Air Mata Berpahala

114 14 0
                                    

Kita boleh menyaksikan itu.
Kita boleh senang dengan ini dan itu.
Gak masalah, cuman.
Jangan terlalu melibatin perasaan.
Karena kepada hal itu, kita berikan perasaan kita.
Rasa-rasanya aga sia-sia hidupnya.
Cukup kita seneng-seneng aja, asik-asik.
Seru-seruan gak masalah.
Saya juga seneng nonton bola.
Saya juga seneng dengan beberapa hiburan.
Tetapi tidak sampai masuk ke perasaan.
Sampai nangis seharian, gara-gara masalah sepele kaya gitu.
Coba bayangin di zaman sahabat, kalau ada sahabat.
Yang nangis gara-gara habis baca novel siapa gitu. Nangis?
Gak ada cerita sahabat yang gara-gara baca novel nangis.
Ikut acara kaya ada drama gitu.
Kaya ada acara teater gitu.
Terus sahabat nangis rame-rame.
Gak ada sahabat yang nangis gara-gara urusan kaya gini, kenapa?
Karena jiwa mereka itu kuat.
Kalau mereka nangis, pasti mereka sedang membaca surat.
Kita malah menertawakan orang nangis dalam shalat, kebalik.
Nangis dalam shalat itu emang pantasnya kita baper.

Dakwah Ustadz Tengku Hanan AttakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang