Chapter 1🍂

279 81 9
                                    

Maafkan bila ada typo yang bertebaran. Tolong dimaafkan :<

- I hope you like it -

"Firaa mau main sama kakak," ucap seorang bocah sd yang masih menduduki kelas 3 sd tersebut dengan mata memohonnya. Wajahnya sangat menggemaskan saat sedang memohon, tapi tidak bagi sang kakak.

"Gak" Tolaknya dengan wajah datar.

Sedangkan Fira tetep kekeuh untuk bermain dengan kakaknya itu. "Ga mau! Fira pengen main sama kakak!"

"Udah sana pergi!" balasnya tak kalah kesal.

"GAK MAU," teriak Fira kencang.

Sang kakak yang merasa tak terima mendapatkan teriakan seperti itu langsung mendorong adiknya hingga terjatuh.

"AAAAA" Teriaknya dengan kencang, hingga ia menyadari sedang berada dilantai yang dingin.

Terdiam beberapa saat. Mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu untuk memahami keadaan.

"Oh cuman mimpi doang," ucap gadis itu yang segara merapihkan tempat tidurnya.

Ini cuman mimpi, tapi mengapa jatuhnya menjadi nyata?

Aneh memang

Sebelum berangkat ke sekolah. Sudah menjadi rutinitas Safira alindra untuk menyirami tanaman tulip kesayangannya.

"Selamat pagi bunga" Sapanya dengan riang. Suasana hati Safira sedang sangat bagus hari ini.

Selesai dengan kegiatannya. Ia segera menuju meja makan untuk mengisi perutnya. Masih ada waktu untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

"Pagi kak Erika" sapa Fira dengan riang kepada kakaknya.

"Hm," balas Erika dengan singkat tanpa melirik adiknya itu.

Safira tetap tersenyum. Ia sudah biasa dengan perlakuan Erika yang dingin kepadanya.

Anggun, sang ibunda yang melihat itu hanya bisa tersenyum sedih. Ia prihatin kepada Safira yang selalu tersenyum walau mendapatkan perlakuan buruk dari putri pertamanya.

"Mah aku mau rotinya dong," ucap Safir yang memecahkan keheningan.

Anggun yang mendengar itu langsung membuatkan roti lapis selasai coklat.

"Mah aku mau makan dijalan ajah yah, assalamu'alaikum," pamit Safira dan langsung melenggang pergi.

SMA Harapan 1

Tempat dimana kakak beradik itu menuntut ilmu. Safira baru saja memasuki hari pertama di sekolah menengah pertama itu. Sedangkan Erika telah kelas XII.

Baru saja memasuki gerbang. Rintik hujan mulai turun untuk membasahi bumi. Padahal tadi cuaca masih terang, tidak ada awan gelap. Perubahan yang begitu cepat.

Kelas X IPS 2 yang kini Safira tempati. Berbanding terbalik dengan Erika yang memilih kelas IPA.

Jangan lupakan Safira memiliki dua orang sahabat kesayangannya. Azkia Fidelya dan Racha Anggriani. Hanya saja Racha berbeda kelas dengan Fira dan Azkia.

"Tumben jam segini Azkia belum dateng," gumam Safira yang melihat sebelah bangkunya masih kosong.

Upacara di tiadakan untuk hari ini karena hujan yang masih turun. 30 menit berlalu, Azkia belum menampakkan batang hidungnya. Hingga seorang guru masuk untuk mengajar.

Kelas hening, tidak ada yang bersuara. Kecuali guru yang sedang mengajar.

Kalian pikir mereka sedang fokus menatap penjelasan guru yang berada didepan? Oh tentu saja tidak.

SafiraWhere stories live. Discover now