# Bobrok Lagi :v

36 12 0
                                    

Setelah selesainya ujian praktik semua mapel, semua anak kelas 12 segera bersiap untuk pertarungan selanjutnya.

Masih ada beberapa tes untuk persiapan ujian nasional.

Dan beginilah suasana kelas 12 IPA 1.

Atmosfer kelas seakan menjadi beku. Semua anak kelas semakin giat untuk belajar walau tak semua. Tetapi keadaan kelas semakin sepi saja.

Biasanya banyak yang keluar saat jam istirahat. Kali ini, benar-benar tak ada yang keluar untuk apapun kecuali untuk ibadah ataupun ke kamar mandi.

Untuk jajan saja, tak ada yang melakukannya. Mulai sekarang anak kelas 12 IPA 1 banyak yang membawa bekal dari rumah agar tak perlu repot ke kantin untuk makan.


"RAJINNYAA ANAK KELAS 12 IPA 1," ucap seseorang yang mengintip dari balik pintu kelas 12 IPA 1 sambil tepuk tangan.

Sontak semua anak kelas menengok ke pintu kelas, di mana ada beberapa anak kelas lain sedang mengintip. Dan tadi sempat menyeletuk, Mark.

Pacar barunya Sakura si anak 12 IPA 5.

Oshi diam-diam mengumpat dan menyumpahi spidol bule itu. Tapi dia tahan. Jaga image. Karena bukan hanya Mark yang di sana, ada mungkin 4 temannya sedang mengintip bersama.

"Waaaaa kalian sangat rajin ya," entah itu pujian atau ejekan dari cowok kecil yang mukanya masih kayak anak smp.

"Ji, lo tuh belajar kayak mereka. Biar pinteran dikit," ucap cowok kecil di sampingnya juga, tetapi di bawah matanya ada tahu lalat kecil yang membuatnya terlihat manis.

"NGACA LO JAYLANI!" sarkas cowok kecil yang tadi dipanggil Ji.

"Ada urusan?" tanya Ryan tak tahan diintipin kayak gitu.

"Eh? Nggak ada kok bang Ryan. Ini cuma mampir aja hehehe," cengenges cowok jangkung bermata kecil dan gigi besar.

"Bob jangan nyengir, itu Dhini takut," ucap Mark menutupi muka Bobo yang udah mungkin gigi besarnya saat melihat Dhini yang sedang duduk di tengah bawah kipas angin mendelik melihat para pengintip dadakan itu.

Dhini memang dikenal banyak orang di AHS. 

"Njir pergi sana! Dasar polusi!" umpat Pagi melihat Mark si tampan itu. Oshi masih sakit hati karena ditikung sama Mark.

"Selow bosqu," ucap Husin menendang kursi Oshi saat melihat wajah Oshi yang keruh seperti menahan beban hidup.

Oshi menghela napas kasar.

"Tapi emang ganteng si spidol bule itu. Keren lagi. Gue mah apa, cuma kentut di mata Sakura," umpat Oshi lagi dalam hati.

"Nggak ngantin ni pada?" tanya si cowok mungil berwajah smp tadi.

"Bang Fauzi, mending lo mingkem. Mereka anak rajin, nggak kayak kita si pecinta istirahat," drama Jaylani. Fauzi, pun juga sok drama.

"Kenapa sih?!" tanya Wigati kesal. Sebenarnya Wigati tak terlalu mengenal mereka, tapi karena Wigati udah disuruh-suruh sama Zahra buat bicara yaudah. Lidah Wigati juga udah gatel pengen ngumpet.

"Hai cewek," sapa Bobi sok kenal pada Wigati.

Wigati delik jijik melihat cowok bergigi besar itu.

"Cabut," ucap Jaylani sambil menutup wajah Bobo menggunakan telapak tangan kecilnya.

Mark dan Fauzi pun ikut pergi. Tapi sebelumnya melambai kecil pada Dhini si princess sekolah dulu.




"Fuck!" umpat Oshi akhirnya. Sedari tadi dia sudah menahan umpatan untuk cowok tampan itu.

