ten

1.1K 126 2
                                    

































semakin kesini hidup rose semakin tersiksa bahkan walau ia sudah bisa berjalan walau dengan tongkat tetap saja tak ada perubahan

rose membutuhkan jisoo, onnienya selalu pulang malam kadang malah tak bertemu sama sekali, jisoo perangkat pagi pulang malam saat rose bangun pagi onnienya sudah berangkat saat malam rose tertidur bahkan hampir tak pernah menatap wajah onnie nya itu

rose sekarang lebih sering melihat bunga yang ia tanam dibelakang rumah setidaknya aromah wangi nya menenangkan suasana hati nya

ingin rasanya rose pergi jauh dari kelurganya tapi ia tak bisa melakukan apa² dengan keadaan nya yang belum juga membaik

"chaengah!!" teriak omma kim menggema dikediaman kim yang selebar lapangan bola membuat rose yang mendengarnya bergidik takut

rose berlari tergopoh gopoh dengan bantuan tongkatnya sedikit tersandung namun maaih bisa ditahan

"masak lah sesuatu cepat!!"

"tapi kan ada pelayan omma kenapa harus aku?" ujar rose

"eohh!kau berani membantah eoh!dasar tak tau terima kasih! kalo ada kau disini buat apa aku menyuruh pelayan bahkan kau tak jauh beda dengan mereka cih"

"omma cukup!sudah cukup aku menahan semuanya" ucap rose sedimit meninggi

"WAH BERANI SEKARANG KAU YA, AKU TAK AKAN BERHENTI MEMBUATMU MENDERITA, KARENA SELAMA INI KAU SUDAH MEMBUAT KAMI MENDERITA!TAK SADAR HAH" bentak omma kim, ia jalan mendekati rose lalu menarik rambut gadis itu dengan tak berkemanusiaan

"AWHHHH SSHH S SAKIT OMMA LEPASKAN HIKS " teriak rose kesakitan

omma kim masih menarik surai panjangnya dan menyeret rose kearah kamar mandi dekat dapur sampai dikamar mandi ia membanting tubuh rose tepat dibawah shower bahkan rambun rose juga banyak yang rontok akibat tarikan omma kim

wanita parubaya itu menyalahkan shower dengan air dingin langsung mengguyur tubuh rose, dengan nada lemah rose terus terisak sesekali memohon agar omma nya menghentikan shower

"hikss i-ini d-dingin omma tolong hentikan omma hiksss" mohon rose nafasnya tersenggal senggal karena isakannya yang tak kunjung berhenti

wanita parubaya itu mengambil tongkat rose dan memukuk tubuh rose

tak

tak

tak

"AWHHHH OMMA HENTIKAN HIKSS ROSE SALAH APA HIKS HINGGA OMMA MEMUKUL ROSE HIKSS OMMA CUKUP HIKSS AHHHH SAKIT OMMA" teriak rose agar ommanya mengehentikan kegiatannya, namun nihil bagaikan kesetanan omma kim terus memukul tubuh mungil rose

"kau, salah banyak bodoh!kau aib keluarga"

tak

"kau menghancurkan nama baik keluarga kim"

tak

"kau sangat bikin malu!kapan kau akan sadar dengan itu hah?aku tak suka dengan anak pembawa sial seprti mu yang sama sekali tak membawa keuntungan"

tak

terdengar suara langkah kaki terburu buru menuju kamar mandi dimana omma kim dan rose berada

"nyonya sudah nyonya, aku mohon hentikan jika nona jisoo tau ia mungkin akan marah kepada nyonya kim" ucap pelayan rumah selaku perawat rose mencoba menghentikan nyonyanya itu

mendengar nama jisoo, wanita oarubaya itu menghentikan kegiatanya lalu pergi meninggalakan rose tanpa mengatakan sepatah katapun

.
.
.

ajhuma perawat rose tengah memberi salep ditubuh polos rose membuat sang pemilik tubuh meringis kesakitan

"sshh awhh pe-pelan ajhuma ini sangat sakit"

"tahan nona"

"ya Tuhan ini sakit sekali"

"apa nona tak sebaiknya memberitahu nona jisoo?"

rose menggeleng lemah

"aku tak ingin onnie membenci mereka ajhuma, biarkan mereka menyiksaku sampai mereka puas aku tetap menyayangi mereka, aku bingun g mengapa mereka begitu membenciku dengan alasan tak masuk akal"

"yang sabar nona mungkin nyonya kim akan mendapat balasannya"ajhuma tersenyum dan terus mengobati lebam yang ada ditubuh polos rose
























































































vote ya
komen juga kali perlu
to be continue

WAE? || END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang