🌸 料理 [Memasak] 🌸

658 200 32
                                    

Day 3

🍛
.

Hari ini Hanniel berencana mengajari Reiko memasak.

"Kak, kayaknya nanti pulang sekolah aku harus belanja dulu deh, soalnya bahan makanan di rumah udah mulai mulai abis." kata Reiko sambil mengunyah sarapannya.

"Ga usah, nanti kamu langsung pulang aja. Buat bahan makanan nanti aku bisa belanja online, trus minta tolong ke abang drivernya buat masukin lewat pintu Browny biar aku bisa ambil barangnya dari dalam." jawab Hanniel.

"Waah, ide bagus. Oke kak, aku berangkat dulu ya."

"Okee Reiko. Tiati di jalan."

°-°-°-°-°-°-°

[Di dapur]

"Kak, ini bahannya udah lengkap. Yuk kita mulai masaknya hehe." ucap Reiko bersemangat.

Hanniel memeriksa bahan makanan yang akan digunakan. "Iya, kayaknya udah semua. Oke, kuy."

"Btw, ini mau masak apa?"

"Chicken Katsu Saus Teriyaki"

"Wih, udah ga sabar pengen makan."

"Yaudah makanya sini bantuin."

"Ya! Siap chef!" meletakkan tangan kanannya dikepala seperti hormat.

"Hahaha, oke aku jelasin ya langkah-langkahnya." sambil tertawa melihat kelakuan Reiko.

"Iyaaa hehe."

"Oke, langkah pertama kita lumurin ayam filletnya sama bawang putih, garam dan merica bubuk. Nih Reiko, tolong adukin ayam sama bumbunya sampe merata ya."

"Sip, gampang gini doang mah aku juga bisa." 

"Good. Trus kalo udah dilumurin, diemin aja dulu sampe bumbunya meresap. Nah sambil nunggu, kita bikin saus teriyakinya dulu." sambil menyiapkan bahan untuk membuat saus.

"Okee, bikin sausnya gimana kak?"

"Ini langkah kedua ya. Buat bikin sausnya, kita harus panasin minyak, trus tumis bawang putih sampe harum. Kalau udah, trus masukin saus teriyaki, kecap manis dan gula pasir. Jangan lupa tambahin sedikit air kalo sausnya keliatan terlalu kental. Nih coba kamu yang masak." memberikan spatula ke Reiko.

"Hmm, kayaknya ini juga ga begitu susah." mengambil spatula dan mulai memasak.

"Ya emang sebenernya sih ga susah."

"Iyaaa, akunya aja yang noob hehe. Oh iya kak, kalo kakak udah 19 tahun, berarti seharusnya kakak udah kuliah kan?" tanya Reiko sambil tetap mengaduk saus teriyakinya.

"Iya, aku udah kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Aku ngambil jurusan teknik sipil."

"Wih keren, idaman cewe banget yaa hahaha."

"Ya ngga juga sih, biasa aja hahaha. Emang kalo kamu mau ngambil jurusan apa?" tanya Hanniel penasaran.

"Kalo aku mau ngambil jurusan psikologi. Alasan aku mau jadi psikolog karena menurut aku ilmu psikologi itu ngebahas hal-hal yang sangat menarik, misalnya kaya kepribadian, ketidaksadaran, gangguan mental, bahkan kata orang psikolog itu bisa baca pikiran orang lain loh... Asik kann hahaha." jawabnya sambil tertawa.

"Iya bener, asik juga ya jadi psikolog. Btw, itu udah mateng sausnya. Sini aku angkat." mendekat ke arah Reiko.

"Nah iya hahaha."

"Oke Rei, ini langkah ketiga. Kita goreng ayam filletnya. Sebelum digoreng, kita celupin ayamnya ke dalam kocokan telur trus digulingin di atas tepung roti sampe rata. Nah kalo udah baru masukin ke minyak panas trus goreng sampe warnanya berubah jadi kuning keemasan gitu deh." memberikan contoh cara menggorengnya.

"Ihh... Kayaknya seru, sinii aku mau coba!" sedikit mendorong Hanniel karena tidak sabar mencoba.

"Nah ntar kalo itu udah mateng, langkah terakhir plating. Susun ayam katsu di atas piring, trus siram deh pake saus teriyakinya. Selesai."

"Siap chef Hanniel!!"

°-°-°-°-°-°-°

Setelah selesai masak, mereka pun makan.

"Seriusan deh, ini enak banget kak. Ternyata masaknya juga ga sesusah yang aku pikirin hehe." ucap Reiko sambil makan dengan lahap.

"Iya, yaudah jangan sambil ngomong makannya. Nanti keselek."

"Omongan kakak yang barusan sama persis kaya omongan papa mama aku. Dulu pas tinggal di Jepang, aku masih sering makan bareng papa mama. Tapi semenjak pindah ke Indonesia, mereka jadi super sibuk sama kerjaan masing-masing." matanya mulai berkaca-kaca.

"Udah, jangan nangis. Nanti cantiknya ilang." menyentuh pipi lembut Reiko dan menghapus air matanya.

"Iya, makasih kak." menahan tangan Hanniel agar tetap di pipinya.

"Sama-sama Rei. Udah ya jangan sedih." masih menyentuh pelan pipi Reiko.

"Udah ngga kok. Yaudah yuk lanjutin makannya." melepaskan tangan Hanniel.

"Nanti abis makan langsung belajar ya Rei, biar tidurnya ga kemaleman."

"Oke kak."

"Kalo ada pelajaran yang ga ngerti, tanya ke aku aja ya."

"Iya, siap kak."

°-°-°-°-°-°-°

Setelah makan Reiko langsung masuk ke kamar.

"Ihhh kenapa aku jadi deg-degan ya? Padahal baru kenal, tapi rasanya nyaman banget kalo ada di samping dia." gumamnya sendiri.

°-°-°-°-°-°-°

Kuy lanjut ke part selanjutnya ⬇️

Ai no KisekiWhere stories live. Discover now