"HAHAHAHAHAHA," akhirnya ada peramal kelas yang memulai. Majid.

Seakan jadi virus tawa, semua anak kelas juga ikutan ketawa lihat Oshi udah sok drama dengan wajah keruhnya.

"Mam? To the Pus!" ucap Okta ngatain Oshi yang kebetulan tempat duduk mereka sebelahan.

"Makan tuh Marker!" ucap Zahra ikutan.

"Kacian deh lo," ejek Anas juga. Mendadak, suasana kelas yang tadinya sepi, mendadak jadi ramai.

Tapi ramainya anak kelas 12 IPA 1 pasti memakan korban. Tapi kebanyakan korbannya juga cuma itu-itu aja. Contohnya Oshi.

"Shi, temen cewek lo di sekolah lama kan juga banyak. Bening-bening lagi. Puter balik gih kayak Ryan," celetuk Yogi lalu mendapat tarikan keras dari Ryan yang diketawain sama banyak orang. 

"OHHHHH ATAU NGGAK LO JADI KAYAK IBNU DAH, CINTA SAMA AYAM," ucap Rizky tiba-tiba membuat yang lain kaget.

Ibnu yang sedari tadi diam tak ikut-ikutan mendelik.

"Nah iya tuh lur. Lo beli ayam kayak punya Ibnu, terus dikasih baju princess biar kembaran sama punya Ibnu," ucap Yogi yang pernah datang ke rumah Ibnu.

Dan dengan sangat amat kaget, Yogi hampir jantungan lihat ayam betina Ibnu dikasih baju pink ala-ala disney sama Ibnu.



Ibnu agak malu, tapi belagak cool.

Ya mau gimana lagi. Kalau udah cinta sama si princess ya jalani aja.

Tapi Ibnu juga bingung ini sama si Yogi. Yogi antara kayak mau ngatain, tapi juga kayak bangga sama Ibnu.

"HAHAHAHA gue foto waktu itu, pada mau liat nggak?" ucap Yogi bersiap membuka smartphonenya.

Tetapi dengan sigap Ibnu yang badan gede itu dengan entengnya mateng Yogi yang mini itu. Lalu ngambil smartphonenya, membuka galeri, Lalu menghapus fotonya si princess.

Enak aja foto-foto kesayangannya. Bayar dong.

Yogi udah lemes aja duduk di lantai. 

Baru aja tadi dijitak sama Ryan yang sakitnya nggak nanggung itu, udah ditambah sama bogeman dari Ibnu.

"Minum dulu gan," ucap Rafli mengacungkan air putih gelasan.

Saat Yogi mau ngambil, Rafli kembali menarik air mineralnya lalu menyeruput dengan santai sambil berlalu pergi.

Yogi ngumpat.














"He Hoshi Maru, mending kita nyanyi bunda rita aja," ucap Anas.

Lalu,



"DUBWAB BUNDA RITA BUNDA RITA DUBWAB BUBDA RITA BUNDA RITA TERERET TERERET!" Anas sudah menggila.

Anas sekarang lagi demam lagu Bunda Rita. Jadi dia semakin gila padahal bentar lagi mau ujian. 

"Diah, lo nggak suka kan sama orang gila?" tanya Hani iseng pada Diah yang tak menunjukkan ekspresi apapun karena sekarang Anas sudah bersama antek lainnya sedang ngedubbing bersama, tapi yang ada mereka malah kayak orang gila.

"Maksud lo?" Diah tak paham. Hani melirik ke pojok kelas dekat pintu, di mana kegilaan sedang terjadi.

Diah tersenyum kecil, "enggak," enteng Diah. Hani cuma ngangguk aja. "Tapi lo suka yang pake kacamata itu kan?" balas Diah sambil menyeringai.

Hani nyengir. Diah menghembuskan napas.

Nggak ada yang lebih waras lagi apa Hani tuh. Oh, iya lupa. Tipenya Hani emang GGB, Ganteng-Ganteng Bobrok.

***

THANK'S (12 IPA 1) 📌Donde viven las historias. Descúbrelo ahora