk sementara waktu, Presdir Kim akan tetap berada di sini."

Tae Hwa menghela napas pasrah dan pria itu lantas meninggalkannya. Di luar gedung, Seul Gi datang dan segera menghampiri Pengacara Park yang sudah menunggu di bawah tangga.

"Nona Bae," tegur Pengacara Park.

"Kita masuk sekarang," ujar Seul Gi, terlalu terburu-buru untuk sekedar berbasa-basi.

HI, BYE PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang