Aku pernah menjadi teduh yang selalu di butuhkan, Aku pernah menjadi rumah yang selalu di jadikan tempat pulang, aku pernah menjadi matahari yang selalu menghangatkan, dan senyuman bulan sabit ku yang selalu menenangkan.
Sialnya, itu semua sebelum m...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mengapa harus kamu? Gadis gila Yang harus aku jaga meskipun tidak mau? ....
Note: kalo kalian lupa sama alur nya karena author terlalu lama update, maka di anjurkan untuk kembali membaca chapter sebelum nya.
Disini area 18+, tidak hanya kata kata yang kasar, tapi sedikit ada kekerasan. Tolong bijak ya, ambil yang baik lewati yang buruk.
Kalo gak mau komen dan vote, mending gak usah baca karya saya okeh? Tidak ada pemaksaan untuk membaca disini.
Suka ya baca, gak suka ya udah.
*** Leksa menjatuhkan Kayla dengan hati hati lalu menyelimuti tubuh nya hingga dada. Bukan, bukan agar tubuh gadis itu menjadi hangat, tapi karena baju yang Kayla pakai terlalu beresiko untuk iman dan islam. Untuk sekali lagi, Ia menatap gadis itu yang masih setia memejamkan mata nya akibat pengaruh alkohol.
Leksa berdecih.
Sempurna dari mananya? Setiap mereka bertemu di malam hari, leksa selalu melihat gadis ini menjadi brutal. Hanya sifat buruk nya yang selalu leksa temui.
Leksa perjelas lagi, kalian salah jika menilai bahwa gadis ini sempurna. SALAH!
Sekarang, apa yang harus di lakukan nya lagi? Cukup membawa Kayla saja kan? Ia tidak perlu menunggu sampai gadis itu terbangun?
Lagi pula saat terbangun, dirinya akan di caci maki. mustahil untuk gadis itu mengucapkan terima kasih kepada nya jika leksa menunggu sampai gadis itu terbangun.
“thanks” lirih Kayla yang entah sejak kapan sudah membuka mata nya dan menatap leksa.
Leksa hanya terdiam menatap gadis itu.
Apa Kayla baru saja mengucapkan terima kasih?
Leksa mengangguk samar dan berbalik badan untuk pergi. Namun, tangan nya di genggam erat oleh Kayla. Membuat nya kembali menghadap gadis itu.
Ia melirik tangan nya yang terasa hangat karena menyatu dengan tangan Kayla.
“ don't go anyway, ezard!” lirih Kayla lalu menutup mata nya. Leksa hanya mengerutkan kening nya.
Maksudnya leksa harus menemaninya hingga esok? Yang benar saja!
“ cewe gila!” gumam Leksa lalu kembali membalik badan nya untuk melangkah. Entah kekuatan gadis itu sama besar nya seperti sumo atau apa, genggaman nya sangat erat.
“ gue bilang jangan pergi. Gue gak suka” ucap Kayla lagi, kini mata gadis itu menyorot tajam pada leksa.
Leksa hanya menatap gadis itu tidak percaya. Memang nya dia tidak takut apa? Bagaimana jika leksa berbuat yang aneh-aneh pada nya?
